Artikel Review Lumia 920 ini terasa sangat terlambat, selain karena smartphone ini keluaran lama, sekarang saya juga sudah tidak memiliki smartphone ini. Tapi ya sebagai bentuk kurangnya kerjaan saya, maka saya tulis saja menjadi sebuah artikel.
Saya baru sempat memiliki Nokia Lumia 920 di akhir tahun 2015 dalam kondisi bekas yang masih cukup baik. Saya meminangnya karena kejenuhan ketika menggunakan kamera android semenjak 2011 hingga 2015, saya juga sepertinya tidak mungkin membeli smartphone berlabel buah yang desainya seperti itu-itu saja dari generasi ke generasi.
Saya tidak akan mereviewnya secara teknis dari segi kemampuan hardware dan software untuk dibandingkan dengan smartphone lainnya. Saya hanya akan berbagi pengalaman menggunakan kamera ini untuk kegiatan traveling saya yang saat itu sering terpaksa untuk membawa DSLR, sehingga pemilihan smatphone berkamera adalah pilihan paling bijak.
Desain Nokia Lumia 920
Desainya berbentuk kotak dengan bagian belakang membentuk kurva, sedangkan bagian depannya datar. Lubang speaker berada di bagian bawah dengan lubang charger di tengahnya. Nokia Lumia 920 menyediakan slot kartu micro sim (4G) di bagian atasnya, bersanding dengan lubang jack 3.5 mm.
Smartphone ini menggunkan baterai tanam sebesar 2000 mAh, sehingga anda tidak bisa membawa baterai cadangan ketika bepergian, harus membawa power bank sebagai tambahan tenaga ketika jauh dari colokan. Smartphone ini tidak bisa di-charge ketika kondisi mati, maka begitu ada tenaga masuk (ketika kondisi mati) yang terdeteksi maka smarpthone akan menyala dengan sendirinya.
Salah satu hal yang saya suka adalah berat dari smartphone ini, terasa jauh lebih berat dari smartphone android biasanya. Jadi ketika kantong saya atau tas kecil saya terasa ringan, maka saya sadar kalau saya belum membawa smartphone ini.
Layar Nokia Lumia 920
Kualitas layarnya menurut saya memang tangguh untuk menghadapi beberapa kondisi ekstrim, lapisan gorilla glass selebar 4,5 inchi (1280 x 768) yang disematkan membuat layar smartphone ini tidak mudah tergores. Saya pernah melihat videonya di youtube ketika seseorang bermain fruit ninja menggunakan pisau tajam pada smarpthone ini. Berikut videonya :
Lalu gegara video tersebut, saya juga pernah mencobanya dan memang tidak ada bekas goresan yang ditinggalkan. Pokoknya pada banyak hal kekuatan gorilla glass ini sangat menolong ketika saya harus berurusan dengan beragam kondisi.
Tingkat sensitivitas layarnya juga bisa ditingkatkan, jadi ketika anda menggunakan sarung tangan atau lapisan lainnya, maka anda tetap dapat menggunakan layar sentuhnya secara normal. Jadi ketika sedang berhenti di tengah perjalanan ketika menaiki motor, maka tidaklah terlalu repot untuk melepas sarung tangan ketika akan menggunakan smartphone ini.
Sistem Operasi Nokia Lumia 920
Sebenarnya saya menyukai Sistem Operasi yang hadir di Nokia Lumia 920 ini. Saya sempat melakukan upgrade hingga menjadi Windows 10 Mobile. Saya sangat suka dengan kestabilan sistem operasi Windows 10 mobile ini, kesederhanaan dan ikon-ikonnya yang memang minimalis. Konsep metro dan retro sepertinya memang terpadu dengan sempurna.
Notebook ASUS A45V saya juga menggunakan windows 10 asli karena mengikuti program insider, sehingga selalin legal, juga dengan mudah bisa disinkronisasi dengan Nokia Lumia 920. Ada kemudahan yang muncul ketika saya berada di lingkungan Microsoft selama beberapa waktu.
Namun karena keterbatasan program dan aplikasi yang memang saya perlukan, maka saya cukup kerepotan ketika tidak dapat menemukan aplikasi yang serupa di windows store. Akhirnya saya terpaksa berpindah kembali ke android. Jenis aplikasi yang paling banyak saya perlukan adalah aplikasi yang berhubungan dengan GPS, Google dan Foto. Coba anda gunakan windows store, akan sedikit sekali alternatif aplikasi di tempat tersebut.
Kualitas Kamera Nokia Lumia 920
Mungkin bagian ini yang akan saya bahas paling panjang, karena memang ini adalah faktor utama kenapa saya memilih smartphone ini. Walaupun ada dua kamera di depan dan belakang, hampir 99% saya menggunakan kamera belakangnya. Kamera depan beresolusi 1,3 megapiksel, sedangkan untuk kamera belakang berukuran 8 megapiksel.
Walaupun kamera belakangnya hanya beresolusi 8 megapiksel, namun sudah memiliki bukaan sebesar f/2.0. Berkualitas mewah hasil Carl Zeiss Optics dengan lebar sudut 26 mm. Untuk video sudah bisa merekan resolusi Full HD (1920 x 1080) pada 30 fps. Memiliki dual flash pada bagian bawah lensanya. Fitur OIS (Optical Image Stabilizer) juga sangat membantu ketika berada di kondisi yang cukup banyak goncangan.
Untuk contoh videonya yang asli bisa dilihat di bawah ini :
Salah fitur pendukung yang sangat saya sukai adalah adanya tombol khusus untuk mengoperasikan kamera pada Nokia Lumia 920. Tombol tersebut memiliki fitur half press focus dan juga shutter button, jadi akan terasa sekali seperti kamera saku digital dimana menekan separuh untuk mengunci fokus lalu menekan penuh untuk memotretnya. Tombol ini juga bisa langsung mengaktifkan kamera ketika layar ponsel sedang dalam keadaan terkunci, cukup tekan tombol ini selama beberapa saat.
Tersedianya fitur manual pada kamera Nokia Lumia 920 memang sangatlah memanjakan saya, Anda akan mudah sekali mengatur ISO, jarak fokus, Kecepatan rana dan juga White Balance. Untuk ISO maksimal 3200, untuk jarak fokus hanya ada macro dan infinity, sedangkan untuk kecepatan rana yang paling lambat adalah selama 5 detik.
Walaupun belum mendukung format RAW seperti Nokia Lumia seri 9 lainya, namun kulaitas JPG dari smartphone ini memang patut diacungi jempol. Terlebih ketika kondisi sedang cerah, maka filter cahaya yang masuk untuk diterjemahkan menjadi piksel digital memang nyaris sempurna.
Pada kondisi malam hari, penggunaan mode manual akan membuat hal-hal yang unik seperti light trail.
Ketika hasil jepretan dari Nokia Lumia 920 ini dilakukan olah digital selanjutnya juga semakin menggoda untuk ditatap ditiap sudutnya.
Saya beberapa kali memotret air terjun dengan Nokia Lumia 920 ini, seperti Curug Cibiru, Curug Watu Jonggol, dan Curug Siluwok. Hasilnya memang saya sukai untuk memotret alam selain kepraktisannya.
Namun kini Nokia Lumia 920 tersebut telah beralih majikan, saatnya saya hanya bernostalgia dengan hasil foto dan video yang pernah saya dokumentasikan. Coba ponsel-ponsel android sekarang menyajikan kualitas kamera yang berkelas seperti jajaran Nokia Lumia seri 9 ke atas.
Semua foto tersebut tanpa edit ya, hanya resize ukuran saja agar lebih cepat termuat dalam artikel ini.
Salam.
4 comments
kece juga ya ternyata kameranya
untuk ukuran kamera ponsel pada masanya, emang ini paling bagus menurut saya dari segi hasil dan fitur.
Kameranya keren banget! Bisa punya tombol khusus buat atur fokus sama bisa foto slow speed. Aku sekarang pake Infinix Hot 3 LTE, suka banget sama kameranya. Selain bisa bokeh, warna-warnanya juga dramatis. Cuma di sini fokus diatur dengan layar sentuh. Nulis review-nya juga di blog hehe, foto-foto di Lasem juga banyak pake hape itu 😀
kalau atur fokus pakai layar sentuh mah sudah banyak Mas…. coba atur sentuhnya pakai perasaan…akwkawa