Akhirnya, setelah sekitar 2 tahun saya gunakan menemani berbagai aktivitas saya, maka pada awal tahun ini saya harus merelakannya. Sebuah laptop ASUS dengan seri A45v yang dulu saya beli dalam kondisi bekas namun dengan kondisi yang mulus, kemampuan daya tahan baterai juga masih sekitar 2 jam.


Spesifikasinya secara garis besar dari bawaan pabrik adalah sebagai berikut :
Processor : Intel Dual Core 2.4 Ghz
Memory : 2 Gb DDR 3
HDD : 500 Gb
Layar : 14 Inchi
Grafis : Nvidia 610M 2GB DDR3 VRAM (CUDA)

asus a45v review
Warna putih dengan keyboard hitam, salah satu perpaduan favorit saya.

Selebihnya ya standar saja ya, seperti SD card reader, DVD drive, jack 3.5 mm, dan sebagainya. Namun ketika saya membeli secara bekas, saya mendapatkan HDD sebesar 250 Gb (terpasang) dan 500 Gb (tidak terpasang). Dikarenakan 500 Gb bawaan laptop ASUS A45V tidak bisa terbaca pada laptop tersebut, namun ketika saya sambungkan melalui casing HDD eksternal melalui USB, masih bisa terdeteksi. Jadi saya total membawa pulang 750 Gb dengan normal.

Dalam perjalanannya, laptop ini jarang sekali saya pakai untuk bermain game, mungkin karena memang faktor umur yang sudah jenuh dengan game. Biasanya saya gunakan untuk mengedit foto ataupun sesekali video, namun paling sering untuk membuat peta dan mengolah citra satelit. Saya juga lebih memilih menggunkan mouse usb dan keyboard usb juga, entah mengapa malas saja ketika harus menggunakan track pad ataupun keyboard internal ketika dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga :  Dalam Sebuah Pendakian, Ada Harapan dan Kenyataan
asus a45v review
Passion saya banyak tertuang pada laptop ini.

Seiring dengan bertambahnya stok foto dan meningkatnya data yang terkait dengan foto udara dan peta, maka saya akhirnya melakukan upgrade HDD menjadi 1 Tb. Pada saat itu saya datang ke pameran di JEC, kemudian mendapatkan HDD 1 Tb merek Western Digital dengan harga Rp. 980.000. Saya bisa membelinya karena saya mendapatkan uang dari bayaran pertama kali ketika menjadi publisher Wordads.

Kemudian, ketika pengolahan data citra satelit dan peta semakin meningkat, maka saya kemudian memutuskan untuk menambahkan RAM. Saya menggunakan OLX untuk menemukan RAM bekas yang masih masuk akal harganya. Hingga saya menemukan sebuah RAM DDR3 dengan merk Corsair, yang tentunya sudah dikenal dengan garansi Lifetime-nya.

asus a45v review
DDR3 bekas yang masih bergaransi, hehe Lifetime gitu loh

Menggunakan ASUS A45V dengan HDD sebesar 1 Tb dan RAM 6 Gb membuat saya cukup nyaman ketika menggunakanya untuk berbagai aktivitas saya. Spesifikasi tersebut masih saja membuat saya belum berminat untuk bermain game. VGA yang dipersembahkan oleh Nvdia Gforcer 610m sebesar 2Gb saja hanya saya pakai fitur CUDA-nya saja. Fitur CUDA merupakan sebuah fitur dari Nvidia yang memungkinkan untuk menyumbangkan sebagian kecepatan GPU untuk membantu CPU ketika memerlukan kinerja tambahan.

Setelah sekian perjalanan dengan laptop A45V tersebut, maka saya akhirnya kerepotan karena dimensi dan beratnya yang mencapai 2.5 Kg. Maka saya putuskan untuk menjualnya, namun tanpa HDD dan tanpa RAM. Hasil dari penjualan tersebut cukup saya tambahkan sedikit, sehingga saya kini telah menggunakan ASUS Transformer T100TA. Pilihan jatuh ke laptop 2 in 1 tersebut karena keperluan saya sekarang seringnya hanyalah ngeblog, mengetik, edit foto standar dan membuat peta dengan aplikasi yang lebih ringan.

Baca Juga :  SMS tetaplah berkesan
asus a45v review
Saatnya berucap selamat tinggal, tidak sampai jumpa ya ๐Ÿ˜€

Sebuah laptop yang sangat berjasa bagi saya untuk belajar berbagai macam hal, namun saya dan ASUS A45V sudah memiliki jalan masing-masing. Semoga kita bahagia dengan pasangan kita masing-masing saat ini. *apasih

0 Shares:
5 comments
  1. waaaaaaaaaah….sangat membantu sekali ini laptop ๐Ÿ˜€ semoga betah dengan majikan baru ( lebih tepate untuk majikan barune, semoga betah sama ini laptop ๐Ÿ˜€ )

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like