“T-shirt” atau lebih nyaman menyebutnya dengan istilah “Kaos” merupakan memiliki fungsi utama untuk berpakaian, namun ada fungsi lainya seperti mulai dari personalia hingga ungkapan. Saya yakin, selain saya pasti banyak orang di luar sana yang memiliki kaos andalan atau kaos yang menjadi pilihan utama ketika akan melakukan aktivitas yang spesial. Saya bisa dibilang hanya memiliki kaos yang sedikit sedari dulu,mungkin karena ukuran badan saya yang tidaklah terlalu mengalami pertumbuhan yang signifikan. Penambahan kaos saya mungkin bisa dikatakan berjalan lambat, dulu kaos baru paling hanya saat lebaran saja, untuk tahun-tahun terakhir ini sepertinya telah mencapai 1 hingga 3 kaos baru per tahun. Kaos-kaos tersebut ada yang sengaja membeli dan ada juga yang saya dapatkan secara gratisan.
Berikut ini kaos yang sering saya pakai karena tingkat kenyamanannya dan desainn yang memang saya sukai.
Kaos 8ball
8ball merupakan nama panggung seorang rapper lokal yang bernama Iqbal. Semenjak bangku kuliah saya sering mendengarkan karya-karyanya, hingga saya merasakan ada perubahan tema lagu yang dulu bertemakan hater, problematika hidup, dan sekarang lebih ke arah cinta. Saya suka dengan lagu-lagu dari 8ball yang bertemakan kehidupan, sering saya putarkan ketika memang saya perlu banyak renungan dengan rentetan diksi yang tak pernah diulang kecuali dalam reff.
Kaos ini saya buat secara berpasangan dengan sahabat saya, namun memang sudah menjadi sifat pribadi kami yang cenderung introvert, hingga kaos ini sudah saya sumbangkan, kami belum pernah memakainya bersama satu kalipun.
Kaos Sabang
Sebenarnya di Sabang, Pulau Weh anda bisa menemukan produk kaos endemik di sana. Piyoh adalah merek dagang oleh-oleh dan cinderamata di Sabang, desain dan kualitasnya memang patut diacungi jempol. Harganya saat itu belum masuk untuk wisatawan berkantung tipis seperti kami walaupun harga perkaosnya sekitar 70-100 ribu. Bahan kaos piyoh dan desainnya memang menarik sekali menurut saya, namun saya memilih pergi ke pasar di Sabang saja agar menemukan kaos dengan harga murah walaupun desainnya serasa satu sekolah.
Di sela-sela kaos bertumpuk yang meiliki desain seragam, saya menemukan kaos yang tergantung cukup tinggi dan saya rasa itu hanya satu saja, mungkin stok lama. Segera saya pilih walau bahannya bukanlah dari combed, designnya yang saya cari dan harganya yang masuk kantong :D. Sampai sekarang masih sering saya pakai ketika kondisi santai atau untuk jalan-jalan.
Kaos Landscape Indonesia
Kaos spesial ini saya dapatkan secara gratis dari admin Landscapeindonesia.com karena waktu itu mengirimkan beberapa artikel perjalanan yang dimuat pada web tersebut. Kaos dengan bahan combed 24s ini sangat nyaman sekali ketika dipakai pada kegiatan di luar ruangan.
Dengan warna dasar hitam, logo yang berwarna merah dan putih akan terlihat sekali dari jauh ketika saya berfoto menggunakan kaos ini. Kaos ini hampir selalu saya pakai di pendakian saya, selain bahan dan desain logonya yang bagus, warna hitam juga membuat kaos ini cepat kering dan serasi dengan warna kulit saya.
Kaos National Geographic Indonesia (desain baru)
Saya memiliki dua kaos National Geographic Indonesia (NGI) original secara gratis, yang satu saya dapatkan karena bertindak sebagai panitia pada kegiatan IMAJI INDONESIA pada Juni 2014 silam, sedangkan yang satunya lagi saya dapatkan dari peserta-kit yang lebih.
Hal yang menarik dari kaos ini adalah desainnya yang memang terbatas dan tidak diproduksi secara masal. Bahkan untuk kaos panitia, setahu saya hanya ada 12 buah di Yogyakarta yang saat itu memang menjadi panitia kegiatan.
Kaos Brongkos 13
Semejak terbentuk dari 2008, Brongkos 13 hanyalah sebuah kontrakan yang berisi dengan rencana-rencana omong kosong serta tak pernah mencapai tujuan akhir. Hampir sekian lama hanya menjadi sebuah bendera yang selalu hanya dibawa oleh saya untuk bertualang. Terakhir saya terpaksa menitipkan kepada teman saya ketika ke Tambora pada April 2015 kemarin.
Setelah pembuatan logo baru, maka saya berinisiatif untuk membuat kaos ini sendirian saja. Kenapa sendirian? Karena ketika saya tawarkan design ini ke teman-teman Brongkos 13 pastilah tidak ada yang merespon dengan serius, toh juga nama Brongkos 13 hendak saya pensiunkan akhir tahun 2015 ini di puncak yang memang belum sempat saya datangi.
_____________________________________
Jadi, apakah anda memiliki kaos andalan seperti saya? atau mungkin kombinasi antara kaos, celana, sepatu hingga topi yang jadi prioritas ketika hendak bepergian ke suatu tempat?
12 comments
Kaos ya…hmmm kayaknya setiap hari saya lebih sering pake kaos, apalagi kaos yang ukurannya fit body…rasanya bikin PD dan pas gitu..haha
o iya untuk desain dan warnanya saya biasanya cenderung memilih desain yang simpel dan berwarna polos, abu-abu, biru, hijau, merah dan lain-lain 🙂
iya, biasanya semakin bertambah umur, semakin sederhana desain kaosnya 🙂
Aku Kalo udh suka sama kaos mau kemana ajah pasti dibawa .. hehhe
Iya, rasanya makin PD kalau pakai kaos kesukaan kan kak? 🙂
sepertinya memilih kaos dengan bahan yang bagus perlu deh untuk travelling. Biar nyaman juga pas kita pakai.
Iyup, sekarang mulai melirik kaos-kaos model fastdry untuk menghemat muatan, ahahahhaa
aku kira kaos my trip my adventure yg banyak yg pake hehehe
Dulu sih pernah jualan kaos sablon mtma, maklum pasarnya lumayan cepet untuk jenis sablon harian 😀
negeri diatas awan.
Itu kuilnya mr popo mas yang di atas awan 😀
Kalau kaos andalanku seringnya kaos kompasiana wkwkw…nyaman saja dan simpel trs berwarna
Warna putih dan logo kompasiana itu mas?