Serasa menjadi beruang yang telah selesai berhibernasi, sudah lama rasanya tidak menulis lagi dan saatnya kembali menuliskan ingatan sebelum terhapus oleh waktu. Kesibukan dan rasa malas kadang datang berdampingan, sehingga melupakan senam jari di atas papan ketik ini. Baiklah, saatnya kembali melepas penat dengan bernostalgia pada perjalanan tahun kemarin :D.
Perjalanan ini saya lakukan dari Bandung menuju Yogyakarta, menggunakan kereta kelas ekonomi AC yang sekarang sudah nyaman sekali rasanya untuk duduk dan menikmati perjalanan. Perjalanan saya lakukan pada siang hari dengan tujuan untuk menikmati pemandangan dari jendela kereta. Nama keretanya Pasundan, yang jelas saya berangkat dari stasiun Kiaracondong pukul 5 pagi sepertinya. Rute kereta Pasundan dari Bandung menuju Yogyakarta berupa perbukitan yang menurun hingga pesisir pantai selatan, sehingga saat melintas daerah garut, saya akan disuguhi berbagai macam bukit dan gunung yang bergerak menjauh seiring mendekatnya jarak saya menuju Yogyakarta. Duduk sengaja memilih bangku di sebelah utara, dengan tujuan menanti semburat fajar yang mendamaikan hati.
kereta mulai berjalan saat masih gelap ketika melintasi daerah perkotaan Bandung, saat matahari mulai memberikan rona fajarnya ke permukaan bumi, saya mulai terhipnotis pemandangan di luar jendela kereta itu. Gunung dan bukit tertata menanti sinar fajar dari timur, langit yang mulai bergradasi dari hitam-jingga-biru berpadu menghias langit pagi itu. Terkadang kabut masih enggan melepas pelukan dinginya pada embun di dedanuan.
cukuplah duduk mendekat pada dinding gerbong yang terasa cukup lengang pagi itu, saya keluarkan kamera sembari mengatur pengaturan pada kamera agar gambar yang didapat tidak terlalu kabur akibat laju kereta yang menuruni perbukitan dengan cepat.
sesekali saya mendiamkan kamera, mencoba menatap harapan pagi dan refleksi beberapa perjalanan yang telah saya lalui. Saya termasuk orang yang jarang menggunakan kereta api karena memang rute yang saya lalui jarang bersinggungan dengan ular besi ini. Terasa nikmat rasanya saat duduk menyandarkan badan dan menikmati pagi yang sering saya lewatkan bersama raungan shutter.
Pagi tetaplah pagi, ia dinanti dan tak terelakan pergi, tertelan oleh siang, ditarik oleh gempita manusia dalam berbagai pahala dan dosa.
Hamparan dataran rendah berupa sawah dan kebun campuran menandakan saya sudah mulai memasuki kawasan pesisir selatan Pulau Jawa. Waktu terhempas oleh jarak yang kini harus saya tapaki menuju perjalanan-perjalanan lainnya. Kelak akan saya ulangi perjalanan ini, mengemasi bekal untuk masa tua nanti 😀
2 comments
KA Pasundan….paling seneng kalo balik ke jombang pake KA ini…pemandangan waktu masih di daerah pegunungannya bikin ati adem..hahaha..
hahaha iya, trayeknya sampai Banyuwangi kalau tidak salah.
memang, naik kereta itu pemandangannya lebih sejuk, terlebih saat melintasi pegunungan.