Waduk Sermo berlokasi di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi D.I. Yogyakarta. Waduk Sermo terletak pada ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan air laut. Waduk ini dulunya memerlukan waktu hingga 2 kali musim hujan untuk membuatnya terisi penuh.
Sama seperti waduk pada umumnya, waduk ini digunakan untuk pengairan dan objek wisata. Ada jalan aspal melingkari waduk yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk memutari Waduk Sermo. Rekomendasi waktunya adalah sore hari dan saat tidak hujan.
Selepas puas berkunjung dan berfoto-foto di Kalibiru saat tidak ada orang, maka kami menurusi jalanan aspal yang mengantarkan kami ke tepian Waduk Sermo. Kami sejenak mampir ke warung sederhana yang menjajakan nasi rames dengan lauk ikan mujair tangkapan dari Waduk Sermo.
Makan siang tersebut terasa nikmat sekali, selain karena kelaparan, es teh yang disajikan juga menyiram panas di tenggorokan kami hingga padam. Kenikmatan itu terletak bagaimana kita mensyukurinya, bukan bagaimana kita memamerkannya.
Benar-benar terik tepat berada di ubun-ubun kepala, menyengat dan membuat hanya orang-orang seperti kami yang betah berada di tempat seperti itu. Kami pun hanya berkeliling dan berfoto-foto saja sejenak di tepian waduk.
Beruntung saat itu saya membawa filter CPL untuk lensa pada kamera saya, sehingga bisa menangkat awan yang lebih biru serta refleksi air yang minim. Bagaimanapun juga, filter CPL merupakan salah satu dari 4 Filter Lensa Wajib Untuk Penyuka Fotografi Landscape.
Sepertinya siang hari memang bukanlah saat yang tepat untuk berkunjung ke Waduk Sermo, hal tersebut bisa dilihat dari ketiadaan wisatawan yang datang berkunjung. Ada beberapa kendaraan lewat, namun hanyalah warga sekitar yang melintas tanpa keinginan untuk berhenti.
Lalu kami memutuskan untuk bergerak saja guna berkeliling Waduk Sermo dengan berlawanan dengan arah jarum jam. Jalanan aspal yang kecil, halus nan meliuk memaksa kami untuk berkendara lebih pelan dan menikmati susana sekitar. Pada beberapa titik terasa sejuk karena teduhan, namun di beberapa titik juga terasa terpapar cahaya matahari langsung.
Untuk berkeliling Waduk Sermo dengan kecepatan santai, diperlukan waktu sekitar 60 menit menurut saya. Bentuk jalan keliing yang mengikuti bentuk Waduk Sermo membuat kami tidak bisa melaju lurus ataupun melaju kencang. Berbeda dengan Danau Laut Tawar di Takengon, bentuknya cenderung oval, sehingga untuk berkeliling danau akan terasa lebih cepat dan mudah.
Saat keluar dari pintu masuk waduk sebelah selatan, maka kita akan segera menemui hutan jati yang teduh. Menurut papan informasi, kawasan tersebut masih termasuk dalam kawasan lindung (seingat saya) atau sejenisnya.
Menikmati Waduk Sermo memang tidak saya rekomendasikan saat siang hari. Saya pernah mengabadikan saat sore hari di Waduk Sermo, dan memang nyaman dan cukup membuat saya betah untuk bersantai di tepian waduk.
Seusai dari Waduk Sermo, kami meluncur ke rumah seorang teman lama yang jaraknya cukuplah jauh namun masih berada di Kulon progo. Sejenak beristirahat siang, kemudian sore harinya melanjutkan wisata tipis hari itu ke pantai. Kami menuju ke Pantai Glagah untuk menikmati matahari terbenam.
Hari ini terasa cukuplah tersiksa untuk dipaksa berwisata, selain pemilihan waktu keberangkatan dan juga lokasi yang terik, juga karena kami menggunakan sepeda motor. Terpapar di jalan, terpapar juga diparkiran. Sepertinya memang kami harus mencari lokasi wisata yang sejuk saat siang hari seperti pegunungan atau air terjun di kabupaten Kulon Progo saja.
Perjalanan bersama teman-teman memang selalu memunculkan cerita pada setiap destinasi. Berbeda waktu dan berbeda teman perjalanan akan membuat beribu pengalaman pada destinasi yang sama. Jadi janganlah menolak ajakan teman perjalananmu ketika harus berkunjung ke lokasi yang pernah kamu kunjungi.
Salam wisata tipis.
4 comments
Langit e biru banget.. ono pesawat ufo sakjane tambah apik
pake CPL del, dijamin gak cuman langit, darah juga jadi biru ntar…wkwkw
UFO ne wes dadi tripod
weleh sempat buat video di foto terkahir pas jam 12an, panasnya gk nguatin …
akwakwa panasnya memang luar biasa hahahha