Sudah lewat satu bulan saya menutup studio foto kecil yang biasanya menjadi tempat untuk menunggu datangnya rezeki dari orang yang membutuhkan jasa saya. Paling sering adalah pas foto untuk keperluan SKCK, KUA dan KIA, selebihnya adalah cetak foto dan jasa desain serta service komputer.
Kenapa saya tutup? Ya jelas karena efek dari COVID-19 atau yang biasa lebih disebut dengan virus corona. Selain jalanan menjadi sepi, saya juga khawatir dengan orang yang datang ke studio saya. Bagaimanapun juga saya sering berjumpa dengan orang baru yang saya tidak ketahui riwayat perjalannya.
Sebelum saya memutuskan untuk sementara menutup studio foto saya tersebut, saya sempat mengenakan masker ketika beraktivitas di studio foto saya tersebut. Namun terasa sepi sekali, bahkan ada beberapa hari yang tidak ada satupun konsumen yang datang. Selain itu saya juga merasa was-was ketika pulang ke rumah, apakah saya aman dan tidak membawa virus. Sedikit tertekan, stress ringan ya mungkin sepertinya.
Selama waktu tersebut saya juga terus mencari referensi mengenai perkembangan COVID-19 di Indonesia, tidak memang mudah karena tahu sendirilah ada banyak berita hoaks yang menyebar melalui sosial media. Belum lagi website-website yang hanya mengandalkan click bait untuk mendapatkan traffic, namun isinya tidaklah berkualitas.
Lalu saya teringat salah satu website yang biasa saya gunakan untuk mencari berbagai referensi kesehatan. Saya segera membuka website Halodoc.com dengan niatan mencari referensi terkait virus korona. Rupanya benar, sudah ada banyak informasi mengenai COVID-19, tentu saja saya tidak ragu menggunakan informasi dari website Halodoc.com karena semua artikelnya telah ditinjau oleh dokter yang spesialis di bidangnya. Oh iya, anda juga bisa menginstall aplikasi Halodoc di Android ataupun iOS, lebih praktis dan tentunya lebih mudah.
Saya mulai membaca satu persatu artikel yang berkaitan dengan COVID-19 dengan seksama, memperbanyak pengetahuan mengenai bagaimana virus ini menyebar dan menginfeksi hingga mengenali gejalanya. Saya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk membuat keluarga saya terhindar dari rasa panik. Karena saya banyak mendapati orang di luar sana yang menunjukan rasa panik yang berlebihan, seperti memborong berbagai keperluan kesehatan semacam masker dan hand sanitizer.
Alhamdulillah, keluarga saya kompak dalam saling menjaga untuk bisa terhindar dari virus coorna. Bapak saya meletakkan galon di depan rumah lengkap dengan sabun cuci tangan, lalu menempelkan tulisan “Monggo-monggo, Kulo aturi cuci tangan” yang jika di bahasa Indonesia bermakna “Silahkan, Saya persilahkan untuk cuci tangan”, sederhana tapi sangat membantu. Lalu adik saya yang memiliki keahlian menjahit, membuatkan kami sekeluarga beberapa masker kain untuk bisa digunakan ketika keluar rumah.
Ibu saya juga sekarang lebih memilih untuk memesan sayur mentah dan daging ke tukang sayur langganan, sehingga sudah tidak perlu pergi ke pasar. Selain itu Ibu saya juga gemar membuat minuman tradisional dari jahe dan serai, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh kami sekeluarga. Di depan rumah juga ada sepetak tanah yang ditanami jahe merah dan serai, sehingga bisa panen dari kebun sendiri, tahu sendirilah kalau harga jahe merah kini semakin melambung.
Pokoknya kami sekeluarga kini menjadi orang yang saling mengingatkan satu sama lain, seperti untuk rutin mencuci tangan setelah beraktivitas, mengenakan masker dan jaket ketika hendak keluar rumah, hingga menyuruh mandi secepatnya setelah sampai di rumah. Adik dan Ibu saya juga kini lebih sering memasak sayur dan rajin belanja buah segar, pokoknya ketika buka kulkas pasti ada buah.
Sementara meniadakan kegiatan di luar rumah, kecuali hal-hal yang penting dan darurat. Selain itu, di depan rumah kami juga sering digunakan untuk berjemur guna menikmati sinar matahari pagi. Badan terasa lebih segar dan tentunya semakin sehat dengan gaya hidup sekarang ini.
Sekarang saya lebih punya banyak waktu bersama keluarga di rumah, walaupun terjadi penurunan pendapatan karena tutupnya studio foto saya, namun saya merasa lebih tenang dan bisa lebih fokus untuk mencari rezeki dari pintu yang lain. Rupanya dengan berdiam diri di rumah, pengeluaran bulanan juga tidaklah sebanyak biasanya. Sehingga keuangan bisa tetap seimbang.
Semoga pandemi COVID-19 ini segera berlalu dan kita semua bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan sedia kala. Rasanya kangen untuk bertamasya bersama keluarga ketika ada hari libur. Bagaimana dengan anda? Sudah sejauh apa yang anda lakukan untuk menghadapi pandemi ini? yuk berbagi cerita di kolom komentar.