BROngkos 13 merupakan sebuah komunitas saya dan teman – teman yang berangkat dari sebuah kontrakan pada masa kuliah yang kemudian melebar tidak hanya teman yang berada di kontrakan, namun beberapa teman yang juga membangun relasi baik dengan kami, begitu juga sebaliknya. ketika akan memulai menulis tentang awal mula terbentuknya komunitas “BROngkos 13”, saya sempat merasakan nostalgia saat – saat yang penuh kenangan saat itu. semua rasa kenangan tertumpah tuah layaknya deburan air yang terhambur di air terjun.

semua beranjak dari sebuah kos yang bernama “TROUBLE MAKER”, nama tersebut merupakan warisan dari kakak kos kami yang memang dulu terkenal membuat ulah, hehehe. suatu  hari dimana kami merasakan ketidaknyamanan dengan ibu kos kami yang bisa dikatakan layaknya ibu tiri dalam sinetron (saya bukan korban sinetron lho :D). akhirnya beberapa dari kami memutuskan untuk mencari sebuah rumah kontrakan agar kami tidak diributi oleh yang namanya ibu kos, toh kami juga mampu mengerti batasan sebagai anak kuliah yang harus tinggal dengan baik walaupun tanpa ada orang tua.

akhirnya beberapa hari setelah pencarian yang panjang, kami menemukan kontrakan yang juga tidak jauh dari lokasi tempat tinggal kami sebelumnya. setelah melakukan deal harga, kami segera mencari beberapa teman yang akan kami ajak mengontrak. setelah semua berjalan, beberapa hari kemudian akhirnya kami sadar bahwa kami memerlukan nama baru untuk kontrakan kami agar mudah untuk ditemukan. segera rapat kami lakukan untuk membuat “nama panggilan” untuk rumah baru kami.

sempat dalam rapat tersebut terlontar banyak sekali nama untuk kontrakan kami. dari 8 anggota saja tidak ada yang memiliki pemahaman yang sama. karena cukup alot dan kami masing-masing tidak mau terlalu memaksakan nama kontrakan sesuai ide masing-masing kepada anggota kontrakan yang lain, akhirnya kami hanya menyudahi saja rapat yang “absurd” tersebut.

walaupun nama kontrakan belum pasti, namun saya sudah membeli stereoform dan juga kertas karton untuk membuat nama kontrakan tersebut. karena saya berniat untuk membuatnya dan kemudian langsung saya tempel saja daripada terlalu lama diskusi nama kontrakan yang saya yakin tidak akan menemukan titik temu antar masing-masing anggota kontrakan. saya masih bingung akan memberi nama apa untuk kontrakan kami ini.  akhirnya suatu sore, ketika itu saudara HERU WICAKSANA KUSUMA akan pulang ke rumah, tiba – tiba melontarkan kata “BRONKOS”. Wah nama yang unik juga, karena berakhiran kata “KOS” namun juga menjadi sebuah kesatuan kata.

di beberapa daerah kata “BRONGKOS” memiliki beberapa arti,

Baca Juga :  FILOSOFI dari sebuah buku

1. nama sebuah makanan, makanan ini sering dijumpai di beberapa karisidenan kedu, kendal, semarang, dan sekitarnya. makanannya berupa nasi putih yang diberi daging sapi namun berkuah kental dan agak kehitaman. hampir seperti nasi gandul dari pati namun kuahnya lebih kental dan lebih pekat, serta warnanya lebih gelap.

2. dapat juga diartikan membungkus, di daerah banyumas dapat juga diartikan untuk membungkus buah yang masih berada di pohon agar tidak dimakan hewan, atau juga agar ketika buah jatuh dari tangkainya maka akan langsung berada di dalam bungkus tersebut

3. dapat juga mengandung arti ber’ongkos, yang dapat diartikan harus mengeluarkan dana ketika akan menggunakan jasa sesuatu atau juga seseorang

setelah terbentuknya nama “BRONGKOS” sebagai nama kontrakan kami, maka dengan segera kami memperkenalkan nama kontrakan baru kami pada teman- teman yang ada di kelas maupun teman – teman yang terbiasa untuk berkumpul bersama kami. beberapa teman juga sempat datang mengunjungi kontrakan baru kami walau cuma sekedar melihat dan ngobrol – ngobrol masalah keseharian. ternyata dengan berkunjungnya mereka ke kontrakan baru kami, itu menandakan mereka memiliki simpati dan empati kepada kami. rasanya senang jika mereka datang berkunjung, apalagi jika mereka berkunjung sampai larut malam.

kami yang tinggal dikontrakan ini bukanlah anak yang cerdas, bukanlah anak yang pintar, bukan pula anak yang dekat dengan dosen. namun satu hal yang kami sukai adalah ketika di kelas ada tugas, seringkali kontrakan kami dijadikan sebagai pitstop untuk tugas kuliah. entah teman ada yang mencari jawaban tugas pada kami, ada juga yang mengantarkan tugas kepada kami.

Baca Juga :  Melewati Senja bersama peserta Workshop PIONER

setelah 2,5 tahun terlalui di BRONGKOS, tiba saatnya kami harus mencari sebuah rumah baru lagi. karena kontrak kami berada di lokasi tersebut telah hangus. kembali lagi saya dan teman – teman harus dipusingkan dengan mencari kontrakan baru yang ideal dan nyaman. sebuah hal yang sulit untuk mencari kriteria tersebut untuk 8 orang teman kami.

namun tak lari kemana juga, akhirnya dengan sedikit jerih payah kesana kemari, kami menemukan sebuah kontrakan baru lagi. dengan sedikit acara sederhana yang dihadiri oleh  rekan-rekan kami, acara syukuran kontrakan baru yang di adakan di ruang tamu yang merangkap tempat parkir berlangsung dengan sederhana. dimana makanan dan minuman dibawa oleh tamu sendiri (maaf ya para tamu). acara sederhana yang dimulai dengan pidato super singkat kemudian di ikuti dengan do’a, dan diakhiri dengan makan malam bersama (walau nasinya sendiri-sendiri :D).

kembali kami merumuskan nama kontrakan baru kami ini, karena nama “BRONGKOS” masih dipakai di kontrakan sebelumnya, maka kami memutuskan menggunakan nama yang lain namun masih serupa. terlintas sebuah film yang berjudul “DISTRICK B13”, sebuah film yang banyak menggambarkan aksi parkour di sebuah distrik. setelah terinspirasi dari judul film tersebut, kami membuat nama kontrakan baru yaitu “B13”, merupakan singkatan dari “BRONGKOS 13”

dan itulah sedikit adegan bersejarah dalam penamaan “BRONGKOS 13” untuk komunitas kami, adapun tujuan kami membentuk komunitas ini adalah “TIDAK ADA”

Baca Juga :  Lelaki dan Bola

sebuah nama yang singkat namun terasa panjang apabila dijabarkan dari langkah awal yang tertatih, terkadang harus tersandung dalam perjalanan kami. namun semua itu membuat kami semakin solid, bahkan seperti terasa sudah layaknya saudara kandung. banyak sekali kisah tentang betapa eratnya kami ketika harus saling menggenggam, betapa kuatnya kami ketika harus saling mengangkat, betapa solidnya kami ketika hampir terpecah.

tapi dari kesemua yang telah terjalani di bawah naungan kata “BRONGKOS 13”, itu semua tidak terlepas dari rekan – rekan yang sering sekali berkunjung ke “BRONGKOS 13”. tanpa kalian semua mungkin kami disini tidak akan menjadi pribadi seperti sekarang ini. kami tidak memiliki batas jelas, mana yang anak “BRONGKOS 13” dan mana yang bukan, yang kami pahami bahwa kami semua adalah makhluk sosial yang memiliki hasrat untuk kehidupan yang lebih baik.

inilah sebuah komunitas “TANPA BATAS”,  “TANPA TUJUAN”, juga “TANPA HIRARKI”.

0 Shares:
12 comments
  1. coba RAsakan…BRONKOS sapi DRONJONGAN,FISMARKET jln tegal turi,giwangan,umbulharjo,Yogyakarta…rasakan sensasi pedasnya…n mak nYuusss…

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like