Cara paling mudah untuk melepaskan rasa stress adalah dengan berolahraga, karena dengan berolahraga maka peredaran darah kita akan lancar dan normal kembali. Selain itu tubuh juga akan mengeluarkan keringat yang menandakan bahwa kita sehat.
Pada suatu waktu saya merasa jenuh sekali dengan rutinitas saya, kemudian saya iseng melihat kalender yang menempel di salah satu sudut ruangan saya. Melihat hari libur yang bisa saya gunakan untuk marathon dengan sepeda gunung saya.
Akhirnya tibalah waktu saya untuk bisa mengajak jalan-jalan sepeda saya yang seakan sangat senang untuk mengarungi perbukitan ini. Tanpa berfikir panjang saya segera mengemasi perbekalan seadanya untuk menginap di rumah seorang rekan di kecamatan yang lain.
Kali ini saya bertugas di kabupatne gayo lues, provinsi aceh. Saya ditempatkan di kecamatan pantan cuaca, sebuah kecamatan dengan ketinggian 1200 mdpl. Tujuan saya kali ini untuk bersepeda adalah menuju kecamatan tripejaya yang memiliki ketinggian sekitar 700 mdpl dengan waktu tempuh sekitar 6 jam.
Dalam perjalanan awal saya dimanjakan oleh jalanan menurun yang super dan tikungan tajam yang harus saya hadapi dengan waspada.
Pada beberapa waktu kemudian tibalah saya di jalan datar yang diselingi oleh hamparan sawah dan bukit di daerah kecamatan rikit gaib. Sesekali saya berhenti untuk sekedar berfoto dan beristirahat melepas lelah dan menuntaskan dahaga ini.
Perjalanan yang terkadang harus mengayuh keras sekuat tenaga, terkadang juga harus menarik tuas rem disertai kuda-kuda kaki untuk menyeimbangkan sepeda gunung saya.
Setelah berjam-jam perjalanan yang melelahkan, akhrinya saya sampai di rumah rekan saya di kecamatan tripe jaya.
Malam harinya saya isi dengan obrolan ringan sembari mengistirahatkan kaki yang telah bekerja keras seharian ini
Esok harinya kami menuju sebuah daerah yang dinamakan perlak. Tempat dimana pohon durian tumbuh subur dan kokoh.
Perjalanan menuju lokasi kebun durian ternyata cukup penuh perjuangan juga, kami menempuh sekitar 20 menit perjalanan menggunakan sepeda motor di atas jalan aspal, kemudian dilanjutkan melintas di atas jalan tanah dan berbatu.
Kami melintas di depan SMP N 2 Tripe Jaya, sekolah yang menurut saya berlokasi tidak tepat, terlalu masuk ke dalam dari lokasi jalan aspal. Padahal di sekitaran daerah tersebut masih banyak lahan kosong.
Sudahlah, kita tinggalkan masalah mengenai lokasi sekolah teesebut. Sekarang kita berlanjut menuju kebun durian yang ada di belakang sekolah tersebut.
Hamparan sawah hijau telah menanti untuk menyamput kedatangan kami dengan belaian yang lembut diantara kaki riang kami yang melintas di pematang sawah.
Perjalanan di tengah pematang sawah yang terkadang membuat kami harus berjibaku dengan lumpur tidak menyurutkan semangat kami untuk menuju kebun durian yang sudah di depan mata.
Sejenak berhenti untuk mencuci kaki pada air jernih yang mengalir deras.
Segera kami menemui juragan durian tersebut, melakukan tradisi dimana penjual bertemu dengan pembeli, atau lebih dikenal dengan “tawar menawar”
Setelah harga sepakat, segera kami belah durian ditempat yang berupa gubug kecil di tengah kebun durian tersebut.
Beberapa buah durian telah kami lahap, sekarang kami mendapat bonus dari juragan durian tersebut. Semacam buah duku yang masih menggantung di pohon, ditawarkan sebagai bonus kepada kami.
Tentu itu bukanlah sebuah hal yang wajar untuk ditolak, segera seksi panjat pohon bergerak naik pohon tersebut. Dalam ditungan menit buah tersebut berjatuhan bagai serangan bom yang jatuh bertubi-tubi sehingga kami kewalahan antara memakan buah tersebut sembari mengumpulkannya 😀
Dengan uang 100ribu rupiah, kami mendapatkan sekitar 14 buah durian dan sekitar setengah kantung plastic besar buah duku-dukuan tersebut.
Harga yang sangat murah meriah untuk durian selezat itu.
Durian tidak semuanya kami habiskan, sebagian kami bawa pulang untuk dinikmati di rumah bersama teman-teman.
Jadi bagaimana menurut anda? Tertarik untuk bersepeda atau tertarik untuk makan durian? 😀
Salam Landscaper 😀
Galeri
Salam Landscaper 😀
2 comments
Durian! Wah, durian! Itu bagian terbaiknya, menurut saya 😀
betul sekali…durian di sini murah meriah, dan dapat bonus hamparan sawah yang hijau sebagai pendamping santap durian
.
terima kasih sudah mampir dan berkomentar 😀