Pada tanggal 9 desember 2016 hingga 11 Desember diadakan festival tidar di Magelang. Saya berkesempatan mengikuti sebagian rangkaian acara tersebut karena tergabung sebagai peserta dalam kegiatan One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016.

Kegiatan One Day Tour Festival Tidar digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Magelang. Sehingga lokasi tujuan dalam kegiatan ini adalah di dalam wilayah Kota Magelang. Acara Festival Tidar 2016 sebenarnya berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 9-11 Desember 2016. Namun kegiatan One Day Tour yang saya ikuti hanya berlangsung dari pukul 13.30 wib pada hari jumat, 9 Desember 2016 hingga sekitar pukul 15.00 pada hari sabtu, 10 Desember 2016, jadi sangat disayangkan kami tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian acara Festival Tidar 2016.

Tepat pukul 5 pagi, saya duduk di dalam sebuah mobil travel yang mengantarkan saya ke Yogyakarta, kota dimana saya harus menyelesaikan banyak urusan sebelum Saya beranjak ke Kota Magelang. Beragam urusan dengan status “selesai” dan “gagal” tercatat dalam sepenggal waktu saat saya memutuskan untuk menaiki bus kelas ekonomi menuju Kota Magelang dari Terminal Jombor pada siang yang mendung tersebut. Saya memilih menggunakan bus kelas ekonomi karena ketika saya hendak menggunakan bus patas, tarif yang dikenakan sama dengan tarif ke Semarang, sehingga karena pertimbangan dana, maka saya memilih jasa transportasi dengan biaya Rp. 12.000 dari Yogyakarta hingga Magelang.

magelang yogyakarta
Menaiki bus kelas ekonomi dengan beragam drama di sepanjang perjalanan

Sekitar 60 menit setelah bus ekonomi yang saya naiki melaju, akhirnya saya sampai dengan selamat di depan Hotel Grand Artos. Saya menatap Hotel Grand Artos sejenak sebelum melangkah menuju sebuah halte untuk menanti angkutan umum. Saya harus sampai di lobi Hotel Shafira sebelum pukul 13.30, sehingga saya memilih kursi depan pada angkot no 7, setidaknya saya merasa selangkah lebih maju daripada saya duduk di bagian belakang.

Suasana Kota Magelang pada jalur yang saya lewati tidaklah terlalu berbeda ketika 2009 silam, semasa saya pernah hidup di kota ini ketika sedang praktik. Saya menyerahkan sepasang uang pecahan dua ribuan kepada pa supir angkot yang telah dengan setia duduk di samping saya selama 10 menit tersebut.

Saya berhenti tepat di depan Hotel Shafira, tempat tersebut ditunjuk sebagai meeting point dan menginap untuk kegiatan One Day Tour Festival Tidar 2016 ini. Di dalam lobi hotel sudah ada panitia yang menanti kedatangna saya, di antaranya ada Mas dan Mba Magelang yang akan memandu perjalanan kami pada hari tersebut. Sesuai dengan pembagian ruang kamar, saya berada satu kamar bersama Mas Adrian Kusuma, blogger asal Yogyakarta yang sering mengupas tentang tempat wisata dan kuliner.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Kali ini bus yang saya naiki lebih ekslusif, terutama dengan adanya guide dari Mas dan Mbak Magelang.

Sekitar pukul 13.30 wib, semua peserta kegiatan ini yang telah berada di Hotel Shafira mulai menaiki sebuah bus yang telah dipersiapkan untuk transportasi kami selama kegiatan One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016 ini. Tujuan pertama adalah menuju area Gunung Tidar untuk menyaksikan kegiatan Ritual Ruwat Bumi Gunung Tidar. Sebenarnya dekat sekali dengan hotel tempat kami menginap, namun dikarenakan beberapa dari peserta ada yang belum mengetahui penampilan Kota Magelang, maka bus yang kami naiki menuju arah Alun-alun terlebih dahulu, baru kemudian menuju area parkir kawasan Gunung Tidar.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Para peserta bersiap-siap untuk memulai Ritual Ruwat Gunung Tidar

Rombongan kami tiba tepat pada waktunya, sehingga kami bisa melihat persiapan sebelum rombongan Ritual Ruwat Bumi Gunug Tidar berangkat menuju ke puncak Gunung Tidar. Saat itu ada 17 tumpeng yang sebagai simbolisasi 17 Kelurahan di Kota Magelang. Adapun pelaku kegiatan ini adalah Bapak Kaum Mitro Sudarmo dari Kampung Trunan, Rombongan Forpimda, Juru Kunci Gunung Tidar, Kelompok UPTD dan Kelompok dari 17 Kelurahan. Para peserta Ritual Ruwat Bumi Gunung Tidar ini mengenakan pakaian tradisional jawa.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Masih terlihat beberapa monyet ekor panjang yang juga berjalan mengiringi rombongan

Para peserta berjalan menapaki jalanan aspal yang sedikit menanjak sekitar 200 meter, hingga akhirnya tiba di depan pintu masuk Gunung Tidar sebelah barat. Pada pintu masuk ini terdapat sebuah kelompok musik tradisional yang mengiringi rombongan peserta Ritual Ruwat Bumi Gunug Tidar. Kemudian para peserta dihadapkan pada susunan tangga beton yang menjulang menuju puncak Gunung Tidar. Pada rute jalur tangga ini, ada yang kuat berjalan hingga puncak tanpa berhenti, ada pula yang berhenti pada beberapa titik untuk sejenak mendengarkan irama detak jantung.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Salah satu tumpeng yang dibawa dengan cara ditandu oleh peserta secara bersama-sama

Sedikit demi sedikit, maka seluruh rombongan peserta kegiatan ini akhirnya bisa sampai di puncak Gunung Tidar. Telah tersedia sebuah tenda yang bisa menaungi seluruh peserta dari terik matahari ataupun ketika turun hujan. Kegiatan ini diawali dengan pidato singkat dalam bahasa jawa, kemudian diikuti dengan pentas sebuah tari tradisional. Tari tersebut adalah Tari Caraka Walik, dibawakan oleh 5 orang putri dengan gerakan yang lemah gemulai. Falsafah dari tarian tersebut adalah guna menghilangkan Sukerta, sehingga diharapkan Kota Magelang ayem tentrem gemah ripah loh jinawi.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Semua berkumpul di bawah atap tenda yang sederhana namun penuh makna

Lalu kemudian ada pengantar singkat dalam bahasa jawa sebelum kegiatan puncaknya, yaitu memotong tumpeng utama yang paling besar di antara tumpeng yang lainnya. Kemudian diikuti dengan seluruh peserta yang mulai menikmati beragam lauk pauk yang disantap menggunakan tangan dalam kebersamaan serta suasana kekeluargaan yang berada di tengah alam. Dalam benak saya terlintas, inilah bentuk manusia yang seharusnya, menggunakan tangan untuk memakan hasil bumi, sebuah bentuk keseimbangan bahwa manusia dan alam selaras dan harmoni.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Tumpeng utama yang mulai dipotong untuk kegiatan selanjutnya, yaitu makan bersama

Para tamu yang hadir di lokasi tersebut, baik dari warga sekitar, petugas, wartawan, bahkan peserta one day tour, dipersilahkan untuk ikut menikmati hidangan yang memang terlihat menggiurkan tersebut. Semua orang bebas untuk mengambil makanan dari tumpeng dimanapun, tidak ada batas antar kelurahan, tidak ada istilah tamu, tidak ada juga istilah tuan rumah. Mungkin bagi anak kos, ini adalah salah satu hari yang membahagiakan.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Foto keluarga terlebih dahulu di bawah tugu

Setelah kegiatan Ritual Ruwat Bumi Gunung Tidar tersebut selesai, lalu segera para peserta menuruni puncak Gunung Tidar satu persatu. Sedangkan beberapa orang masih terlihat sibuk melaksanakan tugasnya, seperti membersihkan, membongkar tenda, melipat terpal, juga sejenak ingin lebih lama menghirup udara sore yang segar saat itu.

Baca Juga :  Watu Gunung di Ungaran, Area Kolam Renang dan Resort di Kab. Semarang

Saya berjalan bersama rombongan One Day Tour menuruni Gunung Tidar, melangkah kembali guna mencari bus pariwisata yang akan kami gunakan untuk kembali ke Hotel Shafira. Acara selanjutnya adalah kegiatan makan malam bersama dalam rangka pembukaan kegiatan One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016 yang akan dilakasakanan di lantai 5 Hotel Shafira pada pukul 18.30. Masih ada waktu sekitar 2 jam untuk saya berbenah dan mandi sore saat kami sampai di kamar hotel.

Acara pembukaan kegiatan One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016 ini niatnya akan dibuka oleh Bapak Hartoko, selaku Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Magelang. Namun dikarenakan beliau harus berada di Alun-alun untuk mengkoordinasikan acara wayangan yang akan kami saksikan juga, maka akhirnya acara tersebut dibuka oleh perwakilan dari pihak Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Magelang.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Acara pembukaan kegiatan one day tour dalam rangka Festival Tidar 2016

Selepas acara pembukaan, kami berpindah lokasi ke Alun-alun Kota Magelang sebelah selatan untuk menyaksikan acara Wayangan Semalam Suntuk. Wayangan ini dibawakan oleh Dalam Ki Romo Sutrisno dari Sragen dengan cerita Wisanggeni Lahir, juga dimeriahkan oleh bintang tamu Eka Jembengdhur. Cuaca pada malam itu gerimis kecil, namun tidak berpengaruh bagi kami yang duduk di dalam tenda tenda utama. Para penonton lainnya juga bisa berteduh karena telah didirikan juga tenda yang cukup panjang di kedua sisi tenda utama. Dalam tenda utama juga terdapat 4 buah gerobag yang menyuguhkan menu seperti wedhang rondhe, sekuteng, nasi goreng dan bakso. Semua gerobag tersebut telah disewa oleh panitia untuk melayani para tamu yang berada di dalam tenda utama. Hal yang paling menggembirakan adalah kesemua gerobag tersebut menyajikannya secara gratis, iya gratis.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Menikmati Wayang seperti ini mengingatkan saya semasa kecil ketika sering diajak Bapak untuk nonton Wayang

Pukul 22.00, kami mulai meninggalkan area pentas Wayangan Semalam Suntuk tersebut untuk kembali ke Hotel Shafira. Sebenarnya ingin menyaksikannya lebih malam, namun tubuh saya harus beristirahat untuk bisa beraktivitas kembali esok hari dengan susunan acara yang telah ada.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Selamat pagi dari Hotel Shafira untuk kamu, iya kamu..

Pagi hari pada keesokan harinya, sebelum pukul 08.00, kami telah siap semua di lobi hotel dengan perut yang telah tersentuh sarapan tentunya. Kembali menaiki bus pariwisata yang kemarin, dengan pak supir yang kemarin juga. Lokasi pertama hari ini yang akan dikunjungi adalah Taman Kyai Langgeng yang lokasinya hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit untuk mencapainya dari Hotel Shafira.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Ada 2 mobil yang sudah dipersiapkan untuk kami.
famtrip festival tidar 2016 magelang
Memang bagus ketika setiap pohon diberi keterangan tentang pohon terebut, namun lebih baik digantung saja, jangan dikawat seperti ini.
famtrip festival tidar 2016 magelang
Ketika “nyepik” sudah susah, maka “mbribik” mungkin juga tak lancar, maka “ngetag” lewat IG mungkin jadi jalan. 🙂 guyon yo cah…

Sebelumnya, pada tahun 2009 dan 2010 saya pernah datang berkunjung ke Taman Kyai Langgeng bersama teman-teman. Jadi dalam kurung waktu 6 tahun terakhir pasti ada banyak perubahan di taman wisata yang memang diperuntukkan untuk keluarga ini. Seusai kami mendapatkan sambutan dari ketua pengelola Taman Kyai Langgeng, sebagian besar dari kami bergerak mengelilingi Taman Kyai Langgeng menggunakan mobil wisata, sedangkan saya memilih untuk berjalan kaki saja agar lebih leluasa memotret.

denah taman kyai langgeng
Denah, denah, bukan peta. Denah Lokasi Taman Kyai Langgeng yang saya dapatkan dari website resminya. www.kyailanggeng.com

Rupanya ada banyak sekali wahana yang sekarang disajikan, namun sayangnya saya tidak bisa menikmati kesemuanya dikarenakan keterbatasan waktu. Saat itu Taman Kyai Langgeng masih terasa sepi, karena kami datang sebelum rata-rata jam pengunjung berdatangan. Sehingga kami bisa leluasa mengambil foto dan bertanya kepada Bapak Ketua Pengelola Taman Kyai Langgeng yang ikut dalam rombongan jalan kaki. (maaf, saya lupa nama beliau).

famtrip festival tidar 2016 magelang
Berjalan bersama menuju lokasi tempat pemberhentian mobil wisata.

Saya juga sempat mengambil beberapa foto yang akan saya gunakan untuk dijadikan foto panorama 360. Setelah saya jahit dan sunting sedikit, maka cukuplah baik walaupun saya hanya menggunakan lensa kit dan juga tanpa tripod. Bisa Anda nikmati pada pano-box di bawah ini. Pastikan browser anda mengukung html5, jadi rekomendasi saya adalah menggunakan Google Chrome. Silahkan menunggu hingga semua data termuat ke dalam browser, total data tersebut tidak mencapai 1 mb kok, jadi tenang saja.

Baca Juga :  Berenang di segarnya air kolam renang Lerep Indah, Ungaran.

Kami hanya diberi waktu sekitar 60 menit untuk berkeliling Taman Kyai Langgeng, sangatlah singkat, bahkan saya tidak bisa mencoba satupun wahana yang disajikan. Maka sekitar pukul 09.30, kami mulai bergerak menuju ke Alun-alun Kota Magelang kembali untuk menyaksikan Festival Musik dan Parade Tari.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Band Qosimah yang baru saya tahu bahwa mereka itu sudah kondang
famtrip festival tidar 2016 magelang
Di sisi utara, festival akustiknya lebih terasa sepi dibanding sisi selatannya.

Namun sesampainya di Alun-alun Kota Magelang, saya hanya menemui panggung Festival Musik Akustik Pemuda pada Alun-alun bagian utara, dan sebuah panggung di Alun-alun bagian selatan yang saat itu menyuguhkan konser dari kelompok musik Qasima.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Salah satu gunung yang mengapit Kota Magelang, Gunung Sumbing.

 

Setelah dari Alun-alun Kota Magelang, rombongan One Day Tour kembali bergerak menuju sentra industry Gethuk Marem yang beralamatkan di Jalan Beringin 2, Tidar, Kota Magelang. Rombongan disambut dengan 2 buah tumpuk gethuk marem yang terasa baru saja dibungkus. Saya memilih untuk mencicipi dahulu gethuk tersebut sebelum berkeliling, sedangkan beberapa peserta ada yang berkeliling dahulu baru mencicipinya.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Semua sibuk memotret gethuk, saya memotret yang memotret saja…

Secara garis besar, ada 4 proses dalam pembuatan gethuk marem tersebut. Pertama adalah pengolahan ketela sebagai bahan baku utama sehingga menjadi adonan dengan rasa tertentu, Kedua adalah proses penggilingan untuk mendapatkan tekstur yang lebih halus, Ketiga adalah proses produksi untuk menggabungkan beberapa rasa dalam satu paket gehtuk, dan yang Keempat adalah proses pengemasan gethuk marem ke dalam kotak kertas.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Maaf, iya maaf, kata sederhana yang selalu jadi juara.

Saya juga sempat mampir ke dalam showroom di sebelah bangunan produksi, memilih beberapa oleh-oleh yang akan saya bawa pulang ke Semarang nanti sore. Di dalam ruangan tersebut terdapat banyak sekali jenis oleh-oleh yang tentunya akan cocok untuk dibawakan sebagai buah tangan untuk mereka yang menanti Anda di rumah.

Baca Juga :  Bersepeda dari Pantan Cuaca ke Tripe Jaya, Gayo Lues
famtrip festival tidar 2016 magelang
Saya sedang memulai untuk membiasakan membawa oleh-oleh saat bepergian jauh.

Seusai kunjungan ke sentra produksi gethuk marem tersebut, rombongan kembali bergerak ke Hotel Shafira untuk berkemas dan check out. Kegiatan selanjutnya adalah makan siang di Hotel Grand Artos yang sebelumnya akan diisi dengan kegiatan berkeliling di dalam hotel tersebut. Kami disambut oleh Tim Manager dari Hotel Grand Artos, kemudian kami diajak berjalan-jalan berkeliling untuk masuk ke berbagai kelas kamar yang membuat kami berdecak kagum, ingin rasanya menikmatinya walau hanya semalam saja.

Anda dapat mengunjungi artikel Pengalaman berkeliling di mewahnya hotel grand artos magelang (link belum siap). Dalam artikel tersebut akan saya paparkan beberapa informasi yang saya dapatkan ketika mengunjungi President Class dan beberapa kelas lainnya, serta roof top di Hotel Grand Artos.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Kami disambut dengan oleh tim manager Hotel Grand Artos

Kegiatan One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016 tersebut ditutup dengan makan siang di Resto Hotel Grand Artos. Penutupan kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Hartoko, selaku Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Magelang. Dalam pidato singkat dan santai, beliau memaparkan alasan kenapa diadakan kegiatan One Day Tour ini, diikuti dengan beberapa kesan, pesan serta usulan dari beberapa peserta yang mewakili. Akhirnya kegiatan tersebut ditutup dengan rasa bahagia dan jabat tangan antar semua pihak yang hadir dalam ruangan tersebut.

famtrip festival tidar 2016 magelang
Sejenak sebelum meninggalkan area Armada Town Square

Ahamdulillah, semua rangkaian acara kegiatan One Day Tour dalam rangka Festival Tidar 2016 berjalan lancar tanpa kendala berarti. Antar peserta kegiatan juga mudah sekali terjalin keakraban diantaranya, sehingga rasanya ingin menambah alokasi waktu untuk kegiatan ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan 🙂

famtrip festival tidar 2016 magelang
Suguhan alam sebelum Saya beranjak melipat jarak dengan Semarang. Sampai jumpa Magelang

Ucapan terima kasih atas semua pihak yang telah bekerjasama dalam keberhasilan rangkaian kegiatan ini. Semoga Kota Magelang semakin bisa menjadi destinasi wisata yang memiliki daya tarik khas serta keunikan tersendiri untuk wajib dikunjungi.

Salam

0 Shares:
12 comments
  1. Waaaaaaa. Jadi kangen magelang, mas 🙁
    Kangen AKMIL, kangen ngetrip bareng TNI ke lembah Tidar hahaha
    Komplit ulasannya. Bisa dijadiin referensi nih kedepannya ^^
    Oh iya, first time kesini nih. Salam kenal! 🙂

    1. Ya udah, ke Magelang lagi kalo gitu biar kangennya ilang 😀

      Sering main ke Magelang sih, cuman jarang ditulis di sini…ehehhhee

      Salam kenal juga..

    1. Ahaha iya mba, per acara kurang panjang kalo dibuat satu artikel.
      Bikinnya gimana yak ngejelasinnya,, kudu praktek mba…hohoh
      pokoknya gak cuman kameranya yang muter2, orangnya jugak…hiyaaaa…

    1. lupa ada berapa, yang jelas banyak…akwawk

      kalau yang terdampat di terminal ditulis juga, bakalan jadi artikel baru itu Mba..hehee

      eh Mba, blogmu itu lho, gak bisa dikomeng pakai name+url, aku jadi gak bisa komeng, gak punya akun yang support,,,ahwahwhw

    1. Iyo mas, soalnya klo dibikin per kegiatan terlalu pendek menurut saya.
      Mungkin kalau ditambahin mbak-mbak Qasima secara detail lha bisa jadi artikel lain, whahwa

      Paling ntar yang kepisah review hotel-hotelnya mas,, wkwkw

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like