13 september 2015, saya mengikuti Lomba Foto OTS Sleman 2015. Berlokasi di Kawasan Telogo Putri, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Satu hal yang merepotkan adalah jam kumpul yang bisa dibilang itu terlalu pagi untuk naik ke Kaliurang untuk merasakan dinginnya. Alhasil memakai jaket anti angin menjadi salah satu senjata saya mengalahkan dingin tersebut. Sesampainya ke lokasi, ternyata acaranya belum dimulai seperti biasanya karena memang ada kompensasi “molor” dari jadwal yang telah ditentukan.
Beruhubung suhu udara dingin dan lapar, mampir ke warung terdekat sembari menunggu acaranya dimulai. Sesaat setelah pesanan datang, acara ternyata dimulai, seluruh peserta diminta merapat ke lokasi berupa tenda biru. Saya tentu saja lebih memilih menghabiskan sarapan saya daripada kumpul dalam acara pembukaan yang sekedar formalitas dan memang terlalu banyak pidato yang tiap tahun sama saja menurut saya.
Sembari sarapan saya mendengarkan pengumuman yang disampaikan melalui pengeras suara tersebut. Tibalah saatnya hunting foto di kawasan Kaliurang yang ternyata tidak hanya di kawasan Telogo Putri, namun bisa sampai ke Kaliadem sana. Saya yang tidak punya dana untuk menyewa kursi untuk paket wisata dengan Jeep, lebih memilih untuk berkeliling saja di seputaran Telogo Putri tersebut.
Memang susah ketika mendokumentasikan dimana banyak orang dan banyak properti wisata. Passion saya yang berupa landscape rasanya perlu diubah menyesuaikan daerah ini.
Jeprat ke sana dan ke sini, sesekali bengong untuk melihat ke sekitar apa yang sekiranya bagus untuk didokumentasikan. Dalam beberapa moment saya lebih suka duduk dan nonton dangdut saja memang sedang konser untuk menghibur para wisatawan.
Seusai bingung mau kemana, saya mendekat ke tenda panitia, sembari duduk dan menanti jatah makan siang (kelaperaaaaaan). Seorang panitia datang menghamipiri saya dengan sekotak nasi kotak yang serasa menjadi harta karun bagi saya saat itu. Seusai ucap terima kasih, saatnya menyantap makanan yang ada di dalam kota tersebut. Hap hap hap hap, tak perlu jeda dan rima, semua dinikmati dengan hijau di depan sana.
Setelah mengumpulkan 3 buah foto pilihan saatnya pulang untuk menanti pengumuman juara yang akan diberitahukan lewat SMS kepada pemenang di keesokan harinya. Sampai lewat tanggalnya saya tetap belum mendapatkan SMS tersebut. Sudahlah, saya juga datang ke acara tersebut memang hanya ingin main dan motret saja, tanpa mengharapkan harus menjadi juara. Peraturan dasarnya adalah bahwa karya yang dikumpulkan adalah *.jpg dari kamera langsung, sedangkan kamera saya adalah sony alpha 230 dimana render file format *.jpg masih kalah dari merek sebelah, juga tak adanya in-self camera editing (edit raw di dalam kamera tersebut). Saya cukup mengikhlaskan saja dari melihat peralatan yang dipakai oleh para peserta lainnya. 😀
Menang ya Alhamdulillah, tidak menang ya hitung-hitung dapet plesiran yang dikasih makan. Sederhana sekali pikiran saya saat itu.
Salam jepret 😀