Desa Wisata Sanankerto sedang bergeliat dalam mempromosikan dirinya sebagai Desa Wisata yang layak dikunjungi. Salah satu persiapannya berupa mempersiapkan beberapa homestay di Desa Wisata Sanankerto. Penginapan di desa wisata ini memang lebih cocok disebut sebagai homestay, karena akan muncul kedekatan antara tamu dengan tuan rumah.
Saya bersama rekan-rekan tim Eksplor Desa Wisata Malang berkesempatan menginap di beberapa homestay Desa Wisata Sanankerto. Kami bersepuluh dipecah menjadi 4 kelompok, satu kelompok mendapat satu homestay. Sebenarnya bisa saja mencari homestay yang mampu menampung 10 orang sekaligus, namun hal ini bertujuan untuk saling berbagi pengalaman. Jadi tuan rumah mendapatkan pengalaman mendapatkan tamu, sedangkan tamu juga mendapatkan pengalaman yang berbeda.
Saya satu kelompok dengan Mas Sitam, seorang blogger asal karimunjawa yang 6 kg lebih ringan daripada saya. Kami berkesempatan menginap di homestay milik Pak Dono yang berprofesi sebagai petugas keamanan desa, tim SAR dan juga seorang petani. Pak Dono sangat ramah kepada kami, sampai-sampai kami merasa tidak enak sendiri karena keramahan beliau.
Pak Dono mengungapkan bahwa Saya dan Mas Sitam merupakan tamu pertama di homestay tersebut. Desa Wisata Sanankerto memang baru-baru ini sedang menggalakan sadar wisata kepada para warganya, salah satunya dengan menyulap beberapa rumah menjadi homestay untuk para wisatawan. Nama kami tertulis di atas sendiri pada sebuah buku tamu yang terlihat masih baru di hadapan kami.
Rumah Pak Dono bisa dikatakan luas sekali, mulai dari halaman, ruang tamu, ruang tengah hingga ruangan belakang. Bangunannya sudah terbuat dari beton, lantainya pun sudah dari keramik. Sebuah konsep modernisasi di desa. Konsep bangunan seperti itu sangat dengan mudah membawa konsep bersih dan luas.
Kamar yang disediakan total ada 3 ruang, semuanya berukuran sekitar 3 x 3 meter, dengan jendela yang menghadap ke timur. Masing-masing kamar sudah terdapat lemari kecil, colokan dan rol kabel, juga cermin dan gantungan baju. Pak Dono melengkapinya secara bertahap sembari mencari informasi mengenai parameter kamar homestay yang nyaman.
Ruang tamu yang dekat dengan halaman membuat suara jangkrik dan kodok saat malam hari terdengar dari ruangan ini. Mengingatkan rumah saya di kampung beberapa tahun yang lalu. Di samping ruang tamu, ada ruang keluarga yang luas dan bisa untuk arisan maupun nonton bareng.
Ruang makan memang masihlah sederhana, hanya ada kursi panjang dan meja panjang yang kesemuanya terbuat dari kayu. Konsep meja dan kursi seperti ini memang salah satu karakter ruang makan di pedesaan. Menu makan yang disajikan benar-benar khas desa, aroma masakan dengan bahan bakar berupa kayu terasa di hidangan yang kami santap saat itu. Kami bersyukur bisa kembali menggoyang lidah dengan masakan desa yang sederhana tersebut,
Kamar Mandi di homestay Pak Dono ini bisa dikatakan sudah terlihat modern. Ada 2 ruang di kamar mandi tersebut, satu ruang sebagai toilet, sedangkan satunya sebagai kamar mandi. Bila Anda tidak terbiasa menggunakan toilet duduk, Anda bisa menggunakan toilet jongkok yang berada di lain ruangan. Airnya terasa segar karena diambil dari sumber air yang melimpah di Desa Sanankerto.
Di depan homestay Pak Dono juga ada sebuah musholla, bagi Anda yang beragama muslim maka tidak perlu khawatir ketinggalan jamaah. Dari halaman depan homestay Pak Dono juga dengan mudah kita bisa melihat Puncak Gunung Semeru di sebelah timur.
Semua suasana tersebut membuat saya ingin kembali lagi ke Desa Wisata Sanankerto kelak, kemudian tinggal beberapa hari di homestay Pak Dono. Semoga sehat selalu ya Pak, sehingga kita bisa berjumpa kembali.
Apabila anda ingin berkunjung dan berwisata ke Desa Wisata Sanankerto, anda bisa menghubungi kontak berikut ini.
Alamat : Desa Sanankerto
Kecamatan Turen, Kab. Malang, Jawa Timur
Telp: 0838-4882-4802 (Mas Rudi)/ 08533-167-4242 (Mas Wahyudi)
Atau silahkan kontak Pak Dono pada nomor 0812-3047-0253
Tulisan ini dibuat atas perjalanan bersama tim blogger #EksplorDeswitaMalang pada tanggal 14-16 April 2017 pada 4 Desa Wisata di Kabupaten Malang.
4 comments
Sepertinya ini menjadi homestay terbaik di Desa Wisata Sanankerto, tapi dengan ukuran yang luas gitu, apa nggak semakin mahal mas?
Sepertinya ukuran luas bukan menjadi patokan harga di Desa Sanankerto, kemarin saya belum sempat menanyakan bagaimana persebaran harga untuk tiap spsesifikasi homestay.
Liat pertama beliau kayaknya gimana gitu, tapi pas ngobrol kok cair banget hahahahhaha. Ingat pak Dono kudu ingat motor beliau yang dimodif jadi trail 😀
Iya, mungkin Pak Dono agak gugup dengan tamu pertama yang pethakilan gak jelas kayak gini, ahaha
Lain kali minjem motornya ah buat keliling Sanankerto, hihih