Sebagai salah satu obyek wisata di Kabupaten Kayong Utara, Hutan Mangrove Sukadana ini masih belum terlalu terkenal, maklum karena belumlah lama obyek wisata ini mulai dibuka. Saya mengunjungi tempat ini pada bulan November tahun 2017.

Lokasinya berada di ujung jalan menuju sebuah dermaga kecil di Kecamatan Sukadana. Sebagai obyek wisata yang baru dibuka, tentu saja ada banyak kekurangan di beberapa titik. Namun pada dasarnya sudah mampu mengantarkan pengunjung untuk bisa masuk lebih dalam ke kawasan hutan mangrove.

Berawal dari pintu masuk, tidak tersedia loket retribusi. Jangankan loket, plang nama saja saat saya berkunjung ke lokasi ini belum ada. Hanya ada sebuah jembatan kayu yang sangat terlihat sebagai pintu masuk. Untungnya ada lahan datar yang cukup luas untuk parkir kendaraan.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Jembatan kayu ini menjadi pintu masuk ke dalam kawasan Hutan Mangrove Sukadana

Saat melintasi jembatan kayu yang panjangnya sekitar 7 meter, sudah terasa hawa sejuk yang berhembus dari hutan mangrove ini. Untuk akses di dalam hutan mangrove, sudah dibangung jalan kayu dengan pagar di kedua belah sisi. Jalan kayu ini juga terasa kokoh ketika diinjak oleh kami.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Mas Dzul berjalan terdepan, agar masuk ke dalam frame foto

Di beberapa titik, ada beberapa batang pohon mangrove yang menutupi jalan karena roboh. Ada yang sudah dipotong agar bisa dilalui, ada juga yang belum dipotong. Sehingga beberapa kali kami harus membungkuk untuk bisa melewati batang pohon tersebut.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Kami harus menunduk serendah ini, karena mau melompati juga rasanya kurang sopan.

Sepanjang perjalanan, tidak tersedia papan informasi mengenai biodiversitas flora dan fauna di hutan mangrove ini. Jadi kami cukup menerka-nerka saja ketika berjalan saat menemui beberapa satwa khas mangrove. Pepohonan mnangrove di hutan ini juga terlihat sudah lama, saya tidak paham umur mangrove, namun bila dilihat dari diameter batangnya, ini sudah cukup lama ada.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Buat pre wedding asyik sepertinya, asalkan sudah ada calonnya. #eh

Saya menjumpai satwa seperti saat berkunjung ke Hutan Mangrove Edupark Maron, saya melihat ada Ikan Gelodok (Periophthalmus sp). Jadi teringat pernah mencoba mengejar ikan ini saat berkunjung ke Desa Waonu di Buton Selatan. Rupanya ikan ini termasuk ikan perairan dangkal yang gemar berada di zona pasang surut.

Baca Juga :  Berkunjung dan Bermalam di Desa Waonu, Pulau Kadatua, Buton Selatan

Saat saya berkunjung, terlihat bahwa air laut sedang surut, terlihat dari batas air di akar pohon mangrove yang nampak terlihat. Namun tidaklah tercium bau menyengat seperti hutan-hutan mangrove yang biasanya berada di dekat dengan area aktivitas manusia. Hal ini menandakan bahwa perairan di sekitar Hutan Mangrove Sukadana masih baik.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Terlihat lumpur yang saat pasang akan terlihat tergenangi oleh air laut.

Setelah kami berada di tempat terujung dari jalan kayu, tidak ada-apa, hanya bisa memutar melintasi jalan kayu yang akan kembali ke sebuah pertigaan yang sempat kami lewati sebelumnya. Tidak seperti Hutan Mangrove di Pulau Kemujan yang memberikan atraksi berupa gardu pandang dan dermaga kecil, di Hutan Mangrove Sukadana ini hanya ada sebuah titik yang memberikan pandangan yang cukup terbuka untuk melihat Masjid Oesman AL-Khair.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Dari titik ini, nampak masjid apung yang kebanggan umat muslim di Kayong Utara.

Saya juga sempat mendokumentasikannya dalam bentuk video 360 derajat, sudah saya sematkan di bawah ini. Karena monopod saya tertinggal di mobil, maka terpaksa membawanya dengan tangan yang cukup membuat pegal sejenak.

Akhirnya kami keluar ke tempat dimana kami memarkirkan kendaraan kami, lalu kami bergegas kembali menuju lokasi wisata lain di Kabupaten Kayong Utara.

Lokasi Hutan Mangrove Sukadana bisa dilihat melalui peta yang saya sematkan berikut ini.

Apakah ada dari pembaca yang telah datang setelah kunjungan saya di November 2017? Yuk berbagi informasi sudah seperti apakah Hutan Mangrove yang memiliki banyak potensi untuk dijadikan sebagai edupark di Kayong Utara.

Baca Juga :  Berhenti Sejenak di Gapura Selamat Datang Taman Nasional Gunung Leuser

Salam.

0 Shares:
2 comments

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like