Ghozaliq blog
  • ePhotobook
  • Pohon Rengganis
  • Tentang
Ghozaliq blog

Hanya Ikan Mati yang Mengikuti Air Mengalir

Ghozaliq blog
  • ePhotobook
  • Pohon Rengganis
  • Tentang
  • Keliling

Berkunjung ke Hutan Mangrove Sukadana di Kayong Utara

Total
0
Shares
0
0
0

Sebagai salah satu obyek wisata di Kabupaten Kayong Utara, Hutan Mangrove Sukadana ini masih belum terlalu terkenal, maklum karena belumlah lama obyek wisata ini mulai dibuka. Saya mengunjungi tempat ini pada bulan November tahun 2017.

Lokasinya berada di ujung jalan menuju sebuah dermaga kecil di Kecamatan Sukadana. Sebagai obyek wisata yang baru dibuka, tentu saja ada banyak kekurangan di beberapa titik. Namun pada dasarnya sudah mampu mengantarkan pengunjung untuk bisa masuk lebih dalam ke kawasan hutan mangrove.

Berawal dari pintu masuk, tidak tersedia loket retribusi. Jangankan loket, plang nama saja saat saya berkunjung ke lokasi ini belum ada. Hanya ada sebuah jembatan kayu yang sangat terlihat sebagai pintu masuk. Untungnya ada lahan datar yang cukup luas untuk parkir kendaraan.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Jembatan kayu ini menjadi pintu masuk ke dalam kawasan Hutan Mangrove Sukadana

Saat melintasi jembatan kayu yang panjangnya sekitar 7 meter, sudah terasa hawa sejuk yang berhembus dari hutan mangrove ini. Untuk akses di dalam hutan mangrove, sudah dibangung jalan kayu dengan pagar di kedua belah sisi. Jalan kayu ini juga terasa kokoh ketika diinjak oleh kami.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Mas Dzul berjalan terdepan, agar masuk ke dalam frame foto

Di beberapa titik, ada beberapa batang pohon mangrove yang menutupi jalan karena roboh. Ada yang sudah dipotong agar bisa dilalui, ada juga yang belum dipotong. Sehingga beberapa kali kami harus membungkuk untuk bisa melewati batang pohon tersebut.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Kami harus menunduk serendah ini, karena mau melompati juga rasanya kurang sopan.

Sepanjang perjalanan, tidak tersedia papan informasi mengenai biodiversitas flora dan fauna di hutan mangrove ini. Jadi kami cukup menerka-nerka saja ketika berjalan saat menemui beberapa satwa khas mangrove. Pepohonan mnangrove di hutan ini juga terlihat sudah lama, saya tidak paham umur mangrove, namun bila dilihat dari diameter batangnya, ini sudah cukup lama ada.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Buat pre wedding asyik sepertinya, asalkan sudah ada calonnya. #eh

Saya menjumpai satwa seperti saat berkunjung ke Hutan Mangrove Edupark Maron, saya melihat ada Ikan Gelodok (Periophthalmus sp). Jadi teringat pernah mencoba mengejar ikan ini saat berkunjung ke Desa Waonu di Buton Selatan. Rupanya ikan ini termasuk ikan perairan dangkal yang gemar berada di zona pasang surut.

Baca Juga :  Virtual Tour 360 Desa Wisata di Kabupaten Malang

Saat saya berkunjung, terlihat bahwa air laut sedang surut, terlihat dari batas air di akar pohon mangrove yang nampak terlihat. Namun tidaklah tercium bau menyengat seperti hutan-hutan mangrove yang biasanya berada di dekat dengan area aktivitas manusia. Hal ini menandakan bahwa perairan di sekitar Hutan Mangrove Sukadana masih baik.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Terlihat lumpur yang saat pasang akan terlihat tergenangi oleh air laut.

Setelah kami berada di tempat terujung dari jalan kayu, tidak ada-apa, hanya bisa memutar melintasi jalan kayu yang akan kembali ke sebuah pertigaan yang sempat kami lewati sebelumnya. Tidak seperti Hutan Mangrove di Pulau Kemujan yang memberikan atraksi berupa gardu pandang dan dermaga kecil, di Hutan Mangrove Sukadana ini hanya ada sebuah titik yang memberikan pandangan yang cukup terbuka untuk melihat Masjid Oesman AL-Khair.

Hutan Mangrove Sukadana Kayong Utara
Dari titik ini, nampak masjid apung yang kebanggan umat muslim di Kayong Utara.

Saya juga sempat mendokumentasikannya dalam bentuk video 360 derajat, sudah saya sematkan di bawah ini. Karena monopod saya tertinggal di mobil, maka terpaksa membawanya dengan tangan yang cukup membuat pegal sejenak.

Akhirnya kami keluar ke tempat dimana kami memarkirkan kendaraan kami, lalu kami bergegas kembali menuju lokasi wisata lain di Kabupaten Kayong Utara.

Lokasi Hutan Mangrove Sukadana bisa dilihat melalui peta yang saya sematkan berikut ini.

Apakah ada dari pembaca yang telah datang setelah kunjungan saya di November 2017? Yuk berbagi informasi sudah seperti apakah Hutan Mangrove yang memiliki banyak potensi untuk dijadikan sebagai edupark di Kayong Utara.

Baca Juga :  Perjalanan Takengon ke Blangkejeren via Bintang menggunakan Kereta

Salam.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • Kayong utara
  • mangrove
  • Sukadana
Rengganis

Previous Article
  • Asal ketik

Mudik Ke Pekalongan, Liburan Penawar Kerinduan

  • ghozaliq
View Post
Next Article
  • Sponsored
  • Tips Gunung

6 Tips Mendaki Gunung Saat Musim Hujan

  • ghozaliq
View Post
You May Also Like
View Post
  • Keliling

Berkunjung ke Kampung Sindangbarang Bogor

  • Rengganis
View Post
  • Keliling

Mengikuti Jejak Ulat Sutera di Rumah Sutera, Bogor

  • Rengganis
View Post
  • Featured
  • Keliling

Batang Dolphins Center, Kelas Jauh Taman Safari untuk Wisata Edukasi dan Rekreasi

  • Rengganis
View Post
  • Keliling
  • Sponsored

6 Wisata Ramah Keluarga di Kota Semarang, One Day Trip

  • ghozaliq
View Post
  • Keliling

Berenang Bersama Rengganis di Kali Rau, Mari Kita Ciblon

  • Rengganis
View Post
  • Keliling

Mengenal Kain Sarung Tenun Khas Buton di Desa Kapoa Barat, Buton Selatan

  • Rengganis
View Post
  • Keliling

Pasar Lodra Jaya, Pasar yang Katanya Kekinian di Banjarnegara

  • Rengganis
View Post
  • Keliling
  • Pantai dan danau

Berkunjung dan Bermalam di Desa Waonu, Pulau Kadatua, Buton Selatan

  • Rengganis
2 comments
  1. Nasirullah Sitam says:
    at

    Akhirnya muncul juga di dunia perblogeran.
    Cukup lama menghilang loh mas ahhahaha. Sampe-sampe Hanif dkk bingung tanya-tanya kamu 😀

    Reply
    1. Ghozali says:
      at

      wkwkw gak usah pakai bingung Mas, pakai kecap saja biar makin nikmat 😀

      Reply

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam Cancel reply

Ghozaliq blog
  • Kebijakan Privasi
  • Peta Situs
  • Kontak
  • About
Hanya ikan mati yang mengikuti air mengalir

Input your search keywords and press Enter.