Anda penghobi kegiatan bebas di alam? penyuka pelukan daypack atau carrier di punggung anda? Menyukai tulang belakang Anda tertekan mengikuti gravitasi dalam variasi topografi?
Berapa tinggi badan Anda? Berapa berat badan Anda? Juga berapakah kemampuan kumpulan otot-otot pada badan anda untuk mengangkat suatu benda dalam jangka waktu tertentu? Serta jangka waktu tersebut jika dikalikan dengan unit kemiringan lereng, berapakah daya tahan anda? Hal tersebut bisa dihitung dengan pendekatan pembakaran kalori dan lemak dalam tubuh anda.
Sekarang bila fisik bisa dilakukan perhitungan, maka sekarang seberapa tahan psikis anda membawa beban yang menekan fisik anda. Berapa lama hati anda akan tabah menghadapi derasnya keringat peluh yang terpendam. Keikhlasan dan ketidakikhlasan mungkin akan terlihat samar dalam keadaan seperti ini. Dalam posisi terjepit, seseorang akan menunjukkan perangai paling dalamnya. Namun kondisi seberapa keras seseorang terhadap jepitan keadaan berbeda-beda. Ada yang hanya tersenggol sedikit saja sudah menyalak, ada juga yang tertekan hingga tak mampu bicara saja masih mampu tersenyum biru :D.
Beberapa kali saya berbincang dengan beberapa rekan yang terbiasa dan terpaksa menggendong carrier ukuran 70-80 liter. Di sini saya tidak bermaksud menyinggung ukuran carrier 60 liter kebawah atau daypack. Saya hanya sedikit ingin berbagi rasa siksa dan rasa syukur selama beberapa pendakian saya lalui dengan Tas Consina Alpinist 70+5 liter.
Berapa jumlah anggota team yang biasa anda lakukan berasama rekan-rekan anda? Berapa rata-rata ukuran volume tas yang mereka gendong? Jika memliki volume yang sama, sekarang apakah beban dalam satuan unit berat berupa kilogram telah terbagi rata? Jika memang tidak terbagi rata menurut bebannya, apakah hati nurani anda berkata bahwa beban yang terbagi sudah adil berdasarkan kemampuan fisik masing-masing anggota?
1. Packing pra-pendakian adalah masa-masa yang membuat orang senantiasa berdiam untuk tidak menawarkan diri ketika pembagian beban berat, terutama frame tenda fiber dan peralatan masak. Peralatan yang bersifat domestik (pribadi) lebih didahulukan untuk masing-masing daripada kebutuhan yang bersifat global (team).
Kemarin malam saya sempat mendengar cerita teman yang datang ke kos, sempat bercerita dengan penuh semangat tentang perjalanannya ke Gunung Tambora awal April 2015. Salah satu hal yang saya soroti adalah team yang berangkat ke sana. Seingat saya ada 12 orang, dengan beban 4 orang membawa carrier, dan sisanya daypack. Gunung Tambora dengan start point pada ketinggian 400 mdpl hingga tembus ke puncak setinggi 2800 mdpl.
Terbayangkankah oleh Anda dengan rute 3 hari 2 malam tersebut, kondisi team dengan bawaan seperti itu? sudah pasti cara makan mereka seperti saat Diksar, menggunakan kertas minyak sebagai pengganti piring :D.
2. Dengan membawa tas carrier volume besar, tentu saja anda akan lebih rawan untuk ditanyai rekan team anda, “kalau air ini masuk di tas carrier kamu, masih cukup tidak?”. Okelah kalau menitipkan benda besar namun ringan seperti sleeping bag atau flysheet tenda, lha kalau benda berat dan cukup menyita volume? Di sinilah anda akan mulai bimbang dan berfikir cepat dengan mengestimasi kondisi fisik anda.
3. Dalam beberapa kondisi perjalanan, ada rekan lain yang menawarkan untuk bertukar carrier, anda akan beruntung apabila carriernya lebih ringan daripada carrier anda.
Namun tidak jarang pula tidak terlontar kata-kata tersebut dari rekan pendakian anda. ๐
4. Hampir sebagian besar skill pendakian berada pada pendaki dengan tas Carrier tersebut.
Hal ini adalah yang paling menyedihkan, selain sudah menyamar menjadi porter, setelah sampai di tempat camp untuk mendirikan tenda, biasanya si pemikul Carrier ini masih mendirikan tenda, ikut menata perlengkapan, memasang flysheet, memasak, serta tugas-tugas lain. Padahal dengan fisik lelah seperti itu tentu saja paling nyaman adalah tiduran sembari ditemani kopi hangat dan menanti masakkan hangat matang bukan ?:D
5. Kondisi yang paling sering saya jumpai adalah posisi si pemikul carrier volume besar biasanya berjalan di posisi paling belakang. Saya juga kurang paham, saya juga sering berada di posisi belakang. Kalau saya lebih karena kondisi fisik yang akan senantiasa perlu waktu untuk “ngos-ngosan” lebih lama dari yang lain :D. Alasan yang paling klasik adalah “saya sweeper ya !!”, hal tersebut akan membuat anda terlihat lebih bijaksana dan anda dapat dengan leluasa menyembunyikan wajah merah padam ketika anda kekurangan oksigen.
6. Volume besar, berarti dimensi yang lebih besar. Ini yang perlu diwaspadai ketika mendaki dengan kondisi jalan yang banyak terdapat halang rintang seperti lorong pohon, semak rapat, atau batu cadas yang curam. Kita akan merangkak lebih lama untuk menghindari agar tas carrier kita tidak menyenggol atau bahkan menabrak halan rintang tersebeut sehingga mengganggu laju kita. Saya pernah ketika turun dari Gunung Sinabung, terpaksa menuruni batu cadas seusai puncak dengan cara berjalan mundur karena kemiringan lereng ditambah dengan dimensi tas carrier saya akan membuat saya lebih condong ke depan, sehingga potensi saya untuk jatuh akan lebih besar.
7. Harga Tas Carrier dan Rain cover volume besar lebih mahal dari ukuran yang lebih kecil. Biasanya rain cover yang dijual untuk ukuran custom memiliki rentang ukuran tertentu, semisal dalam ukuran 20-40 liter, atau 30-40 liter, yang paling sering ditemui adalah 40-60 liter. Dengan kualitas bahan yang sama, semakin besar volume tentu akan memerlukan bahan baku yang lebih banyak, dan imbasnya adalah ke biaya produksi yang mendorong harga untuk konsumen.
Tapi beberapa hal yang paling saya suka ketika menggunakan tas carrier volume besar adalah :
1. bisa dijadikan alasan kenapa kita merasa ngos-ngosan (alam bebas adalah tempat keluarnya seribu alasan)
2. nyaman ketika duduk, bahkan bisa dijadikan sandaran kepala bila volume tas carrier kita terisi penuh
3. cocok untuk travelling lama, karena kita bisa memuat banyak barang, dan tentunya travelling dimana kita naik angkutan lebih dari roda dua ya :D, kan tinggal anda taruh di bagasi.
4. bisa anda gunakan sebagai Sleeping Bag kedua bagi anda. Ini lumrah dilakukan ketika semua barang dalam carrier anda telah anda keluarkan, dan anda masih merasa kedinginan. Masukkkanlah badan anda ke dalam tas Carrier anda setelah anda terbungkus sleeping bag anda. ๐
5. Buat foto, carrier besar akan lebih menampakkan kegarangan dan kegagahannya. Walaupun saat naik ke puncak kita terkadang meninggalkan seisi carrier di dalam tenda yang bediri di pos terakhir, namun biasanya para pendaki yang memiliki ikatan emosional dengan carrier mereka akan membawa carrier mereka walau hanya isi 1 botol air mineral dan sebungkus cracker saat di puncak. Kemenangan sejati tak selamanya kita rayakan bersama rekan hidup, namun rekan yang biasa memeluk dan merasakan segala peluh bahagia kita selama dalam pendakian. Ya carrier itu sendiri ๐
Perjuangan memang tidak diukur dari seberapa besar carrier yang anda bawa, namun anda ketika anda terbiasa dengan beban berat serta benteng dalam menahan kucuran keluh keluar dari hati anda, maka anda bisa menjadi orang yang tangguh dalam kondisi sehari-hari. Kondisi alam bebas dengan tema rekan team yang selalu berbeda, cuaca yang terkadang manja dan terkadang ganas, semua anda lewati dengan beban dalam Carrier volume besar.
Maka, nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan wahai manusia ๐
29 comments
Saiki wis mulai mengurangi di bawah 60 liter ae, wis cukup gowo abot-abot ben gak sambat thok Mas hahahaha
sudah saatnya beralih ke ultra light Mas ๐
Senang bacanya seru, terlebih komentar2nya. Prinsip saya : menjadi penikmat alam aja Oom, bukan pecinta alam. Carrier gede dan menjulang bukan suatu kebanggaan. Cukup daypack 20lt ajah yg major dibawa porter semua. Hehehehe … Yg penting ttp ramah lingkungan dan tdk nyampah sembarangan. Btw instagramnya apa nih Oom? Boleh kasih tahu kali bisa follow2an. Makasih Oom. Salam lestari
Iyup, penikmat alam saja, biarkan kita menikmati dan merawat alam dengan cara kita sendiri.
Pingin sih Om pakai porter, tapi ya itu, nambah anggaran di jalan hahaha. Sekarang ya 60 liter buat sendiri sudah cukup lah, sudah beralih ke ultralight juga.
Gak punya instagram pribadi Om, sudah saya hapus, adanya instagram buat jualan…hehe
Salam lestari juga Om ๐
biasanya ada dua jenis org yang bawa carrier 60+, pertama emang dia kebutuhannya banyak dan dijadikan “ace” oleh rekan tim. kedua dia yang buat gaya2an di depan pendaki lain biar keliatan gagah padahal isinya cuma setangah doang
lucu pengalaman waktu mau turun dari rakum pas waktu packing “dia” yang bergaya bawa carrier besar ini waktu itu saya lihat carriernya menjulang tinggi terus coba saya angkat eeehhh beratnya sama kaya daypack yang gak terisi penuh, terus saya coba masukin barang2 laen yang belum masuk “dia” nya nolak berdalih carriernya udah penuh
karna g percaya saya coba lihat barang2nya sampai tinggi tp packing dia yang berantakan dan gak memaksimalkan tempat, trus saya coba tawarin packing ulang “dia”nya g mau, damn
kwkwkwkw betul mas, betul sekali…
yang sedih itu yang terpaksa jadi porter dadakan,,,huaaahuaaa *teringat masa lalu.
yup, saya juga pernah mas, pendakian Gunung kemiri selama 5 hari, ada salah seorang rekan yang saya angkat tasnya, haduuuuh, ternyata jauh lebih ringan daripada yang lain.
ya begitulah mas, terkadang ada yang memang berusaha meminimalkan barang bawaan dengan beragam cara agar tidak keteteran ๐
terima kasih telah mampir mas ๐
suka sama blognya mas tentang sharing2 pengalaman pendakian
Waaah terima kasih…
Punya blog juga kah Mas?
Artikel pendakian banyak nih, tapi belum di posting, masih dalam antrian…ahghaghag…
Semoga tetap ikhlas mas membawa beban hidup cairer ini ahahaha
teringat badan ane gempal masih juga di suruh bawa yang berat2 >50L merasa gimana gitu hehehe
hahahah berarti anda dianggap berkompetensi membawa >50L ๐
nampaknya sebagian besar tulisan ini adalah curhatan pribadi..ha ha
Kebetulan serasa aja sama teman-teman yang senasib ndan, :-D. *gak mau ngaku lagi
punyaku cuma 60L mas. tapi sering sering jd pembawa beban paling berat yaitu tenda ๐
Waaaah… apalagi tenda + air ya mas…. jadinya tenda basah, itu bebannya jleb sekaliii… (โฅ_โฅ)
iya mas. kadang malah lebih berat bawa tenda pas turun gunung dibanding pas naik gunung. entah krn packing tendanya kurang profesional ๐
tendanya dijemur dulu…ahahah pengen lebih ringan ya ditinggal aja frame’nya di puncak…kwekwewkewke
ya kalau frame nya ditinggal ntar ngga bisa diriin tenda lagi mas. hahaaa
milih mana mas antar ninggalin frame tenda sama ninggalin masa lalu?? eeeaaa
ceileee. ninggali masa lalu aja lah mas . hahaa
ahahaha….itu yang seringanya ditinggal tapi malah dibawa kemana-mana ๐
ngga sengaja kebawa mas. hahaa
nggak sengaja sama di bawah sadar itu sama ya mas? hihihihih
hahaaa. sama kali mas.
yang ngeselin kalo carrier gede tapi isinya baju dan sleeping bag ditambah packingnya ga padat sedangkan yang pake daypack isinya logistik+air dipacking padat tanpa ruang XD
Klo itu sepertinya dalam team saya belum pernah.
Tapi memang andaikan iya, rasanya saya bisa membayangkan jengkelnya ๐
aku sukanya yg 50 l aja dikit tp naik gunung gk mungkin kali ya
Klo naiknya rombongan mungkin atau naik pas musim cerah buat sprint naik terus turun tanpa camp.
Dulu, waktu pingin beli backpack, tergoda buat beli carrier. Tapi, ternyata membawa daypack 30l yg terisi penuh saja saya sudah ngos-ngosan. Pengaruh umur, kayaknya. Hehehe… *iya, ini alasan saya saja*
Salut buat yang mampu bawa carrier hingga 60l ke atas. Saya sih mampu…kalau gak ada isinya. Hahaha…
wkewkek 60L ke atas itu merupakan pilihan….. *pilihan ngawur ๐