Kampung Pelangi terletak di Desa Bejalen, Ambawara, Kabupaten Semarang. Beberapa tahun lalu Desa Bejalen sudah dirintis menjadi Desa Wisata, namun baru menggeliat mesra semenjak para pokdarwis golongan muda menemukan ide untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Desa Bejalen.
Kampung Pelangi di Desa Wisata Bejalen ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya. Saya membaginya untuk dua jenis pengunjung, pertama untuk jenis pengujung yang suka berfoto, sedangkan yang kedua adalah pengunjung yang memang menyukai suasana desa.
Kampung Pelangi terletak di tengah Desa Bejalen, akses untuk mencapai lokasi ini juga sangat mudah, hanya beberapa meter dari jalan lingkar ambarawa. Silahkan simak peta dan kontak perorangan di akhir artikel ini.
Pada bulan April 2017, Saya berkesempatan berkunjung ke Kampung Pelangi, Desa Wisata Bejalen bersama rombongan Ikatan Mas Mbak Jateng (IMMJ) dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Saya kebetulan saya diajak sebagai perwakilan dari GenPI Jawa Tengah untuk mempromosikan Desa Wisata Bejalen secara digital, padahal baru beberapa hari yang lalu saya baru pulang dari kegiatan #EksplorDeswitaMalang.
Desa Bejalen menyimpan banyak potensi wisata yang menurut saya sangatlah menarik untuk dikunjungi bagi mereka yang merindukan suasana desa yang sebenarnya. Berikut ini saya mencoba meringkasnya menjadi 10 jenis aktivitas yang dapat dilakukan di Desa Wisata Bejalen.
1. Selfie Spot di pinggiran sungai
Tidak bisa dipungkiri atau dipungkanan memang salah satu daya tarik wisata saat ini adalah ketersediaan lokasi untuk berfoto bagi pengunjung. Di Kampung Pelangi ini banyak sekali lokasi untuk berfoto ala-ala anak muda jaman sekarang.
Tembok-tembok rumah warga di cat agar lebih instragramable ketika dijadikan latar belakang berfoto. Sebenarnya ada banyak sekali pilihan tembok untuk berfoto, namun karena Saya tidak hobi berfoto seperti itu, jadi saya hanya mengambil beberapa foto saja.
2. Berjalan keliling desa saat pagi hari
Suasana Desa Bejalen yang tenang memang bisa mmebuat siapa saja menjadi ingin bangun pagi dan berjalan berkeliling desa yang terlihat bersih ini. Kita bisa berjalan menyusuri tepian sungai yang tenang dan terang, atau juga beranjak ke utara desa untuk menyisir tepian sawah hingga ke timur desa yang menyajikan hamparan sawah dan pemandangan Rawa Pening.
Jika sedang beruntung, Anda dapat juga bertemu dengan kerbau yang terlihat bersantai di lapangan Desa Bejalen. Ibu-ibu juga biasanya saat pagi hari mencuci di saluran air yang jernih di tepian desa.
Pokoknya sangatlah nyaman untuk Anda yang ingin kembali menarik senyum simpul kepada sesama manusia di pagi hari. Bercengkrama dengan alam dan juga masa depan.
3. Bersepeda keliling desa saat senja datang
Di Desa Bejalen kita juga bisa meminjam sepeda untuk berkeliling desa. Kondisi jalan desa yang datar dan memang cukup lebar untuk dilalui mobil ini sangat cocok untuk berolahraga sore sembari menanti matahari terbenam.
Saat saya berada di Desa Bejalen, hanya terlihat sepeda djengki milik warga, mungkin kedepannya akan disediakan persewaan berbagai jenis sepeda untuk pengunjung.
4. Menginap di homestay Bu Rini
Saya dan perwakilan GenPI Jawa Tengah beserta sebagian Mas Jawa Tengah berkesempatan menginap di homestay milik Bu RIni. Beruntung sekali kami mendapati homestay yang memang sangat nyaman untuk ditinggali bersama tuan rumah yang ramah.
Untuk artikel mengenai homestay Bu Rini, silahkan saja disimak pada artikel Rumah Bu Rini, Homestay Paling Unik di Kampung Pelangi, Desa Wisata Bejalen.
5. Berburu matahari terbit di timur desa
Bila Anda menginap di Desa Bejalen, pastikan Anda memasang alarm sebelum matahari terbit. Yakinkan pada diri Anda bahwa ada anugrah pagi yang sayang untuk dilewatkan di Desa Wisata Bejalen.
Cukup berjalan ke arah timur dari Sungai Kampung Pelangi, mungkin sekitar 100 meter saja, maka Anda akan tiba di tepian desa yang langsung menghadap timur tanpa halangan sedikitpun. Jika Anda beruntung, lihatlah di sebelah selatan, terlihat Gunung Merbabu (3142 mdpl), Gunung Telomoyo dan juga Gunung Andong.
Jika ingin merasakan sensasi lain, cukup tinggalkan pesan kepada pengurus Pokdarwis Desa Bejalen untuk minta diantarkan ke tengah Rawa Pening guna menikmati matahari terbit. Beberapa galeri mengenai mengabadikan matahari terbit dapat anda ikuti pada artikel Penantian Matahari Terbit di Kampung Pelangi, Desan Bejalen.
6. Menikmati masakan lokal yang menggoyang lidah
Saya bukanlah pecinta kuliner sebenarnya, saya hanya tahu bahwa makanan hanya ada enak dan tidak enak, makanan desa dan kota, sayur dan daging. Namun sensasi yang memang sangat menggoda ketika menikmati kuliner di Desa Wisata Bejalen adalah dari hasil bumi Desa Bejalen.
Ikan Mujair yang menjadi menu utama di Desa Bejalen merupakan hasil tangkapan atau hasil penangkaran di Rawa Pening. Sayur mayur lainnya yang dihidangkan kepada kami juga terasa nikmat dan menambah rasa syukur saya. Alhamdulillah, saya masih bisa makan.
7. Mengarungi Rawa Pening dengan setum
Setum adalah perahu kecil yang sering digunakan petani keramba untuk hilir mudik dari desa ke Rawa Pening. Anda bisa menyewanya dengan membayar Rp. 30.000 untuk 4 orang sekali naik. Fasilitas yang Anda dapatkan adalah pelampung dan topi caping agar aman dan tidak terpapar panas yang berlebihan.
Untuk berkeliling Rawa Pening menggunakan Setum ini, biasanya memakan waktu antara 20-30 menit tergantung dari kondisi penumpang ingin dibawa kemana saja. Untuk artikel lengkapnya, silahkan menuju ke blogpost Menyusuri Biru yang Menenangkan di Rawa Pening, Ambarawa.
8. Balapan Setum di sungai Kampung Pelangi
Untuk kegiatan ini pastikan Anda dalam jumlah rombongan dan telah berkoordinasi dengan Pokdarwis Desa Bejalen. Balapan Setum ini menggunakan sendok kayu yang dijadikan sebagai dayung, jadi pastikan posisi Anda telah ergonomis untuk bisa mendayung dengan cepat dan menuju arah yang tepat.
Waktu untuk Balapan Setum paling nyaman adalah saat sore hari yang cerah, dimana akan ada banyak penonton dan arus sungai yang cenderung tenang. Pengalaman kami saat melakukan Balapan Setum ketika cuaca sudah gerimis adalah arus sungai yang tiba-tiba berubah menjadi lebih cepat daripada biasanya.
9. Memancing di Rawa Pening dan Membakar Ikan
Sensasi ini memang paling enak dilakukan saat malam hari ketika tidak ada bulan purnama. Peralatan pancing bisa dikoordinasikan dengan Pokdarwis Desa Bejalen. Cukup berjalan kaki saja untuk mencari lokasi yang nyaman untuk memancing. Ide ini muncul saat saya berjalan pada malam hari dan mendapati beberapa pemuda desa sedang asyik berkumpul sembari membakar ikan mujair.
Bawalah juga nasi dan kecap serta kopi hitam, sehingga begitu tangkapan ikan telah layak untuk dibakar bersama-sama, segeralah memulai kegiatan santap ikan bersama dalam suasana desa yang menggoda.
10. Menonton karnaval sederhana
Karnaval ini tidaklah terjadi setiap hari, juga tidaklah diadakan oleh Pokdarwis Desa Bejalan. Namun dilakukan oleh sekolah yang berada di Desa Bejalen.
Saat saya berkunjung ke Desa Bejalen, ketika itu kami sedang turut ikut dalam kegiatan bersih Desa Bejalen. Tiba-tiba muncul rombongan anak-anak yang memakai pakaian adat dari berbagai daerah dalam rangka memperingati Hari Kartini.
********
Ada beberapa rencana dari pihak pokdarwis yang akan diwujudkan untuk semakin memanjakan pengunjung, beberapa bocorannya adalah sebagai berikut ini :
11. Pembuatan gardu pandang di timur desa
Kini menikmati matahari terbit di Desa Bejalen akan lebih terasa berbeda karena tersedianya lagi atraksi untuk berfoto dengan matahari terbit di timur Desa Bejalen. Untuk rencananya, pembuatan Gardu Pandang ini akan selesai dan siap digunakan sesusai Lebaran 2017. Nanti akan Saya update saat saya sudah mendapatkan foto yang baru.
—–****-UPDATE-****—-
Beberapa minggu yang lalu, rekan saya Mas Vicky berkunjung ke Kampung Pelangi Desa Bejalen, dan menemukan bahwa telah dibangun sebuah gardu pandang di sebelah timur Desa Bejalen, namun saat itu siang hari jadi hasilnya bisa dikatakan tidak sefenomenal ketika matahari terbit.
12. Pementasan tarian tradisional
Ada tarian tradisional di Desa Bejalen yang bisa dimainkan oleh anak-anak kecil, yaitu Tari Jaran Blarak. Saya belum pernah melihatnya, namun dari namanya bisa diartikan menjadi Tari Kuda Daun Kelapa Kering. Bila dibayangkan maka anak-anak tersebut akan membawakan sebuah tarian dengan membentuk daun kelapa kering menjadi kuda-kudaan yang digunakan dalam tarian tersebut.
Untuk sementara, tarian ini belum bisa dihadirkan kepada pengunjung yang hadir, masih memerlukan koordinasi dan persiapan yang lebih matang.
13. Pembuatan pusat oleh-oleh khas Desa Bejalen
Desa Wisata Bejalen bukan hanya menyajikan lokasi foto atau menikmati Rawa Pening, namun ada juga beberapa kerajinan dan juga snack khas Desa Bejalen yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Desa Bejalen.
14. Tour Benteng Pendem di sebelah barat Desa Bejalen
Di seberang jalan gapura Desa Bejalen, ada kawasan Benteng Pendem yang kini terlihat terabaikan dan tidak tersentuh. Sebenarnya rombongan kami saat itu hendak berkunjung ke Benteng Pendem dengan dipandu oleh Kepala Desa Bejalen dan Perwakilan Pokdarwis Desa Bejalen, namun dikarenakan waktu yang terbatas, maka Kami belum sempat untuk mengorek informasi yang ada di Benteng Pendem tersebut.
Benteng Pendem ini masih membuat kami penasaran tentang isi dan sejarahnya. Semoga dalam waktu dekat ini ada kesempatan untuk berkunjung ke sana.
******
Bagaimana? Apakah anda tertarik untuk berkunjung ke Desa Wisata Bejalen? Entah hanya sekedar berfoto atau hendak berbabur dengan masyarakat desa yang ramah?
Saya juga sempat mengambil beberapa foto panorama 360 yang saya jadikan menjadi sebuah virtual tour 360. Silahkan menuju ke artikel Virtual Tour 360 Kampung Pelangi, Desa Wisata Bejalen.
Spoilernya seperti di bawah ini, namun ini hanyalah satu foto saja, sedangkan saya membuat 4 foto. Silahkan diputar-putar menggunakan jemari anda.
Lokasi Desa Bejalen di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Silahkan ikuti saja peta berikut ini :
Untuk informasi lebih lanjut mengenai paket wisata atau ketersediaan homestay di Desa Wisata Bejalen, silahkan hubungi Mas Anjar dengan nomor ponsel 085696092707 selaku Pokdarwis di Desa Bejalen.
Silahkan berkunjung ke Desa Wisata Bejalen, mari kembali ke desa, mari kembali ke udara pagi dengan ucap salam sesama.
Salam Pagi.
*****
“Artikel ini ditulis berdasarkan kegiatan Live In Bejalen pada tanggal 20-22 April 2017 bersama Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Ikatan Mas Mbak Jateng, dan GenPI Jawa Tengah.”