IMG_6006
Pameran tenda

Jangan sampai salah memilih tenda gunung, karena tenda gunung merupakan rumah kita ketika berada di alam bebas, pelindung kita baik dari terik maupun hujan. Tentu dengan memilih tenda yang sesuai dengan kebutuhan kita, maka kita akan merasa tidak sia-sia mengeluarkan dana untuk rumah kedua kita tersebut. Saya bukanlah ahli tenda, namun saya akan mencoba sedikit berbagi rasa tentang beberapa pengalaman saya ketika berada di alam bebas dengan berbagai kondisi tenda yang pernah saya pakai. Saya tidak akan menyebutkan merek, hanya beberapa aspek yang mungkin akan dirasa penting sesuai dengan kebutuhan yang anda perlukan. Dalam aspek ini saya tidak akan membahas masalah harga, karena harga merupakan tolak ukur dari masing-masing individu dalam membelanjakan pendapatannya, sehingga dengan pendapatan tiap orang yang berbeda maka akan memiliki tenda yang berbeda juga. Memang benar ketika ada istilah bahwa “ada harga ada rupa”, namun dengan memilih tenda yang sesuai dengan kebutuhan kita, maka saya rasa harga akan sesuai dengan spesifikasi tenda yang kita perlukan. Tenda yang saya bahas aspeknya di bawah ini hanyalah tenda untuk kondisi iklim tropis tanpa ada salju ya, walaupun di negara kita ada Puncak Cartenz, namun saya rasa sebagian besar dari anda hanya sekedar berkeinginan ke sana seperti saya, hehehe.

1. Ukuran
Ini bergantung pada kapasistas dalam menampung orang di dalam tenda. Semakin besar kapasitasnya biasanya akan berimbas kepada bertambahnya berat tenda tersebut karena bagian yang lain juga akan membesar ukurannya, seperti frame yang akan lebih panjang dan tebal.
Biasanya pada usia muda seperti SMA atau anak kuliahan, mereka gemar memilih tenda dengan kapasitas 4 orang ke atas dengan tujuan ketika pergi bisa ramai-ramai dan tidak perlu membawa banyak tenda. Namun pada usia-usia kerja bahkan usia tua, maka tenda dengan kapasitas 1-2 orang biasanya menjadi pilihan karena rombongan yang dapat dibawah tidaklah seramai para anak-anak muda. Paling hanya membawa dirinya, dan bersama sahabatnya, atau juga bersama istrinya. Ini berdasarkan observasi saya di lapangan ketika melihat usia mereka dari tenda yang mereka dirikan.

Baca Juga :  Tips Berlibur Nyaman ke Jogja dari Jakarta

2. Berat
Selain ukuran yang besar, hal yang mempengaruhi berat tenda lainnya adalah bahan baku dan juga bahan pendukungnya. Bahan baku yang saya maksudkan adalah kualitas alas dan bagian atasnya, beberapa tenda ada yang single layer dan ada yang double layer. Secara logika tentu saja yang single layer lebih ringan, namun kemampuan terhadap cuaca akan terbatas, tidak seperti tenda double layer. Bahan pendukung lainnya yang saya maksudkan adalah bahan frame dan juga pasak.

3. Lapisan tenda
Setahu saya hingga sekarang ada 2 macam lapisan tenda :
a. Single Layer

  • Tenda seperti ini cocok untuk digunakan pada daerah pantai.
  • Bila digunakan di daerah gunung, hindarilah tempat yang berangin.
  • Tidak direkomendasikan saat cuaca hujan, walaupun lapisannya waterproof namun pengembunan dapat terjadi di dalam tenda yang mengakibatkan hujan terusan di dalam tenda.
  • Ringan dan praktis dalam perakitan

b.  Double Layer (inner + flysheet)

  • Tenda seperti ini biasanya didesain untuk menghadapi hujan dan cuaca buruk.
  • Dengan dua lapisan, maka tetesan embun akibat kondendasi dapat dihindari untuk masuk ke inner.
  • Berat maupun pengemasan biasanya lebih dari yang single layer
  • Biasanya meiliki vestibule, sehingga aman untuk masak ketika cuaca buruk atau sebagai tempat menaruh barang.
  • Cukup memakan waktu untuk perakitannya, jadi harus ekstra cekatan ketika hujan datang.

4. Frame dan pasak
Frame berbahan fiber akan jauh lebih berat dari pada bahan aluminium, begitu pula pasak aluminium akan jauh lebih ringan daripada pasak dari besi. Namun untuk tenda dengan frame serta pasak aluminium, biasanya harganya cukup tinggi (menurut kantong saya), sehingga pada tenda jenis murah fitur berat masih belum bisa dilepaskan menjadi ringan. Biasanya tenda hanya memiliki 2 batang frame yang menyilang satu sama lain, beberapa ada yang sejajar sehingga perlu pasak untuk mendirikan tendanya. Pada beberapa jenis tenda yang harganya cukup wah menurut saya, sistem frame mereka seperti payung lipat yang tinggal didorong dan ditarik pada dua titiknya. Beberapa ada yang memiliki pegas sehingga cukup dilempar maka akan terbuka sendiri, tinggal penguncian dan satu atau dua langkah maka akan beres.

Baca Juga :  Kumpulan Tips Mountaneering dari Eiger

5. Bentuk
Tenda biasanya memilki bentuk umum seperti dome dan mengerucut, ada pula yang seperti tenda pramuka dengan bentuk mirip seperti rumah dengan dinding rata vertikalnya. Pada daerag-daerah dengan kecepatan angin yang cukup kencang, maka carilah bentuk tenda yang aero-dinamis, sehingga angin akan dengan mudahnya melewati tenda anda. Hindari memilih tenda dengan ada bentukan untuk perangkap angin, tenda anda bisa sobek atau bahkan terbang terbawa angin bilamana sedang bertiup kencang. Tenda untuk kondisi berangin biasanya rendah dan memanjang, serta frame yang biasanya tidak menempel ada lapisan inner.

6. Sistem Frame
Selain tenda yang saya sebutkan yang berframe seperti sistem payung lipat, ada 3 jenis tenda berdasarkan perakitannya ketika memasukkan frame :
a. Sistem Sodok

  • Sistem paling konvensional namun memiliki kekuatan yang baik,karen beban terbagi rata pada lapisan yang tertarik
  • Perakitan memakan waktu, tidak cocok ketika dalam hujan.
  • Mendirikan seorang diri perlu perjuangan, 2 orang atau lebih akan lebih baik
  • Membongkar tenda dengan sistem ini juga tidak kalah merepotkan 😀

b. Sistem Cantol /Kait

  • Bisa memangkas waktu dalam perakitan tenda, karena cukup memanjangkan frame dahulu kemudian baru mengaitkan perbagian tendanya.
  • Membongkarnya bisa lebih cepat dari perakitannya.
  • Jahitan pada bagian yang dikaitkan haruslah kuat agar tidak robek tertarik.
  • Cocok untuk kondisi dimana memerlukan kecepatan ketika berkejar-kejaran dengan hujan.

c. Sistem Hybrid /Campuran

  • Ada bagian yang harus dimasukkan dulu, baru sisanya bisa dikaitkan.
  • Biasaya tenda dengan ada bagian yang datar atasnya menggunakan sistem ini untuk menjaga bentuknya.
  • Waktu perakitan lebih cepat dari sistem sodok, namun tidak secepat sistem kait /cantol.
IMG_5960
Berwarna cerah, lebih terlihat

7. Cara Tenda Berdiri
Ada dua cara tenda berdiri sepengamatan saya sampai saat ini :
a. Free Standing

  • Artinya tenda dapat berdiri sendiri setelah semua frame terpasang, jadi tanpa pasak tenda ini dapat berdiri.
  • Mudah untuk dipindahkan ketika sudah berdiri, sehingga tidak perlu membongkar lagi.
Baca Juga :  Bagaimana cara mengompres file agar lebih kecil?

b. Non Free Standing

  • Tenda seperti ini harus memakai pasak agar pada tenda dengan frame yang sejajar atau pada single frame dapat berdiri memanfaatkan gaya tarik pada kedua sisi tenda
  • Hampir tidak bisa berdiri pada daerah dengan dominasi batu.
  • Sekali berdiri, maka anda akan merasa malas memindahkannya.

8. Interior Tenda
ini menurut saya menjadi hal yang patut dipertimbangkan juga dalam pemilihan tenda. Pada beberapa tenda telah menyediakan saku pada samping kiri dan kanan, serta gantungan atau saku pada bagian atas tenda. Sangat berguna untuk meletakkan peralatan kecil dan penting ketika berada di dalam tenda.

9. Warna
Carilah warna yang cerah, agar lebih mudah dilihat dari kejauhan. Hindari warna hijau dan coklat, karena akan tersamarkan dengan warna dedaunan atau hamparan tanah.

10. Tali Pancang
Berguna untuk menjaga posisi dan bentuk tenda ketika diserang angin. Biasanya satu tenda memiliki 4 dudukan tali pancang untuk 4 arah mata angin, ada yang 5, ada juga yang 3. Beberapa pabrikan memberikan lapisan yang memantulkan cahaya pada tali pancang mereka, sehingga mudah terlihat ketika gelap guna menghindari sandungan kaki. Bila cuaca tidak buruk, saya jarang memakai ini, namun apabila hujan atau angin kencang, baru saya pakai untuk menjaga bentuk tenda dan menjaga jarak antara lapisan inner dan lapisan flysheet.

Mungkin baru 10 aspek yang bisa saya jabarkan ketika anda akan memilih tenda. bilamana ada kesalahan mohon dikoreksi karena ini hanya berdasarkan pengamatan lapangan saya.
Tips ketika membeli tenda yang wajib anda lakukan adalah :

  • Mintalah tenda tersebut diberdirikan secara utuh untuk mempermudah pengecekan.
  • Pastikan semua bagian tenda mulai dari inner sampai pasak dalam kondisi baik.
  • Periksalah jahitan pada masing-masing sudut, apakah lapisan anti bocornya terpasang dengan baik
  • Bagi yang membeli double layer, terawanglah lapisan flysheetnya agar lebih terlihat apabila ada bagian yang berlubang.
IMG_5114
Rumah kita di alam bebas

Jadikan tenda sebagai rumah kedua anda di alam bebas, rawatlah dan jagalah. 😀
Mungkin itu yang dapat saya bagikan, sekian dan terima kasiih.

0 Shares:

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like