Jember merupakan wilayah di Jawa Timur yang sudah kondang seantero negeri, bahkan dunia. Setiap tahunnya, wilayah yang berbatasan langsung dengan Banyuwangi di sebelah timur ini mengadakan Jember Fashion Carnival (JFC). Yakni sebuah peragaan busana dengan desain istimewa kelas dunia yang sudah digelar sejak tahun 2003. Biasanya, perayaan JFC dilangsungkan setiap Agustus.
Selain JFC, Jember juga menawarkan banyak daya tarik wisata lainnya termasuk juga kulinernya. Terlebih lagi, maskapai penerbangan sekelas Garuda Indonesia juga sudah membuka rute penerbangan ke Jember, semakin mudah untuk langsung berkunjung. Tidak usah repot-repot antre di loket untuk mendapatkan tiket, bisa langsung pesan Garuda Indonesia di Traveloka.
Jika sudah sampai di Jember, kamu bisa berjelajah ke berbagai tempat wisata dan mencicipi kulinernya. Inilah 5 rekomendasi tempat kuliner di Jember yang tak boleh dilewatkan.
1. Warung Nasi Gudeg dan Pecel Lumintu
Kelezatan Warung Gudeg Lumintu sudah santer terdengar di telinga para pecinta makanan. Tidak jarang, wisatawan rela jauh-jauh ke Jember hanya untuk menyantap seporsi gudeg atau pecel di tempat ini. Kelezatannya sudah menemani para pelanggannya sejak tahun 1980-an.
Salah satu menu favorit yang dipesan banyak orang adalah kombinasi pecel gudeg yang akan memberikan citarasa tak terlupakan. Untuk rasa gudegnya sendiri, tidak terlalu manis seperti yang ada di Jogja. Jadi jika selama ini kamu kurang suka gudeg dengan alasan terlalu manis, bisa banget mencoba yang ada di Jember ini.
Alamatnya berada di Jl. Kertanegara 33 PH. Jam bukanya mulai dari 06.00 hingga 14.00 WIB. Setiap hari libur, dan perlu dicatat, tempat makan ini tidak membuka cabang ya.
2. Mie Pangsit Rama
Bagi kamu pecinta olahan mie, jangan lewatkan untuk mencoba Mie Pangsit Rama saat ke Jember. Alamatnya ada di Jl. Diponegoro No. 28, Tembaan, Kepatihan, Kaliwates, Jember. Bisa dibilang , tempat ini menyuguhkan mie pangsit ternikmat dari jajaran yang ada. Maka dari itulah, meski sudah bertahun-tahun lamanya buka, tepatnya mulai 1969, masih saja banyak peminatnya.
Untuk menikmati suasana tempoe doeloe, kamu bisa makan di tempatnya langsung ya. Untuk jam bukanya mulai dari pukul 05.00 sampai 21.00 malam. Karena jam bukanya cukup panjang, kesempatan mencobanya juga tentu banyak ya.
3. Soto Ayam Dahlok
Ingin yang seger-seger gurih juga ada rekomendasinya, yaitu Soto Ayam Dahlok. Disebut demikian, karena memang awal jualannya berada di pinggir jalan, lokasinya tidak jauh dari Apotek Dahlok (saat ini sudah tidak beroperasi). Saat ini sudah pindah ke tempat yang lebih nyaman, di Jl. fatahillah No. 1, Gang Dahlok. Warungnya memang sederhana namun pelanggan berdatangan.
Salah satu daya tarik utama di tempat ini adalah soto dimasak menggunakan cara tradisional, di atas tungku. Selain itu resepnya dari awal hingga sekarang tidak berubah, bahkan setelah generasi ketiga. Sotonya tidak memiliki koya tapi diberi taburan bawang putih goreng yang banyak, sehingga makin nikmat. Tak salah tempat kuliner ini sudah bertahan sejak tahun 1960-an.
4. Kepiting Warunge Mbok’e
Tempat satu ini menjadi favorit bagi penikmat seafood, terutama kepiting. Memang di sini menyediakan berbagai olahan ikan laut, namun yang paling laris manis adalah kepiting gorengnya. Ukuran kepitingnya yang cukup jumbo dipadu dengan bumbu rempah rahasia Warung’e Mbok membuat sajinya makin nendang.
Jika tertarik mencicipi seafood di tempat ini, langsung melipir saja ke Jl. Raya Semboro, Semboro Lor, Kab, Jember. Tepatnya di depan Nissan Dealer. Jam bukanya mulai pukul 17.00 WIB. Bagi yang tidak suka seafood, ada olahan lain yang bisa dipesan, ada ayam gimbal, bebek gondrong, sampai ayam pedas.
5. Angkringan Sangkar Emas
Jika di Jogja terkenal dengan Angkringan Tugu, di Jember Ada Angkringan Sangkar Emas. Untuk menu-menunya tidak jauh beda, ada sate usus, nasi bungkus, puyuh, tempe, ceker, pentol, dan lain-lain. Selain enak, harga yang ditawarkan sangatlah terjangkau. Jadi tidak salah jadi langganan muda mudi.
Alamatnya berada di Jl. Mawar, Tegal Rejo, Jember Lor, Patrang, Jember. Jam bukanya 24 jam, namun waktu yang paling ramai adalah malam hari. Menikmati dinginya malam Jember ditemani dengan berbagai sate-satean, gorengan, dan minuman hangat.
Meski masuk kota kecil ternyata Jember memiliki segudang pesona yang sangat menarik untuk jadi destinasi wisata selanjutnya. Jika Lombok, Bali, Sumba, bahkan Surabaya sudah terlalu biasa, Jember bisa jadi trip yang akan datang ya.
2 comments
Oh, Jember ada bandara sendiri ternyata. Temen-temenku di Bandung yang asli Sunda sering mengeluhkan citarasa manis makanan Jogja 😀
Aduh kepitingnya bikin ngiler, tapi aku nggak lihai juga cara makannya.
Jember kalo malam dingin ya, mas?
bawa “selimut” aja mas, jadi kalau dingin tinggal kelon, hihihi kelon sama selimut maksud saya