Akhirnya blog saya ini berganti domain, dari ghozaliq.com menjadi ghozaliq.com sekitar pertengahan februari. Domain ghozaliq.com sudah saya pakai sejak akhir tahun 2013, dan memang sudah cukup memiliki DA dan PA serta backlink yang lumayan bagus, tentu saja dengan nilai spam yang rendah. 😀
Mengapa saya akhirnya berpiindah hati ke domain .id? Sederhana, karena mengikuti alogaritma Google yang akhirnya memprioritaskan domain berdasarkan region dalam perangkingan hasil pencarian. Jadi ketika ada permintaan mencari sebuah artikel dari IP Indonesia, maka sebuah website dengan domain .id akan lebih diprioritaskan apabila memiliki parameter yang sama lainnya.
Parameter Google dalam menentukan posisi pertama bukan hanya satu aspek saja. Ada banyak aspek semisal kualitas konten, kata kunci, jumlah karakter, kecepatan website, User Interface & User Experience, dan sebagainya. Jadi jika sebagian besar sudah terpenuhi, maka dengan ditambahnya domain .id maka akan semakin meningkatkan posisi teratas untuk wilayah Indonesia.
Jika anda ingin mengikuti jejak saya, maka sebaiknya anda membaca terlebih dahulu langkah-langkah yang saya lakukan untuk berganti domain serta hal apa saja yang harus dibenahi setelah membeli domain .id. Sehingga Anda sudah bisa mendapatkan gambaran yang jelas sebelum akhirnya memutuskan membeli domain yang biaya perpanjangannya lumayan “bunyi” ini.
Persiapan Untuk Ganti Domain
Tentu saja kita harus memilih registar yang menjual layanan domain .id, registar resmi yang ada di indonesia bisa dilihat di http://pandi.id. Rajin-rajin saja untuk mengikutinya di media sosial agar mengetahui promo terbaru, semisal di instagram @pandi_id
Domain ghozaliq.id saya beli dari rumahweb.com (bukan tautan afiliasi), karena ada promo paling murah untuk registrasi domain .id, selain itu saya juga pernah menggunakan layanan dari rumahweb.com beberapa tahun lalu. Jadi bisa dibilang sudah tidak ada keraguan berarti ketika menggunakan layanan domain di tempat tersebut.
Saya registrasi domain ghozaliq.id langsung selama 3 tahun. Total saya mendapatkan harga Rp.249.000 untuk 3 tahun, ditambah pajak 10%. Dengan perhitungan lain berarti saya mendapatkan harga Rp.83.000/tahun diluar pajak. Untuk urusan perpanjangan, nanti menunggu saja saat ada promo lagi agar tidak terlalu mahal.
Untuk registrasi domain .id sementara ini tidak memerlukan kartu identitas, kecuali jika seperti .web.id atau domain ektensi .id lainnya yang memerlukan persyaratan khusus.
Jadi saran saya, belilah domain .id saat ada promo, pastikan anda mengikuti pandi.id di media sosial, lalu belilah dari registar yang memang bisa anda percaya. Yakinkan anda membeli domain .id tidak dalam kondisi terburu-buru agar bisa menentukan nama domain yang baru atau mungkin menggantikan domain .com milik anda sebelumnya, seperti saya ini.
Mengarahkan Domain Lama ke Domain Baru
Untuk tutorial dibawah ini dan selanjutnya, saya hanya akan membagikan cara untuk pengguna wordpress self hosted ya, jadi untuk pengguna blogspot, silahkan mencari tutorial sendiri ya, ada banyak kok, tak usah khawatir.
Karena kita hanya membeli domain, maka saatnya mengarahkan domain baru ke hosting yang kita miliki. Caranya adalah dengan mengarahkan nameserver domain baru agar bisa tersambung dengan hosting. Karena saya menggunakan layanan dari rumahweb.com, maka saya akan menunjukkan tampilan dari panel domain rumahweb.com. Namun, untuk registar lain, biasanya tidak jauh beda, mirip-mirip sedikit.
Pertama adalah dengan login agar bisa masuk ke member area, lalu pilihlah menu layanan domain untuk memunculkan daftar domain yang anda miliki.
Pilih domain -> pilih domain .id -> Kelola -> Nameservers
Masukkan nameservers hosting anda. Bingung apa nameservers hosting anda? Silahkan login ke panel domain lama anda, lalu cek di bagian domain -> kelola -> nameservers.
Karena saya menggunakan VPS dan Cloudflare, jadi nameservers domain ghozaliq.com saya arahkan ke nameservers dari cloudflare, selanjutnya dari dashboard Cloudflare tinggal saya arahkan ke IP address VPS saya. Lebih aman.
Untuk mengecek apakah nameserver domain telah menuju ke nameserver yang baru, bisa dilihat di https://dnschecker.org/, masukan nama domain dan pilih NS, lalu lihatlah hasilnya. Proses propagansi ini biasanya berlangsung hingga 48 jam, namun dalam kenyataannya, biasanya hanya beberapa jam, bahkan ada yang hanya beberapa menit.
Setelah itu, saatnya mengedit .htacces agar ketika orang mengakses ghozaliq.com otomatis diteruskan ke ghozaliq.com. Saya menggunakan kode di bawah ini agar orang yang mengakses halaman di ghozaliq.com akan diarahkan ke halaman yang sama di ghozaliq.com.
Contoh :
Seorang pengunjung membuka : https://ghozaliq.com/pohon-rengganis/
Maka secara otomatis akan diarahkan ke : https://ghozaliq.com/pohon-rengganis/
Langkah pertama adalah dengan membuka file manager di hosting anda. Lalu pilih public_html -> .htaccess -> klik kanan -> edit
Masukkan kode berikut diantara #Begin WordPress dengan #End WordPress
RewriteEngine On
RewriteCond %{HTTP_HOST} domainlama.com$
RewriteRule ^(.*) https://domainbaru.com/$1 [R=301,L]
Tidak bisa disalin? Tenang, unduh saja file notepad ini.
Dalam kasus saya, yang mengarahkan semua halaman dan artikel di ghozaliq.com agar diteruskan ke halaman dan artikel yang sama di ghozaliq.com, maka menjadi seperti ini :
RewriteEngine On
RewriteCond %{HTTP_HOST} ghozaliq.com$
RewriteRule ^(.*) https://ghozaliq.com/$1 [R=301,L]
Mengganti Semua Hyperlink di Setiap Artikel Dengan Domain Baru
Jika anda sering menyisipkan backlink internal di setiap artikel anda pada masa terdahulu, tenang, anda tidak sendiri. Saya juga seperti itu, setiap artikel biasanya ada 1 hingga 5 link yang saya arahkan ke artikel lain di dalam blog saya.
Cara menggantinya sangatlah mudah, hanya perlu beberapa menit untuk memproses hal tersebut. Berikut langkah yang harus dilakukan :
Buka file manager, kemudian masuklah ke public_html website anda, cari wp-config.php, lalu klik kanan -> edit.
Daripada mengetik pada kolom search lebih baik di scroll saja, karena sekitar 2-3 gulungan sudah bisa ditemukan. Cari DB_NAME, setelah ketemu, catat boleh, dihafal juga boleh. Hanya digunakan untuk menentukan mana database yang tersimpan di phpmyadmin.
Langkah berikutnya adalah dengan masuk ke dalam menu phpMyadmin, jika anda menggunakan Cpanel, maka tinggal masuk ke domain.com/cpanel atau domain.com/2083. Cari saya menu PhpMyadmin di menu pencarian juga susah menemukannya.
Lalu perhatikan nama tabel di sebelah kiri, kadang ada yang terlulis WP kadang ada yang WPIC ata WP-WP lainnya, dalam tabel saya menggunakan WPIC. Lalu masukan salin kode berikut ini untuk disunting dengan pengaturan dari PhpMyadmin milik anda.
UPDATE wp_options SET option_value = replace(option_value, 'urllama.com', 'urlbaru.com') WHERE option_name = 'home' OR option_name = 'siteurl';
UPDATE wp_posts SET guid = replace(guid, 'urllama.com', 'urlbaru.com');
UPDATE wp_posts SET post_content = replace(post_content, 'urllama.com', 'urlbaru.com');
UPDATE wp_postmeta SET meta_value = replace(meta_value, 'urllama.com', 'urlbaru.com');
Tidak bisa disalin? Tenang, unduh saja file notepad ini.
Apa saja yang harus diganti?
Domain lama = domain anda yang lama
Domain baru = domain .id anda yang baru
WP = ganti dengan nama tabel anda, perhatikan gambar di bawah ini :
Dalam kasus saya, menjadi seperti ini, meneruskan dari ghozaliq.com agar langsung membuka ghozaliq.com. Lalu table prefix saya tidak menggunakan WP, namun WPIC, maka akan menjadi seperti ini : (yang berubah saya cetak tebal)
UPDATE wpic_options SET option_value = replace(option_value, 'ghozaliq.com', 'ghozaliq.com') WHERE option_name = 'home' OR option_name = 'siteurl';
UPDATE wpic_posts SET guid = replace(guid, 'ghozaliq.com', 'ghozaliq.com');
UPDATE wpic_posts SET post_content = replace(post_content, 'ghozaliq.com', 'ghozaliq.com');
UPDATE wpic_postmeta SET meta_value = replace(meta_value, 'ghozaliq.com', 'ghozaliq.com');
Jika query sudah berhasil dieksekusi, Anda akan melihat pesan berhasil berwarna hijau.
Untuk mengecek perubahan, silakan buka tabel wp**_options dan cek baris home serta siteurl. Anda akan melihat URL WordPress baru dari query SQL.
Mudah kan? Cara ini bisa dipakai untuk domain lainnya, .com ke .com atau .org ke .co.id dan sejenisnya dengan kasus yang sama.
Merasa Kesulitan Menggunakan PhpMyAdmin? Yuk Pakai Plugin Saja
Saya rasa bukan hanya saya saja yang pusing pertama kali menghadapi tampilan dan fungsi masing-masing tab di PhpMyAdmin. Maka dari itu, perkenalkan satu buah plugin yang akan sangat memudahkan dalam mengganti semua url dari domain lama ke domain baru.
Anda bisa menggunakan plugin gratis dan berfaedah yang bernama Velvet Blues Update URLs. Cara menggunakannya juga sangat sederhana dan mudah dimengerti. Perhatikan gambar di bawah ini :
Jika Anda masih menggunakan hosting yang sama dengan domain.com anda untuk domain.id, cukup berikan centang pada opsi pertama saja. Namun jika Anda menggunakan hosting baru pada domain.id, maka sesuaikan saja. Biasanya cukup memberi centang pada opsi nomor 1-4 saja.
Mendaftar kembali di Google Webmaster
Ada 2 hal yang perlu dilakukan di Google Webmaster, yaitu menghapus domain.com anda dan mendaftarkan domain.id anda. Kenapa hal tersebut harus dilakukan? Agar tidak terjadi duplikasi indeks, sehingga google tidak menganggap bahwa salah satunya adalah blog copy paste.
Untuk mendaftarkannya, pastikan mendaftarkan dalam format http:// dan https:// ya, kalau dahulu saya menyertakan 4 tipe malah, http://, http://www, https://, dan https://www, namun sekarang sudah tidak saya gunakan lagi karena dari www.ghozaliq.com sudah arahkan otomatis ke ghozaliq.com.
Saya rasa anda sudah paham kan cara melakukan verifikasi kepemilikan domain dan juga submit sitemap di Google Webmaster yang baru bukan?
Mengganti primary website di Google Analytics
Jika anda menyematkan tracking code dari Google Analytics di blog anda, maka cara termudah adalah dengan mengganti alamat domain utama anda sehingga anda tidak perlu memasukan tracking code lagi serta masih mendapatkan ID yang sama.
Masuklah ke Google Analytics, lalu ke Admin -> Property Settings.
Selanjutnya, rubahlah pada kolom Default URL, ganti menjadi domain baru anda. Dengan cara ini, Anda tidak perlu memasukkan code tracking untuk kedua kalinya, serta masih memilikitracking id yang sama.
Kekurangan ganti domain.com ke domain.id
Kekurangan berikut ini dari sudut pandang saya ya, jadi anggap saja masih subyektif. Mungkin saja saya salah, jika iya, mohon sampaikan di kolom komentar.
a. Biaya Perpanjangan yang Tertutupi oleh Registrasinya.
Biaya perpanjangan domain.id terbilang mahal, rata-rata Rp.250.000/ tahun, hal ini biasanya tertutupi oleh biasa registrasinya yang sedang promo. Orang biasanya hanya berfikir di setahun awal, namun jika sudah memiliki ketergantungan dengan domain.id, maka ya bersiaplah untuk biaya perpanjangan yang 2x lipat lebih mahal dari domain.com.
Namun hal ini bisa disiasati dengan cara menunggu promo, seperti saya menggunakan promo registrasi langsung 3 tahun untuk mendapatkan harga pertahun yang murah. Untuk perpanjangan, pasti dalam masa 3 tahun nanti akan ada promo perpanjangan lagi.
Saat ini promo untuk perpanjangan domain.id hingga 31 Maret 2019 adalah Rp.150.000/tahun, lebih murah lagi jika ambil 3 tahun, yaitu Rp.275.000
b. Ranking Alexa, DA, PA, dan lainnya akan dimulai dari awal.
Tentu saja, karena domain baru, ibaratnya telur itu baru menetas, belum banyak makan garam, belum tersebar. Bisa dilihat dari screenshoot di bawah ini, perbandingan ghozaliq.com dan ghozaliq.com. Saya ambil saat ghozaliq.com berumur 2 minggu. Nanti akan saya perbarui secara berkala jika ingat
****UPDATE 15 MEI****
c. Harus Tetap Memperpanjang domain.com
Mengapa harus tetap memperpanjang? Agar redirect dari ghozaliq.com menuju ghozaliq.com tetap berjalan. Mungkin tidak akan selamanya memperpanjang, namun perlu beberapa tahun ke depan agar backlink ke ghozaliq.com tetap terjaga dan juga diteruskan ke ghozaliq.com
d. Belum begitu terkenal
Ini hanya karena masalah pembiasaan saja, masih banyak orang yang lebih mudah mengingat dengan akhiran .com, sudah sangat terkenal dan tua, saking terkenalnya hingga kita kadang kesusahan mencari nama domain.com yang masih tersedia. Namun entah mengapa saya merasa bangga saja ketika sudah menggunakan domain.id, ya terkait masalah nasionalisme juga, ini lho saya orang indonesia. Biarkan waktu yang mengedukasi masyarakat tentang domain.id.
Pengaruh Ganti Domain dengan Akun Google Adsense
Ini yang membuat jari saya keseleo, sebenarnya saya tahu kalau pada sekitar bulan Oktober 2018 Google melakukan peraturan site review pada akun Google Adsense yang baru di buat. Site review adalah sebuah fitur baru yang membuat website baru harus di review terlebih dahulu oleh pihak Google Adsense sebelum bisa menayangkan iklan. Hal ini tentu saja memiliki tujuan baik, agar hanya website berkualitas yang bisa menayangkan iklan Google Adsense.
Sekedar informasi saja, Akun Adsense saya adalah akun lama, tahun 2013, akun Indonesia namun menggunakan currency $ bukan IDR seperti Akun Adsense yang dibuat 2015 ke atas. Ini membuat saya merasa cuek-cuek saja dengan kebijakan site review dari Google Adsense tersebut. Kebetulan saya juga sudah jarang main-main ke forum-forum para Adsense publisher.
Ternyata ada yang memberikan tips kepada pemilik akun Adsense lawas untuk segera menambahkan verified sites sebanyak mungkin sebelum nanti terhambat oleh site review yang mungkin bisa merambah ke akun Adsense lawas.
Celaka, saya tidak mengetahui hal tersebut. 14 Februari 2019 saya mencoba memasukkan domain ghozaliq.com ke dashboard Adsense saya, dan o oooww, sudah terkena peraturan site review. Saya sih yakin kalau blog saya akan bisa melewati site review ini, namun saya harus menunggu.
Berapa lama menunggunya? Dalam keterangannya bisa mencapai 14 hari untuk dinyatakan lolos site review oleh pihak Google Adsene.
**Update**
akhirnya pada tanggal 28 Februari 2019, pukul 21.00, saya mendapatkan email dari Google Adsense kalau domain ghozaliq.com sudah bisa menayangkan iklan Google Adsense. Lumayan tuh 2 minggu gak ada dollar masuk dari ghozaliq.com, membuat payout semakin sedikit, hahaha
Informasi tambahan saja, ghozaliq.com ini sekarang sudah menggunakan VPS, jadi kecepatannya sudah tentu jangan dibandingkan dengan shared hosting lokal yang kecepatannya emplekenyes itu…ulululuu. Pssstttt…..tidak jauh beda kok biaya bulanannya sama yang jasa hosting yang iklannya dimana-mana itu.
Bagi yang penasaran membangun sebuah VPS untuk keperluan blogging, bisa menuju ke artikel saya : Pengalaman pindah dari shared hosting ke VPS. (artikel sedang dikerjakan)
Bagi saya yang awam akan linux dan VPS, bisa kok ternyata, lebih mudah, dan terasa lebih murah untuk performa yang didapatkan. Hanya saja anda perlu sedikit lebih repot, karena tidak memiliki tim support jika terjadi apa-apa. Maka dari itu, yuk latihan berdikari. 😀
Salam.
9 comments
Mantep, saya juga mau ganti dan ketemu, amsadad.com mau saya ganti itcrypto.id , kira-kira bagusan di ganti apa di redirect ya kak ? 😀
redirect saja
Saya sampai saat ini masih galau nih gan, dag dig dug gitu… pasalnya website sudah lumayan saya bangun agak lama, sampai berhenti kerja wkwk, setelah tahu ada peraturan region dari google ingin sekali ubah dari .com ke .id, tapi lagi2 khawatir tingkat tinggi hehe, terutama saat setting ini itu, takut salah2 malah resiko.
Mohon dibantu pencerahannnya gan mana lebih baik .com atau .id untuk situs pendidkan indo.
id memang keren, tapi domain yang saya inginkan telah diambil orang jadinya pake .net saja
iya, domain .id lagi jadi buat rebutan, hahaha
.net sudah OK kok gan, yang penting kontennya tetap bermanfaat 🙂
Tutorial yg lengkap dan mudah dipahami. Menambah wawasan dan ilmu baru bagi ane selaku blogger pemula. Ijinkan ane belajar di blog suhu yang keren ini yak. Terimakasih banyak suhu atas informasinya 😁☕️
wkwkwk ayo pakai TLD, blogspot tutup repot ntar mas… 🙂
Selamat buat domaian barunya ya. Kalau saya sayang rank da pa nya 😀 . Untuk yg Vps saya pengen nyoba thn depan klo sdh habis masa hosting skrg.
Terima kasih atas ucapanya, hehehw
Iya, sempat mikir beberapa saat di bagian da pa, kwkwkw
Yuk dicoba dicoba, saya juga pakai VPS saat 3 minggu menjelang hosting saya habis. 🙂