DSC_0948 (Copy)
Pantai Glagah, dulu hanya 10 menit dari asrama

Dari sekian deret jumlah aliran dalam fotografi, saya lebih cenderung menyukai fotografi landscape dan sesekali fotografi perjalanan. Keduanya memang dekat dengan kegiatan saya yang kadang harus pergi keluar ruangan untuk bekerja atau sekedar jalan-jalan memanfaatkan waktu luang.

Hal yang saya sukai ketika memilih aliran fotografi landscape dan fotografi perjalanan ini adalah sebagai berikut : (sekali lagi saya tegaskan kalau ini hanyalah pendapat pribadi saya lho ya)

CRW_4620 (Copy)
Sekuntum keabadian harapan tentang indahnya Indonesia

1. Alat untuk fotografi landscape bisa dibilang paling murah dan tidak terlalu rumit serta cenderung praktis.
Baiklah, saya coba bahas dalam fotografi landscape apa saja yang memang biasanya saya gunakan atau saya bawa ketika memotret di lapangan.

  • Kamera : kamera biasa dengan satu titik fokus pun tidak masalah, malah kadang saya menggunakan manual fokus, karena memang objek yang di foto bukanlah objek yang bergerak cepat seperti hewan atau pada moment olah raga.
  • Sistem kamera : Sebenarnya untuk kamera point and shot sudah cukup, namun terkadang bukaan terlalu diatur oleh sistem kamera, sehingga kadang tidak memiliki DoF yang lebar dari ujung ke ujung. Minimal menurut saya adalah adanya mode semi-manual seperti P,S,A (nikon) atau P,Tv,Av (canon). Karena kita bisa mengatur lebar bukaan diafragma lensa dan juga ISO pada memotret, sehingga hasil yang didapatkan bisa tajam dari ujung ke ujung dengan noise yang minim sebab menggunakan ISO yang rendah.
  • Lensa : tidaklah perlu lensa dengan motor fokus super cepat, atau pula sistem Stabilizer terbaru. Karena moment dalam fotografi landscape pada umumnya tidak memerlukan kecepatan super seperti memotret motoGP dan sejenisnya. Dalam hal bukaan diafragma lensa, mungkin akan lebih sering menggunakan bukaan kecil dalam fotografi keseharian, namun tidak menutup kemungkinan akan memerlukan bukaan lebar untuk memotret milky way pada malam hari agar gambar yang ditangkap bisa lebih jelas dan minim noise. Tapi pada umumnya fotografi landscape menggunakan bukaan kecil sehingga shutter speednya bisa melambat sehingga menghasilkan efek slow speed yang memikat.
  • Flash : sepertinya amat sangat jarang digunakan, karena cahaya dari alam yang biasa saya gunakan untuk menerangi seluruh frame yang ada di depan saya. Mungkin dalam beberapa kasus untuk mencerahkan foreground saya menggunakan senter yang saya sinarkan beberapa saat sehingga akan tampak lebih terang.
  • Filter : Filter paling umum yang saya bawa saat hunting foto landscape adalah filter CPL yang berfungsi untuk menghilangkan refleksi dan filter ND untuk mengurangi cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera.
  • Tripod : alat paling wajib bagi fotografer landscape, karena sering bermain dengan slowspeed yang menuntut kestabilan kamera dalam waktu yang bisa cukup lama, terutama ketika memotret pada malam hari.
  • Kartu memori : anda tidak perlu kartu memori secepat CF card, cukuplah SD card karena memang kecepatan write ke dalam kartu memori tidak akan sering berpacu dengan buffer pada internal kamera πŸ˜€
Baca Juga :  Pengalaman Menggunakan Lensa Tokina 12-24 mm F/4 pada Nikon D3100
DSC_1001-2 (Copy)
Slow Speed di Pantai Glagah

2. Anda tidak akan membuat cemburu istri anda.
Coba anda bayangkan ketika anda sudah berumah tangga, anda seharian hunting foto dan ternyata yang anda tangkap adalah ratusan frame yang memuat beberapa model cewek seksi dan hot. Bagaimana persaan anda ketika istri anda juga seorang fotografer yang gemar memotret lelaki kekar dan tampan?
Bagaimanapun juga itu hanya pendapat saya, ahahaha

DSC_1453 (Copy)
Ke sawah pagi hari itu selalu seru πŸ˜€

3. Indonesia itu terlalu indah.
Negara dengan gundukan tanah aktif dan lembah yang tak berhenti berangin serta ribuan fenomena alam yang terlintas begitu saja. Inilah Indonesia, sebuah surga kecil yang mungkin harus anda abadikan sebelum tercemari oleh warga negaranya sendiri. Jadi abadikanlah sebagai sebuah cerita tentang anda dan Indonesia

IMG_4042 (Copy)
Pantai Lambaro, lebih barat dari Pulau Weh lho
DSC_1480 (Copy)
Sawah dekat kos-kosan yang dulu πŸ˜€

4. Anda akan lebih sering bersyukur.

  • Anda akan lebih sering bangun pagi untuk menanti matahari terbit,
  • Anda akan lebih sering menggosokkan kaki anda di pasir pantai,
  • Anda akan lebih sering berhenti sembari berbalik pandangan sejenak saat mendaki gunung,
  • Anda akan lebih menghargai matahari yang terbenam,
  • Anda akan lebih merasakan heningnya malam saat anda memanti milky way,
  • Anda akan lebih sering membenci sampah yang sering masuk ke dalam frame anda, membuat anda akan terbiasa dengan menjaga kebersihan,
  • Anda akan lebih perhatian kepada pepohonan yang mungkin akan tumbang untuk pembukaan lahan,
  • Anda akan lebih sadar, bahwa tiada tempat seindah BUMI.
_AG77704 (Copy)
Merunduk dan tetaplah bersahaja dengan alam πŸ˜€
Jadi… Salam Landscaper πŸ˜€





 

Baca Juga :  Presets Lightroom Fujifilm X-Series Simulation
0 Shares:

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like