walau hanya memakai kamera ponsel,panorama tetaplah seru untuk dilihat

Ada sebuah bukit yang senantiasa menarik perhatian dan rasa penasaran saya setiap kali sinar sore mengenainya. Entah lamunan atau hanya keisengan yang mengantarkan sore itu saya ke sana. Berbekal sepeda polygon dan ransel kecil, saya mulai mengayuh menapaki jalanan aspal yang hanya sebentar saya jumpai. Jalan tanah berkerikil menggantikan minyak hitam yang telah mengeras tersebut.

guratan hijau perbukitan menghampar luas
sejenak menengok ke jalan yang telah dilewati

Pergelangan tangan masih terasa nyeri usai keseleo tempo hari, sehingga terpaksa harus digulung dengan seksama agar tidak bergeser lagi uratnya.

tangan masih terasa kurang nyaman memegang kendali sepeda
tidak perlu memakai spion

Menaiki bukit kecil tersebut memang cukup mengucurkan keringat, terlebih saat sampai di atasnya ternyata rumputnya lebih tinggi dari lutut saya. Saya kira saya akan menemui sabana yang luas di atasnya.

menikung dan menurun

Tak diduga, pelangi muncul di depan saya walau tidak terjadi hujan. Sejenak mengabadikan pelangi tersebut, kemudian memberanikan diri turun dengan gaya slow-downhill menuju jalanan aspal yang tadi sempat saya lalui.

ada pelangi yang terlihat samar di kejauhan
saatnya pulang dengan menuruni jalan ini….

Baca Juga :  Berkuda di Cafe Sawah, Desa Wisata Pujon Kidul
0 Shares:
6 comments

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like