Rasanya baru kemarin ketika jemari ini menekan shutter pada kamera ketika mengambil gambar senja ini. Hanya memakai sepasan sandal jepit yang telah terkoyak oleh perjalanan hidup sehar-hari. Membuka pintu rumah kala senja, berjalan hanya beberapa langkah kecil, duduk termenung sembari menunggu senja menutup keanggunannya hari itu.
Teringat ketika pernah beberapa wakktu lamanya berada pada sebuah kondisi dimana senja merupakan hal yang sering terlewatkan untuk duduk bersantai menikmati aroma jingga.
kumpulan awan yang bertekstur kala itu menegaskan arti bahwa hidup tak pernah datar, tak pernah lurus dan juga tak pernah kosong.
banyak hal yang bisa dilakukan saat senja, entah hanya sekedar duduk seperti saya ini. apapun yang anda lakukan saat senja, lakukanlah dengan hati yang tenang. 😀