Semakin Merindukan Tempat Ini, Terlebih Ketika Menatapnya Dalam Panorama 360 Derajat

Rumah kosong
Sudah lama ingin dihuni
Adalah teman bicara

Siapa saja atau apa

Jendela, kursi
Atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati

Meminta darah yang mengalir dari mimpi

Rindu karya Subagio Sastrowardoyo

Terkadang puisi tersebut mengalir saja dalam benak ketika sedang merasa jenuh dengan rutinitas, atau juga ketika sedang melalang buana entah kemana. Puisi tersebut telah dibuat versi lagunya oleh Banda Neira, atau mungkin beberapa orang lebih suka menyebutnya sebagai musikalisasi puisi. Bisa Anda dengarkan dengan panel di bawah ini, maaf, autoplay-nya saya aktifkan. 😀

Iya, memang serasa sedang melamunkan rumah, dengan segala macam kenangan dan juga harapan yang ada di bawah atapnya.

Sejauh dan selama seseorang pergi, pastilah ada sebuah tempat untuk pulang. Tempat mulia tersebut bernama RUMAH.

Rasanya sudah lama sekali saya tidak pulang ke rumah, padahal baru beberapa bulan yang lalu saya pulang ke tempat ini. Mulai terasa sepi, ketika sudah beberapa tahun kakak dan adik  tidak berada di rumah. Saya juga, semenjak tahun 2006 sudah mulai keluar dari Banjarnegara.

Rumah yang sekarang sudah jauh lebih luas, tidak terlalu banyak perabotan di ruang tengah. Sepertinya anak-anaknya lah yang membuat perabotan pada waktu dulu terasa menumpuk. Ruang tengah yang kini hanya ada televisi, meja komputer, kasur busa, serta meja dan kursi di ujung ruangan. Terasa lebih lega ketika sedang berkumpul dalam ruangan tersebut.

Beberapa waktu lalu sempat meminjam kamera adik sepupu guna membuat panorama 360 ruang tengah rumah yang dirindukan tersebut.

Seharusnya load panorama 360 nya tidak terlalu lama, file masih di bawah 1 mb kok. Ditunggu saja, kalau tidak keluar ya di refresh saja browsernya.

Jadi, apakah Anda sedang merindukan rumah Anda? atau malah Anda tetaplah berada di rumah Anda bersama orang tua dan Anak-anak anda? Semua pasti memiliki keadaan masing-masing, jangan lupa bersyukur. 😀