
Kamera sony alpha 230 memang kamera lama, tapi mau bagaimana lagi lha uang saya baru cukup untuk meminang kondisi bekasnya :D. Kondisi kamera ini ketika saya dapatkan terlihat si pemilik sebelumnya tidak merawatnya dengan baik dan benar, terlihat dari jamur pada sensor dan debu di kameranya. Kondisi ini memaksa saya untuk nekat membersihkan jamur pada sensor sendiri dengan peralatan seadanya. Flash internal juga mati, namun bagi seorang penyuka foto landscape, ketersediaan flash internal tidaklah begitu diperlukan. Charger bawaan juga entah kenapa kabelnya, namun bisa ditemukan di toko listrik dengan harga sekitar 5.000 hingga 10.000 rupiah.
Beberapa bagian yang saya perhatikan dari kamera ini adalah sebagai berikut :
1. Body
terbuat dari plastik dan disertai beberapa karet di sekitaranya. Ketersediaan por I/O berupa SD card, stick duo pro, swith sd to stick duo pro, HDMI dan USB tertutup rapi oleh sliding dor di sebelah kiri kamera. Sebelah kanan ada port kecil untuk suplai langsung dari listrik ketika anda memilih untuk tidak menggunakan baterai. Nyaman dipegang oleh tangan ukuran sedang seperti saya, bobot tidaklah terlalu berat untuk ukuran kamera entry level. Ada juga tombol swith untuk memilih mode Autofokus atau mode Manual ketika anda menggunakan lensa yang tidak bermotor seperti lensa minolta.