Saya yakin bukan hanya saya saja yang cukup kesulitan dalam hal keuangan di masa pandemi sekarang ini. Selain penurunan pendapatan dari kios sederhana yang menjadi salah saat sumber pendapatan untuk keluarga saya, pengeluaran harian juga tetap berjalan seperti biasa.
Mengelola keuangan di masa pandemi mejadi sebuah hal baru yang wajib saya pelajari. Bagaimana bisa mendapatkan modal untuk membuka usaha sampingan lain yang tetap bisa membuat dapur tetap mengepul.
Berikut tips sederhana dari saya untuk mengelola keuangan di masa pandemi, saya saja bisa, pasti anda bisa juga.
1. Temukan dan kumpulkan uang receh
saya seringkali menganggap enteng uang receh, terutama uang koin. Saya seringkali hanya meletakkanya di atas meja atau meninggalkannya di dalam tas. Akhir-akhir ini saya mulai memungut uang receh yang nampak ketika berada di rumah, lalu mengumpulkannya ke dalam tempat dari kardus sepatu.
Setelah dihitung ternyata lumayan juga nominalnya. Terakhir saya hitung bisa sampai sekitar Rp.300.000 lebih, tidak terbayangkan saja selama ini saya mengabaikan uang yang sebegitu banyaknya. Terkadang saya tawarkan ke teman saya yang juga membuka kios untuk menukarkan uang-uang receh tersebut. Percayalah, uang receh itu sangat berharga bagi seorang penjual ketika harus memberikan kembalian kepada pembeli, terutama di warung kelontong.
Lalu saya juga memiliki kebiasaan baru, yaitu membawa uang recehan koin di dalam tas, sangat berguna untuk transaksi jual beli di warung kecil. Sehingga bisa dengan mudah membayar dengan uang pas.
2. Mulai pisahkan jenis kebutuhan
Dahulu saya masih mencampur kebutuhan belanja keluarga dan kebutuhan belanja untuk kios. Jadi rasanya itu uang datang dan pergi tanpa kelihatan kemana arahnya, tahu-tahu saja pergi dari dompet.
Memisahkan pengeluaran untuk kebutuhan berbeda sudah mulai saya lakukan. Jadi lebih mudah terbaca di sebelah mana pengeluaran terbesar dan mana pengeluaran yang bisa diperkecil.
3. Rajin membuat catatan keuangan harian
Kalau sebagian orang membuat catatan keuangan bulanan, bagi saya tidak bisa karena pendapatan saya bersifat harian dari penjualan di kios. Tentu saja menjadi sedikit lebih rumit, namun akan sangat bermanfaat untuk melacak keluar dan masuk uang sehari-hari.
Saya masih menggunakan buku untuk menulis pengeluaran dan pemasukan uang secara harian. Mengapa buku? sederhana saja, agar bisa fokus. Karena saya pernah menggunakan smartphone untuk melakukan pencatatan, namun sering terganggu oleh notifikasi yang muncul, akhirnya tergodalah untuk membuka notifikasi tersebut. Bubar deh agenda mencatat keuangannya, hehehe
4. Bersikap hemat dan kendalikan diri
Hemat, hemat, hemat. Itulah yang saya tanamkan setiap hari saat ini, pokoknya jangan sampai memberi emosi kepada uang. Maksudnya adalah ketika ada uang banyak maka jangan sampai tergoda untuk membelanjakannya guna keinginan yang tidak perlu.
Terlebih sekarang ini dengan mudahnya kita bisa mengakses toko online melalui ponsel genggam, lalu bisa melakukan pembayaran hanya dengan sekedar rebahan di depan televisi. Pokoknya selalu tanamkan dalam keseharian Anda untuk bisa mengendalikan diri dalam menggunakan uang. Ingat, hemat sama pelit itu berbeda ya.
Pastikan Anda memiliki prioritas dalam menggunakan uang anda, jadi selain tepat guna, anda juga bisa mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang sebenarnya tidaklah terlalu penting.
5. Buatlah anggaran keuangan untuk bulan depan
Untuk bisa membuat anggaran seperti ini, maka kita juga harus bisa meyakinkan diri untuk mendapatkan dana pada bulan berjalan yang sesuai untuk pengeluaran bulan depan. Kan tidak lucu kalau rencana pengeluaran bulan depan sebesar 10 juta namun bulan ini hanya bisa mendapatkan dana hanya 6 juta.
Gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan.
Pokoknya harus membuat rencana yang terbaik agar target pemasukan bulan depan dapat tercapai dengan lancar.
Lalu bagaimana bilamana Anda punya rencana bulan depan yang perlu anggaran diluar pemasukan anda pada bulan berjalan tersebut? Solusinya adalah dengan KTA online yang bernama Tunaiku
Tunaiku sudah berdiri sejak 2014 di Indonesia lho, merupakan produk dari Amar Bank yang sudah beroperasional dari tahun 1991. Sebagai salah satu situs pinjaman online pertama di Indonesia, Tunaiku juga sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Jadi dari segi keamanan data nasabah sudah tidak perlu diragukan lagi.
Proses untuk pendaftaran di Tunaiku hanya berlangsung sekitar 10 menit dan dilakukan secara online. Persetujuan juga hanya memakan waktu 1 x 24 jam, setelah disetujui maka dana pinjaman Anda bisa cair dalam waktu 3 hari kerja. Untuk persyaratan untuk melakukan pinjaman, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Salah satu hal yang unik dari Tunaiku adalah fleksibilitas untuk pengguna, yaitu fasilitas tenor yang sangat panjang hingga 20 bulan dengan limit hingga 20 juta rupiah. Pengguna bisa menyesuaikan sendiri besaran pinjaman dan tenor yang ingin dipilih. Berbeda dengan KTA online lainnya yang hanya menyediakan limit yang kecil dan tenor yang pendek.
Semoga 5 tips keuangan dari saya selama masa pandemi ini bisa membuat anda tetap semangat menghadapi dan merencanakan hari esok yang lebih baik. Tiada yang lebih hebat dari semangat dalam berjuang demi masa depan keluarga. Salam semangat