Foto ini saya ambil menggunakan kamera BenQ GH600 yang saya selipkan filter Infra Merah 720 nm di depannya. Beruntung kamera tersebut memiliki fitur custom white balance, sehingga pengambilan foto infra merah hingga pengolahan foto infra merah menjadi semakin seru.
Saya lupa embung ini bernama apa, berada di Kabupaten Gunung Kidul yang saya juga lupa tepatnya di sebelah mana. 😀
Foto-foto ini saya ambil ketika sedang iseng bersepeda dari Monjali hingga Wates pada tengah tahun 2014. Menggunakan kamera Olympus E-PL2 serta filter infra merah merek green-L diameter 58mm.
Hasil yang didapatkan memang masih tidak sebagus kamera infra merah yang sungguhan, namun tetap saja mampu menutupi rasa penasaran saya ketika akan mendokumentasikan kegiatan semacam ini dengan cara yang berbeda.
Filter lensa adalah senjata rahasia para fotografer, terlebih para fotografer landscape untuk mendapatkan foto yang memang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang maupun mata keranjang. Baik di fotografi film maupun fotografi dgital. Ketika kita berbicara tentang fotografi digital, sebagian orang telah melakukan editing di komputer atau lebih biasa kita sebut dengan post processing. Hampir semua efek bisa didapatkan ketika proses post precessing ini, seperti noise reduction, re-white balance, hingga sekarang yang unik adalah GND instant versi digital buatan Lightroom yang cukup membantu untuk menyelamatkan warna langit ketika kebablasan terang. Baiklah, hal tersebut bisa kita terima karena memang kita bekerja dengan peralatan digital dimana memiliki keterbatasan baik dari segi hardware maupun teknik kita.
Foto ini saya ambil menggunakan kamera Olympus E-PL2 dengan lensa 14-42 mm serta filter infra merah 720nm merek green L. Cara pengambilan dan editing di komputer masih tetap sama seperti cara lama.
Saat siang terik melintas di daerah Demak, sangatlah membosankan melewati aspal di sana. Kemudian keluarlah kamera olympus e-pl2 saya bersama filter infra merah yang siap berdiri di atas tripod. Â Hasilnya tentu saja masih dalam format RAW untuk kemudian saya olah kembali di komputer untuk di sesuaikan white balancenya dan pengaturan swap colournya.
Pohonnya sendiriansungainya juga jadi warnanya ungu
Penggunaan filter infra merah hanya dapat difungsikan secara maksimal pada kamera yang memiliki fitur manual control dan custom white balance, atau fitur menyimpang gambar dalam format RAW sehingga white balance bisa kita sesuaikan lagi saat pengolahan di komputer.
Untuk mendapatkan sebuah foto infra merah anda tidak perlu sampai mengoprek sensor kamera anda, ada cara lain yang lebih mudah dan lebih murah. Tentu kata “murah” ini yang cukup menarik perhatian tentunya bagi dompet orang seperti saya.