sebatang dahan di bibir kolam air terjun

Air Terjun Siklothok ini berlokasi di Kecamatan Kali Gesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Musim terbaik untuk datang ke tempat ini adalah bulan Januari dan Februari, selain debit air yang melimpah di 3 air terjun besarnya, juga anda akan menemukan banyak kios kecil yang menjajakan durian dengan harga yang jauh lebih murah dari harga durian yang sudah sampai ke tepian jalan besar.

Pagi itu bersama Aji, saya meluncur melintasi minyak hitam yang mengeras membelah persawahan yang masih beraroma embun. Tak perlu banyak bertanya karena memang sudah saya “pin” lokasi tersebut pada aplikasi GPS di ponsel saya. Sejenak berhenti di sebuah warung makan sederhana yang menyajikan menu yang memang sedap untu sarapan di pusat kecamatan Kali gesing.

sejak 1989 lho bro

Usai sarapan, sembari membayar yang telah kami santap, kami menanyakan keberadaan air terjun Siklothok yang ternyata memang sudah tidak jauh lagi dari warung makan tersebut.

ambil ke kiri Anda ke Gua Seplawan, ambil kanan untuk melanjutkan ke air terjun Siklotok

Meluncur perlahan karena kekenyangan, membuat kami makin memperhatikan tanda-tanda yang sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh pemilik warung makan tadi.

penanda sudah jelas sekali terlihat

Sampailah di parkiran, sekiranya hanya motor kami saja pagi itu. Berjalan perlahan dengan seksama merasakan pagi yang sejuk.

Berjalan tidak terasa jauh dengan suasana pagi itu

Perlu sekitar 300 meter hingga akhirnya kita bisa menemui air terjun pertama yang saat itu (agustus 2013) memiliki debit air yang kecil, namun kolam yang berada di bawahnya terlihat tenang dan jernih.

Baca Juga :  [Ebook] Sabang - Pulau weh - Aceh
keep safe and keep clean
Debitnya kecil sekali pada air terjun yang pertama
Perbandingannya dengan manusia bertubuh 160 cm
Saat pulang kami berenang di kolam segar tersebut

Setelah beberapa kali bermain slow shutter dan mengabadikan posisi Aji dengan latar belakang air terjun tersebut, segera kami bergerak menuju air terjun yang berada di atasnya  dengan menaiki tangga semen yang mungkin bagi sebagian orang adalah curam.

Menapaki tangga yang landai
yang kemudian berubah menjadi terjal

Air terjun yang kedua tidak bisa kami hampiri dengan sempurna karena memang keterbatasan akses untuk bisa berjalan aman di tepiaanya. Hanya foto dari posisi aman saja yang bisa saya ambil.

Air terjun yang kedua

Melewati jembatan bambu yang kemudian saya lanjutkan dengan berdiri di belakang Aji yang menapaki bebatuan terjal.

Tangga bambu menghadang petualangan kami
Tangga bambunya terawat kok, karena terasa kokoh saat dipijak
Serunya ya seperti ini kalau main ke alam 😀

Menyusuri sungai berbatu seusai puncak batuan tadi membuat perjalanan semakin menyisakan ruang untuk melamun.

Dari balik tikungan yang tertutupi oleh tebing, terdengar semilir riak air jatuh dari ketinggian. Saat tirai bebatuan tersibak oleh langkah kaki yang bergantian menapak, terlihat air terjun bertingkat dengan debit air yang memprihatinkan mengisi ruang pandang kami.

Kebingungan mencari jalan menuju ke air terjun yang ketiga

Berfoto dahulu sebelum mendekat dan sebelum semakin terik.

Akhirnya ketemu juga air terjunnya

Mendekat dengan debit seperti itu kami yakin aman asalkan tidak masuk ke dalam kolam yang berada di bawah air terjun tersebut.

Menapaki tepian tebing untuk mendekat

Terlihat seperti ada tiga tingkat, karena memang topografi lantai air terjun tersebut yang lebih terlihat ketika debitnya sekecil itu.

Memang kamera ponsel selalu praktis untuk keadaan seperti ini

Mulailah berpose aneh dan unik di lokasi yang hanya ada kami saja saat itu.

Percayalah, tidak sesulit ini kok menaikinya
Angin terasa diam, sehingga keseimbangan maksimal bisa kami dapatkan
Semakin ke atas terasa semakin damai

Paling utama dan wajib diutamakan adalah keamanan dan keselamatan.

Sudah cukuplah rasanya foto narsis kami 😀

Setelah puas, pose foto terakhir adalah bergaya dengan kaos yang kami kenakan masing-masing.

Baca Juga :  Curug 7 Bidadari, Merasakan Kesegaran Wisata Alam di Semarang
Menapaki kembali tangga yang sempat menguras tenaga kami

Perjalanan turun kembali diramaikan dengan keinginan untuk menceburkan diri ke kolam yang berada di air terjun pertama. Menapaki batuan serta tangga semen menjadi hal yang mengisi jarak waktu antara air terjun ketiga dengan air terjun pertama.

Segarnya air pada kolam tersebut serasa mendinginkan suhu kepala kami yang beberpaa hari lalu memang sedang terlalu banyak keinginan yang aneh-aneh.

Cukup melihat alam, merasakan sejuknya air serta bersenandung bersamanya merupakan hal termudah untuk melemaskan dan melepaskan pikiran anda.

Kalau bukan kita, siapa lagi?

Jadi, sudahkah anda kembali ke alam dan menjaganya agar tetap lestari?

Salam lestari

untuk foto lainnya anda dapat melihatnya pada Galeri Air Terjun Siklotok

0 Shares:
6 comments

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like