sesaat kembali bernostalgia kemabli, iseng lagi buka buka foto jaman masih suka pakai celana pendek dan sweater tipis kalau mau kluyuran main. gerakan mouse serasi dengan kornea dan retina ketika membuka folder di tumpukan foto digital di hardisk.
ketemu foto yang merupakan salah satu tonggak hobi keluyuran ke beberapa lokasi hingga saat ini. masa masa itu merupakan masa kejenuhan akan aktivitas rutin yang serasa berada pada titik kulminasi. semua terasa membosankan ketika hanya berada di kubangan yang sama setiap hari. kupacu kuda besi ini mengikuti teman yang hendak mudik di sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. iseng iseng saja ikut ke tempat tinggalnya pada saat akhir pekan. selain dengan tujuan bersilaturahmi, juga ada tujuan wisata, baik wisata alam maupun wisata kuliner :D. nyicip makanan yang namanya BRONGKOS juga di waktu ini loooohh :D.
pagi hari saat mentari sudah kelewatan panas, kami berempat, heru, saefur, dan kamal (saya juga dihitung lho ya). berhenti sejenak di bundaran sukorejo (kendal), kemudian melanjutkan ke arah utara ke pantura daerah Weleri, saya tidak begitu paham mengenai arah tujuan dan jalan yang saya lewati. kemampuan mengenal lokasi tempat saat itu masih sangat dangkal.
pokoknya langsung sampai saja ke pintu masuk objek wisata pantai si kucing di areal pantai utara Jawa Tengah. kondisi pantai yang panas tidak mengurangi niatan untuk melepas keasaman aktivitas dengan deburan asin ombak di sana.
saya tidak tahu kenapa pantai ini dinamakan pantai si kucing
walaupun pantai ini berpasir hitam dengan tingkat abrasi yang bisa dibilang cukup mengkhawatirkan, namun tetap saja bukan wisata alam yang saya cari. namun sebuah perjalanan bersama teman satu kos saat itu.
berlarian di pantai, cowok semua namun bukan homo :P. foto-foto pake kamera digital merek abal abal, tidak membawa sedikitpun bekal (jangan ditiru).
kondisi pantai yang panas membuat mungkin beberapa pengunjung lain tidak ramai pada saat itu. membuat kami semakin santai berada di lokasi tersebut.
tidak ada niatan sedikit pun untuk berenang ataupun bermain air sampai celana basah kuyup, selain kondisi yang panas, kami juga tidak membawa baju ganti.
untung saja di tepian pantai ada beberapa pohon yang cukup untuk bersembunyi dari tembakan ultraviolet sang surya. beberapa gazebo juga sempat kami singgahi.
ketika di pantai atau derah berpasir, memarkirkan kendaraan roda dua cukup membuat repot, selain harus mencari bantalan untuk tumpuan standar agar motor tidak roboh, juga harus mencari pasir yang jauh dari genangan air rob yang terlihat di beberapa area di lokasi sekitaran kami.
ya namanya juga manusia, punya rasa lelah dan capek juga serta daya tahan panas yang mulai menurun saat itu membuat kami memliih untuk segera naik ke daerah yang memiliki ketinggian daratan lebih besar dari pantai itu.
kembali lagi ke sukorejo, itulah yang kami lakukan kemudian, perjalanan yang meliuk mengikuti minyak hitam keras bergariskan putih membuat angin berhembus seirama dengan liukan roda. tak terasa juga ternyata saefur yang membonceng saya tertidur dalam boncengan, untung saja tidak kehilangan keseimbangan saat membonceng saya ๐
cobalah anda membuka foto foto anda beberapa waktu silam yang mungkin telah besarang laba – laba dalam hardisk komputer anda, nostalgialah dengan hal tesebut, jadikanlah sebuah kisah klasik yang tak akan hilang kecuali oleh flash gun milih MIB, hihihih
salam ๐
Tulisan lain yang berhubungan :
[display-posts tag=ghozaliq;display-posts tag=phottograph]
2 comments
Namanya emang pantai kucing ya? tapi kok warnanya hitam yah pantainya? itu iron sand kah?
nama lengkapnya “pantai sendhang sikucing”, tapi lebih enak kalo manggil pantai ini tuh “pantai sikucing”. heem hitam, kurang tahu juga apakah ini iron sand atau enggak, gak bawa magnet ke sini sih, hehehehe