Anda pasti sudah sering menyanyikan lagu dengan lirik sebagai berikut
Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung memnyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
iya, lagu tersebut berjudul “Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Suharjo. Lagu Nasional yang sering kita nyanyikan saat masih berada di bangku sekolah. Saya dulu juga pernah menyanyikan lagu ini mungkin lebih dari 10 kali dalam sehari ketika mengikuti Pelatihan di AAU Yogyakarta. π
Lagu di atas saya atur supaya terputar otomatis ketika Anda menggunakan browser yang mendukung. Jadi mari kita simak artikel berikut ini dengan mendengarkan salah satu lagu nasional tersebut dengan irama yang bisa membawa Anda santai dan membayangkan seperti apakah NOL Kilometer Indonesia.
Berasal dari rasa penasaran saya atas komentar Mas Sitam yang dua kali meninggalkan komentar yang mengandung kata Pulau Rondo. Komentar pertama ditinggalkan pada artikel Ebook Pulo Aceh, sedangkan komentar kedua ditinggalkan pada akun Instagram saya yang saat itu mengunggah foto di Mercusuar Wilian Torrent.
Maka akhirnya terkuaklah kenapa Mas Sitam menyebutkan Pulau Rondo sebanyak dua kali pada materi yang satu tema. Ternyata, saat Mas Sitam membaca buku 100 Kilometer Keliling Indonesia, pada halaman 39 disebutkan ada sebuah paragraf yang menuliskan kalimat sebagai berikut :
“Jika dilihat di peta, pulau seluas 4Β² km ini berada di paling ujung barat Indonesia.”
Kata “pulau seluas 4Β² km” sebagai kata ganti dari Pulau Rondo. Bisa Anda lihat pada gambar berikut ini. sudah saya lingkari agar lebih mudah untuk ditemukan.
BERDASARKAN LOKASI PADA GARIS BUJUR
Sekarang mari kita lihat sejenak melalui peta atau sejenisnya. Paling mudah saat ini adalah menggunakan Google Earth, sehingga akanlah mudah mendapatkan informasi koordinat masing-masing lokasi yang masih diperdebatkan.
Akan ada 3 lokasi yang saya ambil titik koordinatnya, namun hanya secara garis bujurnya saja. Mengapa Saya hanya akan menggunakan hanya garis bujur saja, tidak menyertakan garis lintang dalam artikel ini?. Penentuan barat dan timur dalam sistem koordinat mengandalkan garis bujur saja. Jika ada tambahan dalam menentukan utara dan selatan, barulah kita menyertekan juga garis lintang.
Format penulisan garis bujur yang akan saya gunakan adalah dd mm ss (derajat menit detik). Contohnya adalah 95Β° 06′ 44′ BT, maka ketika dibaca akan menjadi 95 derajat 6 menit 44 detik bujur timur.
Baiklah, mari kita buat kesepakatan satuan jarak dengan garis bujur. Saya ambil gampangnya saja ya, sehingga tidak terlalu banyak angka di belakang tanda koma.
1Β° bujur = 111 km
1 menit bujur = 1.85 km
1 detik bujur = 30,8 meter
Maaf, belum bisa saya tuliskan secara rinci perhitungan angka tersebut dalam artikel ini, karena untuk artikel ini hanya saya gunakan sebagai gambaran umum, tidak mengacu ke nominal angka dari hasil perhitungan yang akan digunakan.
Dengan menggunakan data dari Google Earth, maka didapatkan lokasi berdasarkan garis bujur sebagai berikut ini. Perlu diperhatikan, ini pengukuran kasar, tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, hanya sebagai gambaran kasar saja.
Titik yang saya ambil berjumlah 3 titik, yaitu Pulau Breueh, Pulau Rondo dan Tugu NOL Kilomter di Pulau Weh
Tabel 1. Informasi Lokasi 3 titik dengan koordinat berdasarkan bujurnya
Nomor | Nama Lokasi | Koordinat Berdasarkan Bujur |
1 | Pulau Breueh | 95Β° 00′ 39″ BT |
2 | Pulau Rondo | 95Β° 06′ 44″ BT |
3 | Tugu NOL Kilomter di Pulau Weh | 95Β° 13′ 00″ BT |
Urutan dalam tabel tersebut sudah saya sesuaikan dengan lokasi yang paling barat. Semakin kecil angkanya, maka lokasi tersebut semakin ke barat. Jadi sudah bisa Anda simpulkan mana yang paling barat, namun artikel ini belum selesai sampai di sini. Mari coba kita hitung jarak di antaranya dengan menggunakan perhitungan yang sudah saya jelaskan sedikit di atas.
Tabel 2. Matriks jarak ke 3 Lokasi Dalam Satuan Bujur
Jarak Dalam Satuan Bujur | Pulau Breueh | Pulau Rondo | Tugu NOL Kilomter di Pulau Weh |
Pulau Breueh | 0Β° 00′ 00″ | 0Β° 06′ 05″ | 0Β° 12′ 21″ |
Pulau Rondo | 0Β° 06′ 05″ | 0Β° 00′ 00″ | 0Β° 6′ 16″ |
Tugu NOL Kilomter di Pulau Weh | 0Β° 12′ 21″ | 0Β° 6′ 16″ | 0Β° 00′ 00″ |
Kemdian, bila informasi tersebut saya konversikan ke dalam jarak meter. Perhitungan saya lakukan dengan melihat kembali ke kesepakatan konversi satuan di atas.
Tabel 3. Matriks jarak ke 3 Lokasi Dalam satuan Meter
Jarak Dalam Satuan Meter | Pulau Breueh | Pulau Rondo | Tugu NOL Kilomter di Pulau Weh |
Pulau Breueh | 0 m | 11.254 m | 22.846 m |
Pulau Rondo | 11.254 m | 0 m | 11.593 m |
Tugu NOL Kilomter di Pulau Weh | 22.846 m | 11.593 m | 0 m |
Bisa kita dapatkan informasi bahwa Pulau Breueh 11.254 meter lebih barat daripada Pulau Rondo. Sedangkan Pulau Rondo 11.593 meter lebih barat daripada Tugu NOL Kilometer di Pulau Weh. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pulau Breueh adalah yang terbarat berdasarkan garis bujur.
Untuk lebih mudah untuk dimengerti, maka kita lihat hasil screenshoot saya berikut ini.
Sebenarnya, hanya dengan melihat peta atau citra satelit saja sudah jelas, namun rasanya masih kurang greget kalau tidak menggunakan perhitungan seperti di atas. Hehehe
BERDASARKAN LOKASI DENGAN NEGARA TETANGGA
Lokasi terbarat berdasarkan garis bujur telah dimenangkan oleh Pulau Breueh dengan angka , namun bila kita kaitkan dengan jarak terhadap negara perbatasan terdekat, yaitu Pulau Great Nicobar yang masuk ke dalam Negara India, maka Pulau Rondo memiliki jarak terpendek bila dibandingkan dengan Pulau Breueh.
Bila anda perhatikan gambar di atas, garis merah menunjukkan jarak antara Pulau Great Nicobar dengan Pulau Breueh, sedangkah garis kuning menujukkan jarak antara Pulau Great Nicobar dengan Pulau Rondo. Garis merah memiliki panjang 172 Kilometer, sedangkan garis kuning hanya 158 Kilometer. Jadi bisa kita simpulkan bahwa dari sudut pandang lokasi terdekat ke negara tetanga, yaitu Negara India; Maka Pulau Rondo bisa kita jadikan sebagai Pulau terbarat yang berbatasan dengan Negara India.
Menurut beberapa gambar mengenai Pulau Rondo yang saya jumpai di internet, bahwa di Pulau Rondo terdapat sebuah tugu atau monumen sederhana yang dijadikan sebagai penanda bahwa pulau tersebut adalah wilayah NKRI. Di Pulau Rondo juga ada TNI yang tinggal dan berjaga dengan segenap jiwa dan raga untuk NKRI
Saya belum pernah mengunjungi Pulau Rondo, jadi saya tidak banyak memiliki data dan informasi mengenai Pulau Rondo. Saya juga tidak berniat untuk mencantumkan foto dari website lain, lebih baik Anda mencari gambarnya sendiri bilamana Anda penasaran.
LOKASI BERDASAKAN HUKUM DI INDONESIA
Bagi Anda yang merasa bingung antara Sabang dengan Pulau Weh, akan saya bantu untuk lebih memahaminya. Sabang secara administrasi adalah salah satu kota yang berada di dalam wilayah Provinsi Aceh. Kota Sabang berlokasi di Pulau Weh, jadi secara mudah untuk mengingatnya, Sabang adalah nama administrasinya, sedangkan Weh adalah nama pulaunya.
Ingat ya, Kota Sabang dan Pulau Weh itu bisa dikatakan sama saja bila kita hendak berbicara mengenai NOL Kilometer Indonesia. Walaupun di sekitaran Pulau Weh masih banyak pulau-pulau kecil lainnya yang masuk ke dalam administrasi Kota Sabang.
Saya ragu menyebutnya sebagai hukum, karena saya belum tahu peraturan atau undang-undang mana yang mengesahkan bahwa Pulau Weh adalah Titik NOL Kilometer Indonesia. Bila ada yang tahu, mohon saya dberi informasi tersebut.
Bukti yang menunjukkan bahwa Pulau Weh adalah titik NOL Kilometer Indonesia adalah adanya monumen yang kini sudah jauh lebih baik untuk diabadikan ketika mengunjunginya. Dahulu saat saya ke sana (2012) kondisinya bisa dikatakan memprihatinkan. Sekarang sudah lebih menarik dan banyak warung, sudah ada perhatian lebih terhadap monumen terbarat ini.
Saya bingung, hendak menyebutnya monumen atau tugu. Intinya adalah pada bangunan tersebut teradapat prasasti pengesahan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia yang menjabat saat itu, yaitu Bapak H. Try Sutrisno pada tanggal 9 September 1997. Ada juga pengesahan oleh Bapak Prof. Dr. B. J. Habibie yang menjabat menjadi Menteri Negera Riset dan Teknologi.
Hal yang lebih menguatkan lagi adalah diterbitkannya sertifikat sebagai bukti telah berkunjung ke Titik NOL Kilometer Indonesia kepada pengunjung. Sertifikat ini bisa didapatkan melalui Kantor Dinas Pariwisata Kota Sabang yang terletak di pusat Kota Sabang.
Di Kantor Dinas Pariwisata Kota Sabang, kita juga bisa mendapatkan brosur tentang pariwisata di Pulau Weh. Cukuplah bila dijadikan panduan untuk berkunjung ke beberapa lokasi walaupun menurut saya masih kurang lengkap dari bebera aspek.
Saya juga pernah membuat Ephotobook dan Video mengenai perjalanan kami saat berada di Sabang selama 3 hari 2 malam. Silahkan untuk menuju artikel [Ebook] Sabang β Pulau weh β Aceh dan artikel [Video] Perjalanan Sabang β Pulau Weh β Brongkos 13
KESIMPULAN
Jadi tinggal kita ambil kesimpulan saja bagaimana cara menandang lokasi dari penentuan NOL Kilometer Indonesia ini.
Bila berdasarkan hukum, tentu saja Pulau Weh adalah yang terbarat. Selain sudah ada lagunya, juga sudah ada monumen dan prasasti pengesahan oleh mantan Wakil Presiden RI yaitu Bapak H. Try Sutrisno.
Bila berdasarkan lokasi pada garis bujur, tentu saja Pulau Breueh adalah Pulau terbarat di Indonesia. Karena sebelah baratnya sudah tidak ada pulau lain lagi.
Bila berdasarkan jarak dengan perbatasan dengan negara tetangga, menggunakan perhitungan jarak lurus ke Pulau Great Nicobar, maka Pulau Rondo adalah yang terbarat berbatasan dengan negara India.
Apakah Anda memiliki pendapat lain? Mari kita diskusikan π
Tambahan saja, setelah melihat citra satelit di atas terus ada yang meninggalkan komentar kalau bumi itu datar. Bagi yang meningkalkan komentar bahwa bumi itu datar maka komentar tersebut akan saya hapus, ahahaha >.<
16 comments
Superrrr…
Miiee…..
Sebentar aku gak bahas tentang titik nol nya ya. Tapi pulau Klah, Rondo, Rubiah, seulako dan Great Nicobar ini pulaunya berpenghuni ? Kalo kesana (Rondo) ada penginapan gak ya? Btw, bisa dong dari Sabang nyebrang ke India ( pulau great nicobar) seperti dari Batam ke Singapore dan Dumai ke Melaka gitu..?
Great Nicobar (India) itu berpenghuni setahu saya,
Sedangkan pulau yang disebutkan lainnya tidak berpenghuni (setahu saya saat ke Sabang), kecuali Rubiah yang memang ada sebuah resort.
Penyebrangan bebas sepertinya tidak tersedia karena memang bukan jalur utama pelayaran. Mungkin juga beresiko karena kita bisa diindikasi melewati batas perairan negara tetangga.
ternyata di situ ya mas letak 0 kilometer sebenarnya di pulau rondo
Silahkan disimpulkan sendiri Mas untuk sudut pandangnya…
Baca dari awal, dikesimpulan baru paham bahwa titik nol km itu dilihat dari berbagai sudut pandang. Hmm, mungkin penentuan Sabang sebagai nol km, alasan tambahannya saat itu seperti komentar Gara diatas. Mungkin.
Bisa jadi seperti itu juga Mba, di Sabang itu sinyal operator sudah 3G saat tahun 2012 saya ke sana π
Memang status kotamadya tersebut juga membuat perkembangan di sana juga berorientasi terhadap pariwisata.
Wih, analisisnya mantap. Kalau saya lebih cenderung memandangnya Pulau Breueh ya, soalnya secara letak astronomis ya pulau itu yang paling barat. Cuma Sabang ditetapkan sebagai titik nol menurut saya (bisa saja salah), mungkin karena ia satuan administrasi setingkat kota yang letaknya paling barat–di Pulau Breueh itu ada penghuninya nggak sih, Mas? Mana pun yang nanti jadi paling barat, saya belum pernah ke semuanya, huhu. Semoga suatu hari nanti bisa ke Sabang, hehe.
Iya, mungkin saja karena pengaruh administrasi berupa kotamadya tersebut.
Di Kecamatan Pulo Aceh, ada 3 Pulau yang berpenghuni dari 13 pulaunya (seingat saya 13).
Untuk serinya silahkan memulai dari artikel http://ghozaliq.com/pulau-nasi-keindahan-yang-takkan-terlupakan-seri-pulau-aceh-1/
amiin, pasti bisa lah… π deket kok…gak sampai keluar negeri π
Siap, terima kasih untuk tautan dan doanya. Haha, kalau dari Jakarta, Aceh lebih jauh kan daripada Singapura, hehe.
Iya, sama-sama
setidaknya, untuk penginapan dan akomodasi harian tidak semahal di Singapura π
mahal di tiket pesawatnya aja π
Jadi untuk menentukan Nol Kilometer Indonesia itu tergantung dari sudut mana kita melihat ya. Jadi ada beberapa titik…:)
iya, tiap orang biaa punya pendapat yang berbeda-beda…
kalau mau yang ada bukti otentik berupa sertfikat ya ke Sabang aja π
Huahuahua panjang banget. Kalau orang awam kayak aku emang bingung, mas π
Tapi aku setuju dengan simpulan terakhir kalau membaca tulisan di atas dengan rinci.
Terpecahkan sudah penasarannya ahahahah.
iya mas, jadi pembaca bisa menyimpulkan sendiri mana yang menjadi titik NOL di hatinya π