Pantai Menganti berada di Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Lokasinya menghadap ke Samudra Indonesia dengan beragam jenis bentang lahan mulai dari pantai hingga bukit yang bisa dengan mudah kita datangi satu persatu. Pantai Menganti ini sedang naik daun, terutama bagi daerah sekitarnya yang ingin merasakan pasir putih dan juga tebing-tebing yang melekuk menggoda mata.
Saya bersama rombongan Famtrip kali ini sampai di parkiran Pantai Ayah, setelah menempuh waktu sekitar 3 jam perjalanan setelah dari Desa Wisata Benowo di Kabupaten Purworejo. Dari area parkir Pantai Ayah kami berpindah jenis kendaraan, menjadi kendaraan bak terbuka tanpa penutup atas. Selain kepanasan atau kehujanan, juga kurang aman untuk penumpang yang duduk di belakang.
Angkutan tersebut biasa digunakan apabila ada rombongan yang ingin menuju Pantai Menganti dari Pantai Ayah. Sebenarnya kita bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai Pantai Menganti, namun untuk kesempatan kali ini berbeda, kami ingin merasakan sesuatu yang unik dan bisa menjadi bahan cerita.
Lokasi yang kami datangi di Pantai Menganti hanyalah ke Bukit Menguneng dan Jembatan Merah. Belum sempat ke Mercusuar (padahal terlewati) atau ke pasir putihnya, karena waktu yang diberikan sangatlah terbatas. Saya juga sempat terburu-buru ketika harus membuat foto panorama 360, sehingga hanya bisa mengambil 3 foto panorama saja di kawasan Pantai Menganti.
Anda bisa menyaksikan salah satu foto panorama 360 yang sempat saya buat ketika di Bukit Menguneng. Silahkan diputar-putar untuk gawai yang mendukung, bahkan bila anda menggunakan gawai pintar yang sudah menyematkan sensor gyroscope, maka Anda tinggal menggerakkan layar gawai pintar anda sesuai arah yang anda inginkan. Selamat Menikmati.
Untuk artikel ini saya hanya menyematkan satu buah foto saja, namun bila Anda ingin menyaksikan dalam mode virtual tour dari Pantai Menganti hingga Bukit Sawangan, silahkan menuju artikel Virtual Tour 360 Pantai Menganti dan Bukit Sawangan. Dalam Virtual Tour tersebut terdapat 5 foto panorama 360 yang saya sambung untuk bisa berpindah dari satu foto ke foto lainnya.
Di Kawasan Pantai Menganti ini ada banyak sekali gazebo-gazebo kecil yang menghadap ke arah pantai. Menurut informasi yang saya dapatkan, untuk menyewanya kita dikenakan biaya Rp. 10.000 per gazebo. Jadi cukup bawa jajan dan luruskan kaki, maka anda bisa bersantai-santai menikmati panorama laut di depan anda.
Bentuk bukit Menguneng yang beberapa sudah dibuat menjadi terasering membuat pergerakan semakin mudah untuk naik maupun turun tingkat. Walaupun ada tangga, namun masih banyak pengunjung yang ingin pethakilan dengan memotong jalan ketika hendak berpindah ketinggian. Beberapa ada yang terpeleset, beberapa ada juga yang sudah terlihat expret ketika melewati medan seperti ini.
Dari Bukit Menguneng kami berjalan sekitar 300 meter untuk menuju ke lokasi yang dinamakan Jembatan Merah. Apabila Anda berjalan dari Buket Menguneng menuju Jembatan Merah, di sebelah kiri akan terlihat Mercusuar Pantai Menganti. Mercusuarnya tidaklah besar, sehingga tidak bisa dinaiki seperti pada beberapa mercusuar pada umumnya. Mungkin karena letaknya yang sudah tinggi jadi tidak diperlukan lagi bangunan yang tinggi untuk menempatkan lampu mercusuar.
Di daerah Jembatan Merah, sekilas terlihat hampir sama dengan Buki Menguneng, tetap ada banyak gazebo-gazebo kecil di sekitarannya. Ikon yang menjadi ciri khas adalah adanya jembatan berwarna merah yang dibuat dari darat hingga di atas batu karang. Juga ada semacam selfie spot bagi Anda yang ingin berfoto-foto, baik bersama pasangan atau bersama keluarga anda.
Saat berada di Jembatan Merah, ada banyak sekali tepian karang yang beradu dengan ombak laut selatan. Saya tergoda untuk turun dan mengambil beberapa foto, namun sekali lagi filter GND dan ND saya tertinggal di dalam bus. Benda yang tertinggal tersebut merupakan filter wajib saya untuk memotret landscape ketika berada di tempat yang indah seperti ini.
Saya mencoba memotret tanpa menggunakan filter GND dan ND, namun hasilnya masih jauh dari lumayan. Lalu saya bergerak kembali mengikuti rombongan yang mulai mendekat ke titik penjemputan. Waktu kami di Pantai Menganti sudah habis, lalu kami bergerak menuju Bukit Sawangan untuk menanti matahari tenggelam di cakrawala Samudra Indonesia.
Untuk lokasi Kawasan Pantai Menganti, khususnya di Bukit Menguneng bisa anda lihat pada peta yang saya sematkan berikut ini.
Tetap jaga kebersihan, kesopanan dan jangan lupa untuk menjaga nama baik almamater, hehehe.
Salam
2 comments
itu yang bolong-bolong sebelah mana ya?
di sebelah perahu nelayan, pas kalian sudah pada naik mobil, aku masih terjebak di situ. Untung dipanggil Mas Irzal, kalau gak bisa ketinggalan aku…akwakw