Bukit Kunir ini berbeda dengan Bukit Sikunir di Dieng lho ya, Bukit Kunir dalam artikel ini berlokasi di Desa Benowo, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Ketinggian Bukit Kunir sekitar 975 mdpl dengan pemandangan khas pegunungan menoreh. Dari Bukit Kunir kita bisa menikmati matahari terbit dan terbenam dengan panorama yang menggugah rasa syukur.

Semburat pagi sudah terlihat dari penginapan kami saat itu. Saya segera berbegas membonceng salah satu warga yang bertugas menjadi ojek untuk membantu mobilitas kami selama berada di Desa Wisata Benowo. Jalur yang kami lewati berupa beton dua ruas yang masing-masing ruas hanya cukup untuk kendaraan roda dua saja.

gunung bukit kunir desa benowo sunrise purworejo
Seperti inilah kira-kira jalannya saat musim hujan.

Saya hanya bisa berdoa saja ketika roda karet mulai melaju di jalan beton yang nampak berlumut tersebut. Beberapa kali saya harus berpegangan kepada Pak Ojek untuk berjaga-jaga. Tanyakan curam serta menikung rupanya sudah menjadi jalur biasa bagi warga Desa Benowo sepertinya. Hal ini terlihat dari bagaimana cara mereka mengambil jarak di tiap tikungan tajam, menarik gas, serta memilih kapan harus menarik rem.

Alhamdulillah, saya telah sampai di area parkir Bukit Kunir. Terlihat sudah ada beberapa rekan di sana, namun mereka belum naik. Maka saya bergegas naik terlebih dahulu saat cahaya masih terasa remang di tangkap oleh indera pengelihatan saya. Saya menempuh jarak sekitar 250 meter untuk bisa sampai ke puncak Bukit kunir, mungkin sekitar 5 menit kemudian saya sudah bisa merasakan hembusan angin di titik tertinggi itu.

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Gerbang masuk untuk bisa menggapai puncak bukit kunir di ujung sana.

Saya sempat agak kecewa karena di arah timur rupanya masih ada satu bukit lagi yang cukup menghalangi ruang pandang kami. Namun mungkin bukit tersebut malah bisa dijadikan semacam landmark yang menjelaskan kalau saya sedang berada di Bukit Kunir. Di puncak Bukit Kunir terdapat tulisan sederhana dari bambu yang dibuat oleh warga Desa Benowo. Tulisan tersebut akan terbaca “GUNUNG KUNIR” dengan beragam warna, iya Gunung Kunir yang terbaca dari tulisan tersebut.

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Tertutup awan dan juga sedikit terhalangi bukit yang ada di depan.

———–SEINFO KILAS—————

Baca Juga :  Pendakian Via Jalur Sigedang atau Tambi Menuju Puncak Gunung Sindoro (3153 mdpl) 2 of 3

Melalui artikel ini saya juga hendak membenarkan kaidah penamaan bentang lahan. Dalam hal ini adalah Penggunaan kata Gunung dan Bukit, mari kita simak mulai dari definisinya satu persatu.

Gunung adalah sebagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi daripada daerah di sekitarnya. Selain lebih tinggi, gunung juga lebih curam bila dibandingkan bukit. Gunung juga biasanya menyendiri atau sangat nampak bahwa itu adalah sebagian permukaan bumi yang tinggi.

Bukit adalah bentang lahan yang memiliki permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Biasanya tidaklah begitu curam, sehingga bisa kita daki tanpa harus ada jalan naik sebelumnya. Bukit juga biasanya tidaklah menyendiri, pasti di dekatnya akan ada bukit lainnya juga.

Jadi, berdasarkan pengertian antara Gunung dengan Bukit maka saya di sini mencoba mengajak para pembaca untuk membaca tempat ini sebagai BUKIT KUNIR, bukan Gunung Kunir. Bila ada sekiranya yang kurang tepat atau ingin didiskusikan, silahkan tinggalkan hal tersebut dalam kolom komentar.

———SEINFO KILAS————

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Sebelah selatan, ada banyak sekali kabut-kabut yang masih membumi.

Saya sedikit bergeser turun ke sebuah hamparan tanah datar yang mungkin hanya cukup untuk satu buah tenda saja. Di sini saya mencoba mencari sudut pandang yang berbeda dengan mereka yang berada di puncak Bukit Kunir.

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Coba engkau bertanya, pada pohon pinus yang bergoyang

Beberapa kali saya memiringkan kamera untuk mendapatkan hasil yang menarik, namun sepertinya memang keterampilan fotografi saya yang masih dangkal. Hasil yang saya dapatkan belumlah memuaskan, mungkin bila saya menggunakan lensa ultrawide akan menghasilkan gambar yang lebih menarik. *cari alasan

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Ketika rana terbuka 30 detik saja masih terasa kurang cocok untuk menangkap pagi yang mendung tersebut.

Saya juga sempat memaksa shutter beku selama 30 detik, namun hasil yang didapatkan masihlah tidak begitu menarik. Pengubahan sistem metering pada kamera juga sudah saya atur sedemikian rupa, namun belum bisa menangkap keadaan pagi di area puncak Bukit Kunir. Saya juga lupa membawa filter GND dan ND, keduanya tertinggal di dalam ransel saya di penginapan.

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Di sisi lain, ada banyak guratan-guratan hijau yang menarik untuk diresapi.

Di saat menatap arah timur sudah mulai membosankan, saya mencoba melihat ke arah barat. Ternyata Bukit Kunir tidak hanya cocok untuk menanti matahari terbit, namun juga sangat direkomendasikan untuk melepas matahari terbenam. Pemandangan di sebelah barat sangatlah terbuka dan tanpa penghalang, akanlah sangat indah apabila saya berkesempatan menikmati matahari terbenam dari puncak Bukit Kunir.

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Para fotografer untuk sesi foto keluarga

Saat sebagian peserta Famtrip sudah turun, hanya ada kami berlima di puncak Bukit Kunir, yaitu Saya, Mas Irzal, Mas Ardian, Mas Aji dan Mba Mia. Mereka berempat rela turun terakhir demi masuk ke dalam bingkai foto panorama 360. Berikut foto panorama 360 yang saya buat ketika hanya tinggal kami berlima.

Baca Juga :  [Video] pendakian Gunung Kemiri 3315 mdpl (Kawasan TN Gunung Leuser) 3/4

Lalu kami berlima turun, menyusul mereka yang telah jauh meninggalkan kami dari parkiran motor. Ternyata ada beberapa tulisan unik yang ada di beberapa titik, Saya tidak melihatnya saat naik karena memang kondisi masih gelap.

bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Saatnya kembali turun, kembali untuk berhati-hati agar tidak terpeleset
bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Anjaaaay…. captionnya cocok untuk yang sudah mandi 🙂

Tempat sampah yang ada di Bukit Kunir juga unik, berupa hasil anyaman bambu. Cukup menyatu dengan kondisi sekitar apabila terpaksa dimasukkan ke dalam bingkai digital. Jika Anda berkunjung ke Bukit Kunir, tetap jaga kebersihan ya dengan membawa pulang kembali sampah anda.

JIKA CERAH MAKA….

  • Dari puncak Bukit Kunir ini kita juga bisa melihat Pantai Parangtritis di arah tenggara, pantai-pantai yang lainnya juga bisa dilihat dari puncak Bukit Kunir
  • Bisa nampak juga Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan Gunung Tidar,
  • Bisa melihat Candi Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang,
bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Candi Borobudurnya tertutupi kabut pagi
bukit kunir benowo purworejo sunrise sunset matahari terbit terbenam
Gunung Slamet dan Gunung Sindoro serta Gunung Sumbing (Triple S) juga masih bersembunyi di balik awan pagi itu.

Bila Anda hendak berkunjung ke Bukit Kunir, berikut Lokasi GPS nya -7.63207, 110.1258983. Di bawah ini adalah peta lokasi Bukit Kunir tersebut.

Anda juga bisa nge-follow akun instagram yang diberdayakan oleh warga sekitar, yaitu @gunungkunir

Tips ringan bila anda berkunjung ke Bukit Kunir :

  • Datanglah di sekitaran bulan Mei-Agustus, karena matahari akan terbit dari belahan bumi utara, sehingga posisi matahari terbit tidaklah begitu tertutupi oleh bukit batu seperti di foto saya.
  • Hindari datang pada musim hujan, selain cuaca pagi yang kurang mendukung, jalanan juga akan lebih licin.
  • Jika berkenan, gunakanlah jasa warga sekitar sebagai ojek. Selain lebih aman karena bersama pengemudi berpengalaman, juga bisa menambah pemasukan warga sekitar.
  • Gunakan jaket, lebih baik yang windproof sehingga Anda bisa menghalau angin lembah yang berhembus sebelum matahari terbit.
  • Kenakan sandal gunung atau sepatu yang memiliki grip yang cocok untuk medan bertanah.
  • Walaupun memang ada tempat sampah, alangkah baiknya tetap membawa kembali sampah anda. Karena volume tempat sampah di Bukit Kunir terbatas.
  • Jika datang pada sore hari, Anda tetap bisa menikmati panorama matahari terbenam yang syahdu ketika melihat luasnya cakupan pandang ke arah barat.
  • Tetap jaga kesopanan dan kebersihan bila berkunjung ke Bukit Kunir.
Baca Juga :  Pendakian Gunung Sindoro 3130 mdpl jalur Kledung, Temanggung, Jawa Tengah

Semoga Bukit Kunir tetaplah seperti ini, tenang dan menenangkan serta menyejukkan.

Salam

0 Shares:
12 comments
  1. Huhu asik banget disana ada bukit yang lumayan lebar seperti itu jadi pingin kesana tapi belum pernah kesampaian hehe. Panorama nya keren juga ya

  2. Dari dulu pengen kesini tapi belum kesampean hehe. Btw mas ojeknya ada yang cewek nggak yah disana (kali ada superwomen gitu) hehee.

    Makasih juga 360 viewnya mas, paling nggak udah dapat gambaran meski belum kesana hehe..

  3. Mungkin tempat ini anak gunung. Hehe
    Tempatnya dgn view yg menawan. Istsgramable skli. Hehe

    Salam kenal. Yuk singgah ke kidalnarsis.blogspot.co.id

    1. Anak Bukit mungkin, ahahah apapun itu sebutannya, mencoba mendekat kembali dengan alam agar tahu bahwa betapa pentingnya untuk menjaga dan melestarikan alam.
      salam kenal juga 🙂

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like