Menikmati matahari terbenam di Pantai Glagah merupakan salah satu aktivitas favorit saya di tahun 2013. Pada tahun tersebut saya berdomisili di Kulonprogo selama satu tahun. Jarak tempat tinggal saya dengan Pantai Glagah tidaklah terlalu jauh, jika menggunakan sepeda motor maka bisa ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit.

Cukup nongkrong di depan tripod, lalu menanti waktu yang tepat

Pantai Glagah bukanlah pantai pasir putih seperti di daerah Kabupaten Gunung Kidul. Di Kabupaten Kulonprogo, semua pantai memiliki pasir bewarna hitam, hal ini dikarenakan materialnya yang bersumber dari gunung berapi, seperti Gunung Merapi, Gunung Sumbing, dan Gunung Sindoro.

Untuk berkunjung ke Pantai Glagah, sebagai wisatawan akan dikenai tiket masuk, saya lupa berapa pada waktu itu, yang jelas untuk masuk dan parkir sudah ada tiket resminya. Untuk mencapai Pantai Glagah, silahkan ikuti pada peta yang tersemat berikut ini.

Artikel kali ini saya hanya sekedar berbagi foto-foto matahari terbenam saya saja ya. Karena memang itu yang akan saya bagikan di sini. Ya intinya kalau anda mencari pantai dengan pasir landai yang luas, serta menghadap ke selatan tanpa terhalang apapun sembari menikmati matahari terbenam, maka Pantai Glagah adalah salah satu rekomendasi saya.

Foto-foto berikut ini saya ambil menggunakan Nikon D5100, ditambah lensa AF-S 18-70, serta Filter CPL dan Filter GND. Tripod juga wajib digunakan dalam foto-foto dengan kecepatan rana lambat.

Semua foto-foto ini saya olah kembali menggunakan Adobe Lightroom, saya olah pada saat itu menggunakan Netbook Asus eeePC. Keterbatasan ruang penyimpanan membuat saya menghapus file foto aslinya, lalu mengekspor file yang telah saya olah di Lightroom. Jadilah foto-fotonya memiliki warna dan saturasi yang berlebihan, hahaha. Maklumlah, masih trengginas melakukan olah digital.

Baca Juga :  Langit Senja di Pantan Cuaca yang Melambai dan Merindu Syahdu

Selamat menikmati

Matahari sedang berada di sebelah selatan garis pantai dari titik ini.
Foto landscape akan lebih berdimensi jika kita menggunakan mode portrait.
Menggunakan lensa super tele memang menggoda ketika momen seperti ini, namun menggunakan lensa zoom standar akan memberikan ruang untuk foreground
Saat itu, semesta seakan mendukung saya untuk memotret senja
Ada gerakan lembut nan halus dibalik deru debutnya ombak laut selatan.
Di tepian, muncul irama senada yang membuat langit jingga tak sendiri
Di titik lain, dengan matahari dan awan yang sama.
Gerak gemulai air ketika menyapa bebatuan dan pemecah ombak.
Merendah untuk menyadarkan diri bahwa langit itu tinggi.

 

0 Shares:
12 comments
  1. WAh mantep tenan mas, saya juga suka main slow speed shutter gitu, filterND pasti nggak ketinggalan dalam tas.. Hahaha..
    kalau editing saya pakenya ttp photoshop sih. Hehehe..
    btw keren keren banget mas hasil jepretanya.. aku mbok diajari mas.. πŸ™‚

    1. Sekarang malah sering kelupaan bawa filter ND kalau keluar, mentok ya pakai KTP atau SIM buat ngakalin biar jadi filter GND.
      Saya sudah jarang pakai photosop, sudah lebih sering pake lightroom.

      sini Mas, mampir kalau ke Semarang, πŸ˜€
      Saya juga sudah lama gak hunting foto slow speed, haha

    1. ahaha lupa, semua pakai ISO 100, bukaan sekitar f/11-22, kalau shutter speedd bervariasi sekali, mulai 1 detik hingga 4 detik seingat saya.
      Yang jelas, harus pakai tripod dan filter GND atau ND

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like