Mangrove Edupark merupakan kawasan hutan mangrove (bakau) di Pantai Maron, Kota Semarang. Kawasan ini belumlah begitu lama setahu saya, jadi beberapa aspek masih kurang lengkap untuk sebuah taman edukasi. Jam buka lokasi ini adalah sekitar jam 7-8 pagi hingga jam 17.00 setiap harinya.

Jalanan bambu ini menjadi pelipat jarak ketika kita berada di lokasi.

LOKASI

Untuk menuju ke Mangrove Edupark di dekat Pantai Maron ini paling mudah adalah melalui Bandara Ahmad Yani. Masuk saja melalui pos pintu masuk untuk umum, setelah melewati bundaran dengan rel kereta api maka kita akan tiba di area parkir mobil Bandara Ahmad Yani. Dari parkiran mobil ini segera menuju ke arah parkir sepeda motor, ikuti jalan aspal yang berada di samping parkir motor tersebut hingga berhadapan dengan rel kereta.

Sebelum rel kereta (dari arah parkir motor) ada jalan tanah ke arah kanan, saat saya berkunjung sudah ada papan petunjuk arah untuk menuju ke Mangrove Edupark. Jalanan tanah bergelombang dan berdebu saat kering serta becek saat basah, akan menyambut perjalanan anda untuk beberapa kilometer ke depan. Mungkin sekitar 2 kilometer menurut perhitungan asal saya.

Berikut lokasi Mangrove Edupark di Pantai Maron yang saya sematkan dalam Google Maps.

PETA LOKASI

BIAYA MASUK

Kita akan bertemu dengan petugas jaga yang akan menarik tarif untuk kendaraan yang kita bawa melintasi jalan tersebut. Untuk sepeda motor adalah Rp. 5.000, sedangkan untuk mobil setahu saya Rp. 10.000, jika untuk bis saya lupa berapa biayanya, namun kurang dari Rp. 40.000. Tarif ini digunakan untuk biaya parkir di Pantai Maron (seperti itu tulisan di tiketnya). Dari lokasi ini hingga ke pintu masuk Mangrove Edupark berjarak sekitar 1,5 Km.

Baca Juga :  Gedong Songo, Ada Cerita Dibalik Damainya Alam

Ketika saya akan masuk ke dalam arena Mangrove Edupark, saya dikenai lagi tarif sebesar Rp. 7.500 per orang (Mei 2017) untuk sekali masuk. Padahal beberapa waktu lalu tarifnya hanya Rp. 5.000. Jadi kita akan dikenai 2 tiket untuk kunjungan ini, hhmmmt…

Ujung jalan yang belum selesai dibangun untuk pengunjung.

FASILITAS

Fasilitas di Mangrove Edupark ini cukuplah lengkap untuk pengunjung. Area parkir, Toilet, Gardu pandang, Warung kecil, Gazebo, Mushola dan Papan informasi, serta ada meeting room terbuka.

Mushola dengan air tawar untuk pengunjung. nice..
Gazebo yang menjadi meeting room, namun sepertinya memang minim fasilitas.

Akses untuk berkeliling lokasi terbuat dari jembatan bambu yang memanjang dan cukup untuk berpapasan 2 orang. Walaupun jalannya tidak sekokoh seperti di hutan mangrove Karimun Jawa, namun cukuplah aman untuk dilewati walau ada suara derit khas pohon bambu.

Naik ke atas gardu pandang juga harus dibatasi.

Gardu pandang yang ada di lokasi tersebut hanya boleh dinaiki maksimal 5 orang dalam satu waktu. Walaupun terbuat dari besi, namun pada beberapa titik sudah ada keropos akibat karat. Dari gardu pandang ini kita bisa melihat keseluruhan area hutan bakau, sesekali juga ada pesawat yang lalu-lalang di hadapan kita dan terasa sangat dekat. Maklum saja, kita berada di sebelah Bandara Ahmad Yani.

Papan seperti ini kurang memuat banyak informasi.

Papan informasi mengenai spesies yang hidup dalam kawasan tersebut hanya ada satu papa besar, hanya memuat daftar nama spesies tanpa keterangan lebih lanjut. Kurang cocok rasanya untuk disebut sebagai “Edupark”, perlu lebih dari satu papan informasi sebenarnya.

ATRAKSI

Kegiatan yang paling banyak dilakukan pengujung di lokasi ini adalah berfoto, hampir sebagian besar datang hanya untuk berfoto. Baik berfoto dengan latar belakang mangrove atau berlatar belakan pesawat terbang.

Mungkin, setiap sekitar 30 menit sekali ada pesawat yang lalu lalang.

Bahkan di pintu masuk saja, seingat saya ada 2 lembar kertas ukuran kalender yang memuat galeri foto-foto pengunjung yang narsis. Sebenarnya itu membuat saya cukup ragu untuk masuk, namun karena sudah terlanjur berada di lokasi dan penasaran di dalamnya ada apa saja.

Baca Juga :  Mengintip Produksi Batik di Padepokan Batik Pesisir Filasuf, Peluncuran Motif Batik Petungkriyono

Jika di kawasan mangrove Pantai Tiram (sebelah barat Pantai Maron), kita bisa menaiki perahu kecil untuk berkeliling dan juga ikut menanam mangrove di lokasi tersebut.

Setahu saya ada perahu yang bisa digunakan untuk berkeliling area ini.

Lalu dimana unsur edukasi di lokasi ini? Satu-satunya menurut saya adalah melalui papan informasi yang saya sebutkan di atas. Mungkin juga saya kurang bertanya kepada petugas yang ada di sini mengenai atraksi-atraksi untuk wisatawan. Mungkin jika memang ada, maka dibuat daftar untuk dipasang di pintu masuk sepertinya akan mempermudah wisatawan.

VIRTUAL TOUR

Sebelum Anda berkunjung ke Mangrove Edupark di Pantai Maron, maka ada baiknya bagi Anda untuk menyimak keadaan visual di sana. Anda dapat menuju ke artikel Virtual Tour Mangrove Edupark di Pantai Maron. Pastikan Anda menggunakan browser yang sesuai dan didukung tersebut, paling nyaman dan direkomendasikan adalah menggunakan Google Chrome.

TIPS KUNJUNGAN

Saya memiliki beberapa tips untuk Anda apabila hendak berkunjung ke Mangrove Edupark Pantai Maron.

  • Pakailah pakaian panjang agar tidak mudah digigit nyamuk dan terhindar dari panas.
  • Jangan memakai sepatu hak tinggi, karena akan kesusahan berjalan di jembatan bambu.
  • Datanglah saat sore hari saja agar tidak terlalu panas.
  • Bawalah makanan ringan dan minuman sendiri, berjaga-jaga siapa tahu warung kecil tersebut tidak buka.
  • Jika ingin memotret satwa, bawalah lensa tele, karena beberapa kali terlihat satwa yang bersliweran.
  • Tetap jaga kebersihan dan kesopanan ketika berkunjung.
Baca Juga :  Survey Event IMAJI bersama forum National Geographic Regional Yogyakarta

Salam Lestari

0 Shares:
6 comments
  1. Jadi anggaplah yang pertama adalah tiket masuk untuk kendaraan, yang kedua adalah tiket masuk untuk orangnya hehehe. Yang di Pantai Tiram menurutku lebih edukatif, dengan tur perahu dan aktivitas menanam mangrove.

    Spot foto yang unik! Kapan lagi bisa liat sunset dengan latar hutan mangrove dan pesawat terbang dalam 1 frame? 😀

    1. tur perahu itu mahal Mas, wkwkw saya belum rela mengeluarkan dana untuk tur mangrove di sana, ahaha mending ke Maerokoco saja kalau mau naik kapal di sekitaran mangrove, whewhew

      iya sih, atraksi alternatif di area ini ya berfoto dengan latar belakang pesawat.

  2. pingin naik ke gardu pandangnya, melihat luasnya dan hijaunya mangrove,
    yg terlihat dari atas itu keren biasanya

Ambil hanya informasi, tinggalkan hanya komentar. Silahkan berbijak hati untuk mengisi kolom komentar. Salam

You May Also Like